Mata Jungkook terus melirik istrinya yang sedang tertidur meringkuk berlapiskan selimut. Pulang dari pesta, Reita langsung merebahkan tubuhnya di ranjang dan memejamkan matanya damai. Entah apa yang terjadi, biasanya Reita tidur selalu larut malam. Tapi sekarang? Istrinya itu tidur lebih awal. Ia akan mengecek sehabis pekerjaannya selesai.
Tangannya lincah mengetik kata per kata dengan cepat. Tidak sabar mengecek keadaan Reita. Sebenarnya, bisa saja ia mengeceknya sebentar, tapi sayangnya ia bukan tipe seperti itu. Pekerjaan tidak boleh di tunda.
Setelah selesai, Jungkook menutup laptopnya, lalu berjalan ke arah ranjang. Sedikit mengintip Reita yang tidur memunggunginya, melihat apakah Reita benar tidur atau tidak. Ternyata benar.
"Say-- ehh, kok panas lengan kamu?" Jungkook terkejut kala merasakan panas di lengan Reita. Reita sakit?
Jungkook membalikkan tubuh Reita paksa, membuat sang empu mengerjapkan matanya pelan. "Kamu sakit?" Jungkook menempelkan punggung tangannya ke dahi Reita.
"Hm? Nggak tau.. Dingin banget, Ko.." lirih Reita menatap Jungkook sayu.
"Badan kamu panas, sayang." ucap Jungkook khawatir. "Ke dokter, ya?"
Reita menggeleng cepat mendengar itu. "Nggak! Nggak mau... Tata nggak mau di suntik sapi..." rengek nya.
"Nggak mungkin di suntik sapi, sayang.. Mau, ya?" bujuk Jungkook mengelus pipi Reita sayang.
"Ngg- uekkk emhh." Reita berlari ke kamar mandi kala mual tiba-tiba menyerangnya.
Jungkook yang melihat itu langsung menyusul Reita, memijat tengkuk istinya lembut. Matanya terus memandang Reita, tak ada apapun keluar dari mulutnya. Hanya cairan bening.
Reita menggenggam tangan Jungkook erat, tak kuat menahan tubuhnya sendiri. Ia terlalu lemas untuk sekedar berdiri. Kepalanya tiba-tiba pusing, perutnya bergejolak.
"Pusing.." lirih Reita.
Dengan sigap, Jungkook menggendong tubuh Reita membaringkannya di ranjang. Duduk di samping ranjang, tangannya mengelus perut Reita yang sudah di olesi minyak kayu putih. Entah kenapa hatinya berdesir saat menyentuh perut Reita. Tumben.
"Terus, Ko. Mual nya ilang kalau Koko elus perut, Tata." ucap Reita memejamkan matanya menikmati elusan sang suami.
Jungkook mengangguk, membaringkan tubuhnya agar lebih nyaman. "Kamu habis makan apa?"
"Tata makan sama kayak yang Koko makan." jawab Reita menatap Jungkook.
"Kok bisa gini?"
"Nggak tau." Reita membalikkan badannya menghadap sang suami. Wajah mereka sangat dekat, membuat Jungkook sedikit memundurkan wajahnya karena penglihatannya jadi kabur.
"Kenapa?" Jungkook beralih memeluk pinggang Reita, menariknya lebih dekat ke tubuhnya.
"Cium.." rengek Reita memonyongkan bibir pink alaminya.
Cup
"Lagi..."
Cup
"Lagii lagii..."
Cup cup
"Lagii lagii lagiiii.."
Cup cup cup
"Lag-"
"Udah, sayang.. Basah bibir kamu." Jungkook mengusap bibir Reita yang basah karenanya.
"Koko, Tata pengen mie ayam.." rengek Reita bangkit dari kuburnya. Eh, baringnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
No Way! [TAMAT]
Random[ROMANCE, HUMOR] (RINGAN KONFLIK) "Nikah sama Koko! Kamu harus tanggung jawab gantiin Adya!" "No way! Tata nggak mau... Tata masih sekolah. Nggak mau nihmud apalagi sampai jadi mahmud..." "Tata nggak mau nikah sama orang yang nggak cinta sama Tat...