Hari ini adalah hari terakhir ujian. Semua berjalan dengan lancar. Meski, ada beberapa hal yang terjadi antara guru dan Reita. Hm, sudah biasa sebenarnya. Tinggal menunggu hasil, dan lulus. Reita berharap ia akan mendapatkan juara, dan membanggakan orang tuanya.
"Ta,"
Reita menoleh, mendapati Jungkook berdiri disampingnya. "Yuk," Reita berjalan menggenggam tangan Jungkook, tapi suaminya malah menarik tangannya sampai langkahnya terhenti.
"Maaf, kamu pulang sama, Alvian, ya?" Ucap Jungkook mengelus punggung tangan Reita.
"Kenapa?" Tanya Reita sedu.
"Koko mau ke rumah sakit. Ada hewan yang mau melahirkan hari ini." Jelas Jungkook.
"Tata ikut, ya?" Tanyanya antusias. Ia juga ingin melihat bagaimana hewan melahirkan.
Jungkook menggeleng. "Kamu lagi hamil. Bulu hewan bahaya buat kamu, Ta."
"Tata pakai masker." Ucapnya kekeuh ingin ikut.
Jungkook tidak menjawab ucapan Reita. Matanya menatap sosok Alvian. "ALVIAN!"
Alvian yang baru keluar dari kelas itu menoleh kearah Jungkook. Tangannya melambai, dan berlari kearah mereka. "Kenapa, Coach?" Alvian menyugar rambutnya kebelakang.
"Tolong anter, Reita, ya?" Ucap Jungkook melepas genggamannya pada Reita.
Kening Alvian mengkerut bingung. "Kok?" Tanyanya singkat.
"Coach ada perlu. Tolong, ya.. Makasih." Ucap Jungkook, lalu berlari cepat meninggalkan dua remaja itu.
Reita yang ingin mengejar Jungkook, langsung dihentikan oleh Alvian. "Koko!!!! Hikss... Kenapa Tata di tinggal?" Teriaknya menatap punggung suaminya yang kian menjauh itu.
"Udah, ah. Yuk?" Alvian menarik tangan Reita menuju parkiran siswa. Tak apa lah, sesekali membawa siswi itu kesini. Sebenarnya ini tidak boleh, karena para guru telah membagi parkiran antara siswa, siswi, dan guru. Agar aman.
"Tata pengen es krim..." Rengek nya dengan air mata masih bersarang dimatanya sisa menangis tadi. Bibirnya melengkung menahan tangis.
"Ututuuu.. Sini, sama aku aja." Celetuk salah satu pria yang duduk di atas motor bersama teman-temannya.
"Diem!" Sentak Alvian, membuat mereka terkekeh. "Iya, nanti aku beliin."
Reita mengangguk sembari berusaha naik ke motor gede Alvian. Tangannya memegang jaket Alvian erat sebagai penyeimbang diri. Air mata mengalir, tapi terus terhapus oleh angin yang berhembus kencang. Ia memikirkan suaminya. Memang, Reita sangat lebay menangis bombay seperti ini. Niat suaminya baik, demi kesehatan kandungannya.
Setelah membeli es krim, dan berganti baju, ia akan meminta Alvian untuk menemaninya ke rumah sakit hewan. Membawakan sang suami makanan. Ia yakin, suaminya pasti sudah selesai melakukan operasi.
"Turun, Ta." Titah Alvian ketika sampai di toko es krim.
Reita turun, tersenyum manis pada Alvian. "Tata traktir Vian es krim. Sekalian ngerayain selesainya ujian kita." Seru Reita.
Alvian terkekeh, menarik tangan Reita masuk kedalam. "Aku aja. Kamu cewek, masak kamu yang bayar."
"Nggak papa. Tata, aja."
"Gini, deh. Kamu kan pengen es krim, biar aku yang bayar. Habis ini kita pergi makan mie ayam karena aku pengen mie ayam, dan kamu yang traktir. Gimana?" Tawar Alvian menaikturunkan alisnya.
"Setuju!" Pekik Reita semangat.
Ia segera berlari kearah meja didepannya. Matanya menatap jejeran es krim berbagai rasa yang tertata rapi didalam meja kaca itu. "Tata mau rasa coklat, oreo, sama taro. Vian? Samain aja?" Tanyanya menatap Alvian yang sedang melihat rasa es krim.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Way! [TAMAT]
Casuale[ROMANCE, HUMOR] (RINGAN KONFLIK) "Nikah sama Koko! Kamu harus tanggung jawab gantiin Adya!" "No way! Tata nggak mau... Tata masih sekolah. Nggak mau nihmud apalagi sampai jadi mahmud..." "Tata nggak mau nikah sama orang yang nggak cinta sama Tat...