NW. 32

2.2K 284 144
                                    

"Ikut, atau aku bakal sebarin berita Reita hamil." Ancam Adya menaikkan satu alisnya.

Jungkook menggeram pelan mendengar itu. Jungkook yakin, jika sudah seperti ini, pasti Adya akan terus mengancamnya dalam segala hal. "Masuk!" Dingin Jungkook pada Adya.

Adya terpekik senang, lalu duduk di kursi belakang karena Jungkook sudah membukakan pintu menumpang untuk Reita.

Jungkook menjalankan mobilnya pelan. Tangannya terus mengusap perut istrinya lembut. Sedangkan Reita, ia menyandar di bahu Jungkook. Reita mode manja.

"Semoga dedek sehat, ya.." Ucap Jungkook tersenyum.

"Pasti sehat, dong.." Balas Reita memeluk pinggang Jungkook.

"Semoga anak kamu cacat!" Gumam Adya berdecih tak suka.

✨✨

"Sekarang apa lagi? Istri anda jatuh lagi?" Tanya Dokter kala melihat pasien yang masuk adalah Jungkook dan Reita.

"Dokter nggak liat istri saya bisa jalan, bisa senyum, bisa duduk di bangku ini bukan baring di brankar?!" Gas Jungkook kesal. Dokter ini pilih kasih, jika bersamanya selalu saja tak sopan.

"Hahaha, iyaa ya. Istri anda, dua?" Tanya Dokter menatap Adya.

"Enak aja! Istri saya yang cantik imut menggemaskan ini." Jungkook menunjuk Reita yang menyengir lebar. "Yang ini kakaknya." Jungkook menunjuk Adya malas.

"Oh, baik. Jadi, apa keluhannya?" Tanya Dokter menatap Reita dan Jungkook.

"Cuma mau cek kandungan aja, dok." Jawab Reita.

"Baik. Silahkan kesini." Dokter meminta Reita baring di brankar untuk mengecek kandungan Reita.

"Usia kandungannya berapa minggu, dok?" Tanya Jungkook lupa.

"Tujuh minggu. Tapi, kenapa udah sebesar ini ya kandungannya?" Bingung Dokter.

"Kalau dokter tanya saya, saya tanya siapa?" Tanya Reita polos.

"Maaf, saya bicara dengan diri sendiri. Bukan, kamu!" Ucap Dokter mulai memeriksa perut Reita setelah mengolesi gel.

"Eh, apa-apaan ini!" Pekik Dokter kaget kala ada tangan yang menutupi matanya.

"Tutup mata! Enak aja ngeliat perut istri, saya!" Ternyata tangan Jungkook.

"Terus gimana cara saya meriksa, Pak Soleh!" Geram Dokter langsung menepis tangan Jungkook.

"Koko.." Reita menggelengkan kepalanya tanda Jungkook tak boleh melakukan itu.

Jungkook mengangguk. Matanya menatap layar monitor sembari menggenggam tangan Reita. Jungkook terkekeh sendiri saat melihat kalau cara memeriksa kandungan manusia, sama seperti kucing.

"Titiknya dua." Ucap Dokter membuat Jungkook heboh. "Hahh??? Beneran, dok?? Duaaa???" Pekik Jungkook senang. Itu artinya ia akan memiliki anak kembar.

"Ah, maaf. Ternyata layarnya kotor." Kekeh Dokter mengelap layar monitor itu.

Jungkook mendengus kesal. "Asem!"

No Way! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang