"Jey! Yaya! Stop, dong... Mami capek ngejarnya.." teriak Reita berlari membawa baju milik Jeyeo dan Jeyya. Namun, baru saja ingin memakaikannya, kedua anak itu malah berlari dengan hanya memakai pampers.
"Jal, mii.." teriak Jeyeo terus berlari mengelilingi Apartemen.
"Yaya! Jangan ikut-ikutan!" titah Reita, Jeyya tak menghiraukan perintah sang Mami, tangannya memegang pampers Jeyeo mengikuti kemana pun kakaknya berlari.
"Tutt.. Itut, Pa..yiii.." Jeyya yang cadel itu terus saja mengoceh menjawab ucapan Reita.
"Yiii, yii.. Lari! Ngomong aja nggak jelas!" celetuk Jungkook berjalan berlawanan arah dari kedua anaknya dan melangkahinya, sebab Jeyeo dan Jeyya hanya setinggi pahanya. Semangkok sereal berada di tangan Jungkook.
"Piiiii!!!" kedua anak itu berbalik kala melihat Jungkook membawa makanan. Reita yang tadinya sudah hampir menangkap Jeyya, jadi meleset karena kedua anaknya lewat disela kakinya.
"Koko..." rengek Reita menghentakkan kakinya kesal.
Jungkook menoleh, pipinya mengembung penuh sereal. Alis terangkat menanyakan kenapa. "Itu, mereka nggak mau pakai baju!" kesal Reita menunjuk kedua anaknya yang asik memeluk kaki kanan dan kiri Jungkook.
Jungkook menunduk menatap Jeyeo dan Jeyya. "Pakai baju!" titah Jungkook melotot.
"Ndak muuu..." tolak Jeyeo.
"Pakai baju!" ulang Jungkook sembari menggoyangkan kakinya agar Jeyeo dan Jeyya melepas pelukan di kakinya.
Bukannya melepas, Jeyeo dan Jeyya malah mencabut bulu kaki Jungkook, membuat sang empu mengaduh kesakitan.
"Ashh.. Aduhh.. Eh, jangan di cabut!" pekik Jungkook menggoyangkan kakinya lebih keras.
"Jey! Yaya! Papinya jangan digituin.." Reita memeluk perut keduanya, lalu menarik mereka sampai terlepas.
Baru berumur satu tahun, tapi jahilnya nggak ketulungan. Jungkook pusing dengan kedua anaknya itu, setiap hari ada saja kejahilan yang mereka lakukan. Entah jail ke dirinya atau Reita. Kadang kasihan melihat Reita yang setiap malam menangis mengeluh kecapean menjaga anak kembarnya.
Keduanya memberontak di pelukan Reita, lalu kembali berlari mengitari Apartemen. Melihat itu, Reita langsung memeluk Jungkook erat, menangis keras pada bahu sang suami.
"Tata, capek.." keluhnya.
Jungkook menarik Reita duduk di sofa, tangannya mengelus lembut rambut Reita. "Sabar, ya.. Resiko punya anak kembar." ucap Jungkook.
Reita mengangguk, baju yang dipegangnya tadi dilempar begitu saja. Jungkook menghela nafas pelan melihatnya.
Matanya mendapati Jeyeo dan Jeyya on the way kearahnya. Jungkook mengubah tatapan teduhnya menjadi tatapan tajam setajam silet SCTV.
"JEY! YAYA!!"
Kedua anak itu terkejut mendengar suara keras Jungkook, apalagi Reita yang berada di pelukannya tak kalah terkejut mendengarnya.
"BISA NGGAK, JANGAN NAKAL! LIAT, MAMI NANGIS GARA-GARA KALIAN! KALAU DI KASIH TAU TUH, DENGERIN! JANGAN MALAH NGELUNJAK KAYAK GINI! KALAU KALIAN MASIH NAKAL, MENDING KELUAR AJA DARI SINI!" bentak Jungkook berjalan kearah pintu dan membukanya. "KELUAR!!" sentak nya.
Jeyeo dan Jeyya menunduk takut. Melihat tak ada pergerakan dari anak-anaknya, Jungkook langsung saja menarik mereka keluar. Lalu mengunci kembali pintunya. Terdengar suara pukulan kecil sampai tendangan dari luar, yang Jungkook yakin adalah kerjaan Jeyeo. Anaknya itu sama sepertinya, ganas.
"PIIIII.. BUTAAA..." teriakan nyaring Jeyya beserta tangisan ikut meramaikan.
Reita yang melihat itu, berjalan kearah Jungkook. "Koko! Kenapa Jey Yaya diusir..." rengek Reita berusaha meraih card yang dipegang Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
No Way! [TAMAT]
Random[ROMANCE, HUMOR] (RINGAN KONFLIK) "Nikah sama Koko! Kamu harus tanggung jawab gantiin Adya!" "No way! Tata nggak mau... Tata masih sekolah. Nggak mau nihmud apalagi sampai jadi mahmud..." "Tata nggak mau nikah sama orang yang nggak cinta sama Tat...