NW. 29

2.2K 283 49
                                    

Hari senin, ujian penentu kelulusan. Reita sangat tak sabar menjawab soal ujian. Ia sudah belajar kemarin dengan sangat serius. Pagi tadi ia bangun lebih awal hanya untuk mengingat kembali pelajaran yang ia pelajari. Kata orang, belajar pagi hari adalah pilihan terbaik. Otak masih kosong dan fresh, jadi akan lebih mudah mengingat materi.

Tak lupa, Reita berdoa agar bisa menjawab soal tanpa adanya hambatan. Mendapat nilai sempurna dan masuk juara umum, adalah impian Reita. Selama ini ia tidak pernah merasakan mendapat juara, karena para guru berbuat curang dengan nilainya. Jika nanti terjadi lagi, Reita akan meminta Jungkook yang memeriksa hasil ulangannya.

"Pagi.."

Reita dan Jungkook menoleh kebelakang kala mendengar sapaan itu. Jungkook menghela nafas pelan, sedangkan Reita tersenyum manis. "Pagi, Bu Adya." Cengir Reita.

"Aku boleh bareng?" Tanya Adya berjalan di samping Jungkook.

"Kemana?" Bingung Reita.

"Kakak tanya Jungkook, Ta, bukan kamu." Ucap Adya.

Reita tersenyum malu. "Aku nganter Reita ke kelas. Kamu duluan aja." Cuek Jungkook tanpa melihat Adya.

Baru saja ingin mengamit tangan Reita, pekikan siswi-siswi membuat Jungkook mengurungkan niatnya.

Para siswi itu berlari kearah mereka. "Pagi, Bu Adya, Coach Jeon.." Sapa siswi itu bersamaan.

"Tata? Tata nggak di sapa?" Tanya Tata tersenyum manis menunjuk dirinya sendiri.

Raut wajah para siswi langsung berubah masam. "Nggak!" Jawab mereka bersamaan lagi.

"Ih, pilih-pilih!" Cicitnya kesal.

"Bu Adya, kemana aja? Kok baru ngajar?" Tanya Shoji --salah satu siswi-- di angguki teman-temannya.

"Kemarin Ibu ada urusan diluar negeri." Ucap Adya tersenyum ramah.

Siswi itu mengangguk mengerti. Mereka semua melirik Reita. Reita yang di tatap seperti itu jadi takut sendiri. Ada apa? Apa ada yang salah dari dirinya?

Shoji menarik tangan Reita pelan menjauh dari Jungkook dan Adya. "Kamu jangan ganggu orang pacaran, dong.." Bisik Shoji.

"Tap-"

"Ayo ke kelas.." Ajaknya menarik Reita pergi.

Reita menahan tangan Shoji. "Kelas kita beda, Shoji.." Reita tidak satu kelas dengan Shoji. Tapi ia mengenalnya, karena Shoji dan Reita ada di kelas extra yang sama.

"Iyaa, gapapa. Aku anterin kamu ke kelas biar nggak nyasar lagi." Goda Shoji, Reita pernah masuk ke kelasnya saat jam pelajaran sedang berlangsung. Reita bilang, ia habis dari kamar mandi dan terburu-buru ingin ke kelas. Jadi, begitulah.

"Biar Coach aja." Celetuk Jungkook.

"Emm, nggak usah Coach. Yuk, Ta." Shoji ingin menarik Reita, tapi ucapan Jungkook kembali menghentikannya.

"Coach ingin berbicara dengan Reita. Kalian duluan aja." Titah Jungkook sopan.

Shoji mengangguk kecil, ia bersama teman-temannya pergi memasuki kelas. Jam pelajaran sebentar lagi akan berbunyi.

"Yuk," Jungkook menatap Reita menyuruh istrinya itu mengikutinya dari belakang. Keadaan sekolah yang ramai, sangat tidak memungkinkan berjalan bergandengan. Apalagi ada Adya disampingnya.

Reita mengangguk. Ia menatap sekilas Adya yang ternyata ikut berjalan bersamanya. Ingin rasanya menyuruh Adya pergi, tapi tak enak mengatakannya.

"Jangan nyontek! Fokus ke soal. Inget pesan, Koko?" Nasihat Jungkook ketika sampai didepan kelas.

No Way! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang