NW. 9

3.2K 376 78
                                    

Hujan turun sangat deras, membasahi semua objek yang di lewatinya. Suasana dingin, sangat cocok rebahan di kamar memakai selimut tebal sembari menonton film. Tapi itu tidak berlaku bagi Reita, ulangan semester beberapa minggu lagi akan berlangsung. Di ruang tamu ini Reita sedang belajar bersama Jungkook. Selain pintar berolah raga, ternyata suaminya itu juga pintar diberbagai pelajaran.

"Ikan bernafas pakai insang, sayang!" ucap Jungkook sedikit kesal menunjuk jawaban yang Reita tulis.

Sayang? Ya, entah kemarin ada angin topan atau apa, Jungkook telah merubah panggilannya menjadi 'sayang' sama seperti saat Jungkook pacaran dengan Adya. Rasa cinta Jungkook pada Reita telah datang mengobrak-abrik hatinya. Jadi, tidak salah memanggil istri sendiri 'sayang' kan?

"Ikan bernafas pakai hidung, Koko!" balas Reita.

"Ikan nggak punya hidung! Kalau punya hidung udah mati duluan dia terus-terusan hirup air!"

"Ih, terus gimana caranya ikan bernafas?"

"Pa.kai.in.sang." kesal Jungkook.

"Insang apa?" bingung Reita menggaruk pipi chubby nya.

"Alat buat ikan bernafas, sayanggggggg.." gemas Jungkook membantu Reita berdiri dan langsung menariknya ke aquarium di samping televisi.

"Tuh, liat! Mana hidungnya?" tunjuk Jungkook.

Reita menyipit sembari menempelkan wajahnya di aquarium berukuran sedang milik Jungkook. Mencari dimana letak lubang hidungnya. Tapi nihil, ternyata tidak ada.

Reita menatap Jungkook cengengesan. "Ada?" Reita menggeleng lucu.

"Nggak percaya kata-kata suami!" geram Jungkook menyentil pelan bibir Reita.

"Mana insangnya?" tanya Reita polos.

"Di dalem badannya, Tatayang.. Kamu pakai paru-paru, ikan pakai insang. Ngerti?" jelas Jungkook.

Reita mengangguk. "Ngerti!" jawabnya yang sebenarnya tidak mengerti. Mungkin Reita bolos saat pelajaran IPA. Hmm..

Reita kembali melihat ikan warna-warni yang berenang kesana-kemari. Sedangkan Jungkook hanya menatap Reita menunggu sang istri melihat ikan. Tapi sedetik kemudian, Jungkook terkejut melihat Reita menangkap ikan besar miliknya dan membuang ikan itu ke lantai. Mata Jungkook melotot. Itu ikan mahal, ikan yang rasanya terjedot di rahim induknya sampai membuat dahinya benjol sejak lahir. Lohan.

"Tata! Ngapain di buang!" marah Jungkook mengambil ikan lohan itu dan memasukkannya kembali ke dalam aquarium.

"Ih, ngapain di masukin lagi? Kasian ikannya nggak bisa nafas di dalem air. Liat, Mulutnya mangap-mangap karena nggak bisa nafas!" ucap Reita menunjuk mulut ikan lohan.

Jungkook memeluk Reita erat, sangat erat. Gemas punya istri pintar seperti ini. "Ta-tata nggak bisa nafas.." cicit Reita, membuat Jungkook langsung melonggarkan pelukannya.

"Gitu yang ikan tadi rasain waktu kamu lempar dia ke lantai." ucap Jungkook.

Reita cemberut. "Kan niat Tata baik.."

"Iya-iya baik banget." ngalah Jungkook menuntun Reita kembali ke meja melanjutkan menjawab soal.

"Koko kenal Bu Fiyan?" tanya Reita tiba-tiba.

Jungkook mengangguk. "Kenapa?"

"Kayaknya Bu Fiyan nggak suka sama Tata." jawab Reita.

"Kenapa bisa nyimpulin kayak gitu?"

"Nilai Tata selalu jelek pas ulangan. Padahal ya, temen Tata nyontek di Tata, dan jawabannya sama. Tapi, Bu Fiyan malah nyuruh Tata remidi. Terus Bu Fiyan juga sering marahin Tata entah apa alasannya." jelas Reita.

No Way! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang