NW. 39

2.2K 290 25
                                    

Terulang lagi, kembali terjadi. Jungkook merajuk karena tidak diperbolehkan memakan makanan dari luar. Sedari tadi Reita sudah membujuknya, beberapa kali Reita menyodorkan jus alpukat ke mulut suaminya itu. Namun Jungkook tetap tidak mau dan memalingkan wajahnya. Jika saja Reita bukan istri yang mempunyai kadar sabar sebaskom, pasti Reita sudah menyiram Jungkook dengan jus alpukat.

"Ko, jangan kayak anak kecil, dong.." bujuk Reita menggoyangkan lengan Jungkook pelan.

Jungkook mengerucutkan bibirnya sebal. "Kamu pengadu!" ucapnya seperti anak kecil.

"Koko masih sakit. Harus makan yang sehat." nasihat Reita.

"Koko juga pengen, tau! Kamu nggak tau makanan rumah sakit itu kayak gimana!" kesal Jungkook.

Reita menahan senyumannya. Jungkook sangat menggemaskan. "Minum ini dulu, Ko." Reita menyodorkan jus alpukat itu ke mulut Jungkook.

"Nggak!" walau sebenarnya ingin, tapi Jungkook tetap menahannya.

Reita menghembuskan nafas kasar. Reita menarik kaki Jungkook yang terbalut perban, membuat Jungkook mengaduh kesakitan. "Awhhhh!!" pekiknya berusaha mencapai tangan Reita agar melepasnya.

"Minum, atau Tata tarik lebih keras?" seringai Reita menatap sang suami.

"Kamu kejam banget... Sakit tau... Hikss.. Lepas..." Reita langsung melepas tarikannya kala mendengar isak tangis Jungkook.

"Ko, maaf.." sesal Reita menatap suaminya bersalah. Tapi, saat Jungkook mendongak menatapnya, Reita menahan rasa ingin ngakak yang sebentar lagi akan tersembur itu. Wajah Jungkook terlihat lucu. Bibir dimajukan, wajah merah, mata berair, pipi basah, dan tangan terus mengusap pipinya guna menghapus air mata itu. Uwawwwww.

"Pftttt..."

Jungkook menatap Reita nyalang mendengar suara menahan tawa itu. "Apa?! Hikss.. Kamu bahagia ngeliat Koko kesakitan? Iya?!! Hiksss... Papah..." rengek Jungkook memukul pelan kasurnya.

"Ko, kok jadi gini sih. Kenapa nangis?"  tanya Reita mengelus pelan rambut Jungkook.

"Kamu, nakal!" sahutnya mengerucutkan bibir.

"Iyaa, Tata minta maaf, ya.." ucap Reita lembut.

"..." tidak ada jawaban dari Jungkook. Pria itu hanya menatap jendela.

"Ko.." tetap tidak ada jawaban.

"DOKTER! KOKO PENGEN DI SUNTIK SAPI NIH, DOK!!" teriak Reita kesal, membuat Jungkook langsung menoleh ke arahnya.

Jungkook langsung memukul lengan Reita pelan. "Kamu, ih! Nakal!" geram Jungkook.

Reita terkekeh, duduk dipinggir ranjang dan memeluk Jungkook dari samping. Jungkook menyenderkan kepalanya pada bahu Reita. "Kalau mau cepat sembuh, nggak boleh makan makanan luar." ucap Reita menenangkan suaminya.

Jungkook mengangguk lucu, tangannya mengelus perut sang istri. "Tidur, yuk? Debay pasti udah tidur." ajak Jungkook.

Jungkook melepas pelukannya, menggeser tubuhnya memberikan ruang untuk Reita tidur. "Kamu yang peluk Koko, ya. Koko nggak bisa meluk, kamu." Reita mengangguk semangat. Tangannya melingkar memeluk pinggang sang suami hati-hati.

"Love, Tatayang." Jungkook mengecup bibir Reita.

"Love, Kokoyang."

✨✨


Delapan pagi, matahari sudah terbit sejak tadi. Menemani sang pria menunggu gadisnya terbangun. Ikut menyaksikan betapa cantiknya gadis yang tengah berbaring di atas brankar itu. Wajah polos, meneduhkan hati siapa saja yang melihatnya.

No Way! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang