"Apa lagi!? Belum puas hina gue!? Selama ini gue terima semua hinaan lo, tapi lo udah benar-benar hancurin perasaan gue dengan ngatain gue menjijikkan."
Seulgi sudah rapi dengan setelan kasualnya dan bersiap akan menuju cafe namun Irene mencekalnya.
"Gue cuman mau tanya kenapa lo nulis gitu, maksud lo apa hah!? Asal lo tau gue gak sudi ngakuin lo siapa-siapa gue karena sampai kapanpun gue tetap benci sama lo!!!"
"Ya terus kenapa?!! Dengan adanya nama gue di kertas itu lo percaya kalau gue yang nulis dan nempelin ke papan pengumuman! Gue gak sejahat itu dan gue udah janji kalau gue gak bakal ngomong apapun tentang hubungan kita, tapi hari ini lo bener-bener nampakin sifat asli lo."
"Gue gak terima lo ngasih tau orang-orang, satu sekolah udah pada tau bahkan beritanya sampai ke sekolah lain. Dan gue gak mau dikira gak waras, kayak lo!"
"Udah cukup Rene! Gue udah gak tahan sama lo yang terus-terusan ngehina gue, disini bukan cuma kita yang punya hubungan kayak gini. Ada orangtua gue, orangtua lo dan juga teman-teman gue jadi dalam artian lo udah samaratakan kalau mereka gak waras!!!"
Irene kembali menampar pipi mulus Seulgi.
"Dasar cewek cacat!"
Kedua tangan Seulgi mengepal kuat, rahangnya mengatup keras lalu menatap tajam kearah Irene.
"Gue gak nyangka ternyata lo bener-bener bakalan ngomong gitu," tatapan Seulgi tidak lagi tajam melainkan sendu bahkan air matanya kini membendung di pelupuknya.
"Selama ini gue gak pernah dikatain gitu karena mereka tau perasaan gue. Tapi lo sama pacar lo? Kalian berdua dengan entengnya gak mikirin perasaan orang yang kalian katain." Seulgi menyeka kasar air matanya. "Gue bersyukur karena keadaan gue ini, gue bisa tau siapa orang yang bisa nerima gue apa adanya dan pantas gue cintai. Dan tentu aja itu bukan lo, mulai sekarang kita cerai, gue bakal ngurus suratnya dan lo tinggal tunggu masa kebebasan yang lo mau bahkan lo mau ngesex sama pacar lo itu gue udah gak peduli!!!"
Seulgi pergi dari sana dengan emosi yang benar-benar meluap, Seulgi juga menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi dijalan Seulgi terus-menerus menyeka air matanya. Seulgi juga tidak peduli jika nantinya dia menabrak pembatas jalan atau apapun itu yang bisa membunuhnya sekarang.
"Siapa yang memulai semuanya?"
"Jalang ini pak."
"Krystal jaga ucapanmu anak muda, hahh kalian berdua ini sama-sama murid teladan sekolah tapi kenapa malah bertengkar."
"Saya gak akan berantem sampai dia luka kek gitu kalau dia tau caranya jaga perasaan orang lain, jadi untuk apa saya ngertiin perasaan dia kalau kelakuan dia sama aja."
"Irene, ada yang kamu jelasin?"
"Cih dia mana berani buka mulut pak, orang dia emang sepenuhnya bersalah disini. Bahkan luka di mukanya itu gak sebanding sama apa yang dia lakuin ke Seulgi, asal bapak tau aja Irene yang sering dibangga-banggakan sebenarnya manusia kejam karena gak tau ngejaga perasaan seseorang."
Lee Sooman selaku kepala sekolah dibuat pusing melihat kelakuan muridnya yang baru saja terlibat perkelahian hebat.
Flashback
"Eh Krys tum- Shit!"
Yoona mengumpat melihat Krystal masuk kedalam kelasnya dan langsung menjambak rambut Irene. Yoona meminta teman kelasnya agar memanggil yang lain agar bisa menahan Krystal. Suho dan Chanyeol yang berusaha memegangi Krystal malah terkena pukulan dari Krystal yang membuatnya meringis, Baekhyun mewek karena terkena cakaran Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Hot Sweet Love [END]
FanfictionCeritanya seperti judulnya, itu aja. Tapi maaf ceritanya bukan untuk homophobic. Terdapat kata-kata kasar dan bahasa gado-gado. gxg bxb Feb 15 2021 - Jan 22 2022