"Kamu mau kemana?"
"Jalan sama teman."
"Siapa?"
Irene menaruh blush-on tapi dia cuman duduk di kursi riasnya ngeliatin Seulgi yang lagi belajar.
Ngerasa diperhatiin, Seulgi menoleh ke Irene.
"Sama siapa perginya?"
"Sama teman kantor."
"Ooh kirain sama Jennie, Joy atau Rosé. Terus bakal ngapain aja?"
"Makan."
Seulgi kembali mengerjakan tugasnya.
"Dimana? Kan siapa tau kamu perlu sesuatu atau mungkin dia gak bisa nganterin pulang, jadi aku bisa jemput kamu."
Seulgi sedikit kaget waktu Irene berdiri dari kursinya hingga kursi itu jatuh, tanpa pamit padanya Irene keluar dari kamar dengan membawa tas kecil.
"Mungkin lagi pms, salah lo juga sih Seul. Bisa-bisanya gue nanya kayak ngeintrogasi penjahat, udah pasti Irene kesal lah."
Sehabis ngerjain tugas, Seulgi jalan ke meja rias Irene buat rapiin kursi dan beberapa alat makeupnya, tapi matanya melihat sesuatu yang baru dan itu ada diatas lemari pakaian mereka.
Karena penasaran, Seulgi ngambil kontak pink yang ternyata lumayan besar, diujung kotaknya terdapat nama Irene.
Seulgi mematung melihat isi kotaknya, rahangnya mengeras, matanya menelusuri isinya.
"Pantas kamu berubah Rene, ternyata karena ini kamu kayak jaga jarak sama aku."
Kedua mata Seulgi memerah karena sedang menahan air matanya.
Pukul 22.01 Irene baru saja pulang setelah jalan dengan temannya. Setibanya didalam kamar, spontan Irene menutup hidungnya saat aroma menyengat dari minuman alkohol.
Tidak peduli kehadiran Irene yang sudah bersiap memarahinya, Seulgi dengan santainya masih menyesap minumannya.
"Ap-"
"Gimana jalan sama temannya, bahagia? Kamu bahagia sampai pulang hampir larut malam, iya?"
Seulgi menekan kata teman untuk menyinggung Irene, merasa Irene diam saja, Seulgi menatapnya dan sudut bibirnya terangkat.
"Kenapa diam aja? Gak mau ceritain ke aku soal teman kantor kamu. Dia ternyata romantis ya, kalian berdua keliatan cocok." Seulgi kembali meneguk segelas birnya. "Dia juga pandai ngerangkai kata-kata romantis,"
Seulgi berdiri dengan berjalan sempoyongan dihampirinya Irene yang masih memilih diam.
"Udah seberapa jauh hubungan kamu sama dia, Rene?"
Melihat reaksi Irene yang kaget membuat Seulgi menyunggingkan senyum dan masih berusaha menahan emosinya.
"Apa hubungan kalian udah ke tahap intim?"
Irene menunduk.
"Jawab Irene!!! Sampai mana hubungan kamu sama dia?!!"
Seulgi menggeram dan membanting meja hingga pecah serta botol-botol bir itu pecah juga.
"Aku tanya sekali lagi. Apa hubungan kalian udah ke tahap intim?"
Irene menggeleng, Seulgi sebenarnya tidak tega melihat Irene menangis tapi kali ini dia benar-benar tidak bisa mengalahkan rasa sakit hatinya setelah melihat beberapa lembar foto dimana istrinya berpelukan dan berciuman dengan pria lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Hot Sweet Love [END]
FanfictionCeritanya seperti judulnya, itu aja. Tapi maaf ceritanya bukan untuk homophobic. Terdapat kata-kata kasar dan bahasa gado-gado. gxg bxb Feb 15 2021 - Jan 22 2022