"Kak yang tadi siang nelf-"
"Please gak usah bahas masalah tadi siang, anggap aja dia orang gila."
"Masa gila? Tapi kok manggil kamu pake sayang-sayang gitu. Kamu punya pacar sebelum kita nikah? Atau mungkin kita-"
"Stop Seul, aku udah bilang gak usah bahas masalah itu lagi. Aku akuin aku emang salah dan pantas dihukum karena udah bikin kamu kayak gini, tapi tolong jangan bahas dia lagi."
Seulgi menutup rapat-rapat mulutnya disaat melihat mata Irene berkaca-kaca, Irene meninggalkan diruang tv memilih kamarnya.
"Bego banget sih, bisa-bisanya gue bikin kak Irene nangis. Sialan, mana dada gue sesek banget liat dia mau nangis."
Saat masuk kedalam kamar, ia melihat Irene tengah meringkuk di dalam selimut. Seulgi ikut masuk kedalam selimut lalu memeluk Irene dari belakang, Irene yang sesenggukan kaget dengan kehadirannya.
"Maaf, janji gak bakal bahas apapun yang bikin kamu nangis."
Tidak menjawab apapun, Irene membalikkan badannya dan memeluk Seulgi begitu erat.
"Kayak pernah ngerasain, tapi dimana yah?" -Seulgi.
Selama sebulan lamanya SeulRene berlibur hanya berdua, bisa dibilang keduanya dekat seakan-akan seperti layaknya pasangan lainnnya.
Sebelum menuju rumah, orangtuanya singgah di sebuah restoran untuk makan malam dan tentu saja Seulgi dan Irene misah dari orangtuanya.
"Aku tidak yakin kalau mereka harus kembali tinggal di rumah itu lagi, apa kita jual saja rumah itu lalu membelikannya yang baru?" Ujar Jessica.
"Sebaiknya dijual saja, rumah itu hanya menyimpan kenangan buruk dan nanti akan membuat keadaan Seulgi malah menurun. Lihatlah apa kita tega melihat senyum yang saat ini kita lihat seketika lenyap hanya karena rumah itu?" Tiffany ikut menimpali.
"Baiklah kita akan menjualnya saja, kita pilihkan rumah yang disekitar sekolahnya anak-anak."
"Ya aku setuju dengan Yuri, aku juga sudah memesan mobil mini cooper untuk Seulgi sebagai ganti mobilnya yang rusak, awalnya sih aku ingin mengambilnya ferarri tapi aku rasa Seulgi tidak akan menerimanya."
Sesekali kedua orangtua itu menatap kearah anaknya yang saling menggoda, mereka juga ikut gemas melihat interaksi anaknya.
Untuk sementara waktu SeulRene tinggal di rumah TaeNy, Yeri melihat Seulgi telah kembali segera berlari kecil lalu memeluk erat tubuh kakak iparnya itu.
"Lama banget sih minggatnya, lo tau gak setiap hari gue datang ke cafe cuman mau main sama kak Wendy ama kak Sooya sangking kangennya ama lo."
"Bentar deh sebenarnya kakak lo itu gue atau kak Irene sih? Heran, seharusnya yang pertama lo peluk itu kak Irene baru gue, gimana sih lo."
"Sejak kapan gue punya kakak gak punya hati? Kakak gue orangnya baik dan sekarang gue gak tau dia lagi pergi kemana."
"Tapi 'kan-"
"Irene, Seulgi sebaiknya kalian langsung ke kamar saja. Ini sudah hampir tengah malam, besok kalian sekolah kan?" Tiffany memotong ucapan Seulgi.
"Iya mom, ayo kak. Sini biar aku aja yang bawa kopernya, kak Irene bawa tasnya aja." Tawar Seulgi, keduanya berjalan menuju kamar Irene.
"Yerim, mommy pernah bilang apa sama kamu?"
"Maaf mom, Yeri tau Yeri udah keterlaluan sama kak Irene tapi setiap kali aku ngeliat kak Seulgi bareng kak Irene, rasa kecewa itu datang lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Hot Sweet Love [END]
FanfictionCeritanya seperti judulnya, itu aja. Tapi maaf ceritanya bukan untuk homophobic. Terdapat kata-kata kasar dan bahasa gado-gado. gxg bxb Feb 15 2021 - Jan 22 2022