"Irene, Seulgi kemana? Jam segini kenapa belum pulang?"
Irene hanya bisa memainkan kuku jarinya, dia tidak tau sekarang Seulgi ada dimana karena Seulgi memblok semua akun miliknya bahkan Irene bertanya pada teman-teman Seulgi tidak satupun ada yang menjawab telfonnya, membaca pesannya saja tidak.
"Rene?"
"Kak Seulgi ada di rumah orangtuanya, dad."
Yeri muncul sekilas dia menatap datar Irene lalu beralih pada Taeyeon.
"Baru aja aku telfonan sama kak Seulgi, katanya dia nginep di rumah orangtuanya karena udah malam takut ganggu orang rumah kebangun."
Tentu Yeri berbohong, mana mungkin dia mengatakan yang sebenarnya dia tidak ingin membuat orangtuanya kepikiran, akibat ulah kakaknya.
"Loh emang Seulgi darimana?"
"Kak Seul, abis kerja kelompok. Yaudah aku pamit dulu, mau ngumpul sama teman-teman."
"Jangan ngebut-ngebut."
"Iya mommy, Yerim pamit dulu."
Yeri berlalu begitu saja melewati Irene yang jelas-jelas duduk disebelah Tiffany.
"Mommy, Yeri biasanya ngumpul dimana?"
"Tumben nanyain?"
"Ada yang mau aku sampein ke dia."
"Kan bisa kamu chat atau telfon."
"Gak bisa dad, takutnya nanti Yeri lagi bawa motor."
"Yaudah, kamu datang aja ke cafe BLACKVELVET." Jawab Taeyeon, buru-buru Irene ke kamarnya mengambil hoodie hitam yang ternyata milik Seulgi karena Irene tau bau parfum Seulgi, tidak lupa juga Irene memakai masker.
Mata Irene terus mencari keberadaan Seulgi, yang dia lihat hanya teman-teman Seulgi dan juga adiknya yang duduk bersama di satu meja yang lebar. Baru saja berdiri, Irene kembali duduk saat melihat tiga orang perempuan keluar dari dapur dengan membawa banyak makanan dan salah satunya itu Seulgi.
"Yaampun tumpah 'kan minuman gue, lo ini sebenarnya niat kerja gak sih. Oh iya gue lupa, mata lo 'kan nyicil makanya gak ngeliat jelas."
Irene menahan tawanya melihat Kai dipukul oleh Seulgi dengan menggunakan nampan.
"Jadi kali ini siapa yang bayar semuanya?" Celetuk Jisoo yang berdiri sesekali menerima suapan dari Rosé.
"Tentu aja pak presiden, Kim Junmyeon. Hayuk pak keluarkan kartu hitam mu."
Mereka tertawa mendengar candaan Sehun, tapi Suho benar-benar mengeluarkan kartunya untuk membayar semua makanan yang dipesan oleh teman-temannya.
"Eh Gi, noh disono masih ada pelanggan."
"Biar gue aja, Gi." Tawar Wendy, yang menghampiri Irene kini menutupi wajahnya dengan buku menu padahal dia pakai masker.
"Mau pesan apa, kak?"
"A-anu gue maunya dilayanin sama teman lo yang sipit."
"Anjir baru kali ini gue nemu pelanggan pilih-pilih gini, yaudah bentar ya kak."
"Heh sipit, noh lo yang layanin gih."
"Kenapa bukan lo aja? Wah mau makan gaji buta ya lo?" Chanyeol malah kena jitakan dikepalanya.
"Mulut lo bau terasi! Dia maunya Seulgi yang layanin, gila aja lagian uang gue udah numpuk kali. Tapi itu buat masa depan gue sama Joyii, iya kan sayang?"
"Sayang your head! Joy masih punya gue ya, jadi lo gak boleh halu-halu sebelum Joy bener-bener sah milik lo." Protes Rosé yang memang orangnya posesif pada saudara-saudaranya.
"Yaudah kalau gitu kalian makan dulu, gue kesana dulu ya."
Setelah berada didekat pelanggan itu, alis Seulgi berkerut melihat hoodie yang digunakannya tapi Seulgi menggeleng kecil, memang hoodie itu hanya di produksi sedikit tapi bukan berarti hanya dia yang punya.
"Kakak mau pesan apa?"
Seulgi terkejut bukan main, saat pelanggan itu menatapnya padanya. Dia bisa melihat jelas namanya yang terukir di bagian dalam kupluk hoodie itu, Seulgi menatap dalam manik mata yang kini beradu pandang dengannya.
"Kak Irene?"
Irene juga terkejut bagaimana bisa Seulgi tau kalau dia itu Irene, segera Irene membuang muka lalu bermaksud ingin pergi dari sana namun Seulgi mencekal pergelangan tangannya. Seulgi tau kalau dia adalah Irene, karena Seulgi sudah hapal dengan mata Irene yang tentu saja setiap hari dia lihat dan juga membuatnya terpesona.
Sementara di meja lain, Jennie membulatkan matanya melihat adegan di depannya. Dia terus memukul lengan Joy, hingga Joy kesal.
"Apaan sih cat woman? Apaan bangke, gue lagi makan juga malah lo gangguin."
"Liat kesono deh."
"Wow, ini kah yang dinamakan nonton drakor secara live?" Ujar Baekhyun.
"Kayaknya enggak deh, itu Seulgi lagi casting jadi koki cilik."
Yoona menggeplak kepala Krystal, karena ketularan sawannya Baekhyun.
"Eeh Yoong, mending lo jangan kesana. Biarin mereka berdua yang selesaiin masalah mereka, kita gak harus selalu ikut campur sama urusan mereka. Dan gue yakin, Seulgi bisa nahan emosinya." Cegat Suho, mau tidak mau Yoona kembali duduk.
"Ngapain juga sih kak Irene datang kesini."
"Yer, gak boleh gitu. Gitu-gitu kak Irene tetap kakak lo, jangan lupa juga kalau dia sayang banget sama lo." Nasihat Lisa yang tau kalau Yeri sedang marah pada kakaknya.
Melihat Seulgi menarik Irene keluar dari cafe, Yoona kembali berdiri ingin menyusul adiknya.
"Udah Yoong, lo tenang aja. Mereka bisa selesaiin masalah tanpa nyakitin satu sama lain, kalau terjadi sesuatu baru kita ikut campur."
"Gimana gue bisa tenang, Kyungsoo. Adek gue baru aja sembuh dan udah kena masalah lagi? Semenjak Irene hadir di kehidupan Seulgi, tiap hari Seulgi dalam masalah terus. Lo semua pasti ngerti perasaan gue sebagai kakaknya seulgi."
"Maafin kak Irene, kak."
"Lo gak salah apa-apa, Yer. Yang salah itu Kai, karena dia biangnya masalah." Ucap Krystal menepuk punggung Yeri. Tidak hanya itu, Krystal juga membuat Kai menatapnya malas tapi cukup menenangkan suasana.
🐻🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Hot Sweet Love [END]
FanficCeritanya seperti judulnya, itu aja. Tapi maaf ceritanya bukan untuk homophobic. Terdapat kata-kata kasar dan bahasa gado-gado. gxg bxb Feb 15 2021 - Jan 22 2022