🐻~20~🐰

2.3K 287 18
                                    


"Belum tidur juga?"

"Belum, ini tugasnya susah banget."

Irene ikut duduk di karpet depan tv, niatnya cuma mau ambil air minum tapi gak sengaja denger suara bising.

"Kan tinggal kamu sederhanain terus kamu faktorin, masa gak ngerti sih?"

"Coba kasih contoh, nomor lima aja."

Tanpa basa basi Irene mengerjakan salah satu nomor yang Seulgi sebutkan.

"Nomor duanya juga kak."

"Heh kamu mau aku smackdown!? Enak aja, kerjain sendiri."

"Yaaah kak, kak Irene."

Irene pergi ke dapur tanpa mempedulikan Seulgi memanggilnya.

"Ini aljabar punya siapa sih? Bisa-bisanya bikin rumus yang rumitnya hampir serumit kehidupan gue."

Seulgi mengetuk-ngetuk pulpennya ke meja karena dia emang gak ngerti.

"Chat Wendy aja kali yah? Siapa tau dia udah kelar."

Belum sempat mengetik sesuatu, Seulgi merasa pedih di telinganya.

"Kapan pintarnya kalau kamu nyontek mulu, kerjain sendiri Kang Seulgi."

"Tapi kan kak aku tuh gak ngerti sama sekali, liat angka aja langsung mumet nih kepala."

"Gak usah banyak alesan, sini aku ajarin."

Dengan sabarnya Irene mengajari Seulgi, tapi setiap kali Seulgi memejamkan matanya pasti Irene menyentil pelan telinganya.

"Udah ngerti kan?"

"Udah kak."

"Kan udah selesai, rapiin bukunya abis itu pergi tidur."

"Iya kak."












"Eh Seul, tumben banget tadi gak nyontek? Mana tugasnya udah selesai, ngepet dimana lo jawabannya?" Celetuk Jisoo membuat dirinya terkena lemparan handuk bekas keringat Seulgi.

"Licin banget ngomongnya sist, gini-gini gue punya guru privat yang cantik banget."

"What? Ooh udah mulai berani selingkuh ya lo, gue bilangin ke kak Irene ya." Ujar Jennie.

"Siapa juga yang selingkuh. Lo kali, lo kan kucing garong, amit-amit deh gue selingkuhin kak Irene."

"Lo ngomong gitu karena takut dihajar ama Yeri, iya kan?" Ucap Jisoo yang lagi-lagi kena penganiyaan oleh Seulgi.

"Kagak ya kampret, asal kalian tau aja guru privat yang gue maksud itu ya kak Irene sendiri."

"Dari awal kek ngomongnya jadinya kita gak negatif thinking ke lo, hampir aja gue sabit make sepatu." Tungkas Joy yang kembali menyandarkan kepalanya ke bahu Wendy.

"Eh kak Seul, dari tadi gue perhatiin tuh kakak kelas, ketuanya cheerleaders ngeliatin lo mulu."

Mendengar celetukan Lisa, membuat mereka kompak melihat kearah anak-anak cheerleaders yang juga berada di lapangan.

"Iya kak dari tadi gue juga liat dia natap ke lo mulu, dia suka kali ya ama lo?" Timpal Yeri.

"Gak usah ngadi-ngadi lo Yer, gue tuh gak bakal tertarik karena gue udah kepelet sama kakak lo."

"Apaan dah dikira kak Irene maen dukun. Ini kakak-kakak yang lainnya pada kemana sih?" Ujar Joy.

"Tadi gue abis chat kak Chanyeol katanya lagi ada sosialisasi dan semua kakak kelas pada ikut, jadi mereka semua lagi ngumpul di aula." Jawab Rosé yang tengah memangku kepala Jisoo dan tidak lupa adegan suap-suapan mereka yang membuat iri kaum zomblo.

"Bentar? Jadi artinya kak Irene bakal ketemu mantannya dong?"

"Tenang aja Seul, gue udah bilang di grup supaya jagain kak Irene. Gue juga udah undang kak Irene masuk ke grup laknat itu, jadi udah dipastiin kak Irene aman." Jelas Jennie, Seulgi pun terlihat tenang. "Tapi sekarang tugas kita ya jagain lo, karena ada buaya betina lagi ngintai lo."

Seulgi tau kalau Jennie lagi mode posesif, emang Jennie itu orangnya posesif ke siapa aja tapi yang diposesifin cuman keluarganya, sahabatnya dan terakhir seorang Lalisa Manoban.

Gak lama kemudian, mereka ngeliat segerombolan anak manusia yang mereka kenal dan berjalan kearah mereka.

"Eh si bihun kemana kok gak ada?" Tanya Suho yang duduk bersebelahan dengan Lisa.

"Tadinya sih dia ada kak, tapi kayaknya pamit ke kelas deh." Jawab Rosé.

"Kenapa lama banget? Emang tadi bahas apa aja?"

Irene tidak langsung menjawab pertanyaan Seulgi, melainkan langsung memeluk mesra lengan Seulgi. Untuk membuat sepasang mata yang sedari tadi melihat Seulgi, dan ya benar aja dia pun pergi melihat Irene menatapnya seolah-olah mengejeknya.

"Cuma bahas tentang ujian, kan bentar lagi kita semua udah mau lulus." Ucap Chanyeol.

"Secepat itu lulusnya? Hiks bakalan kangen dong sama kalian."

"Apaan dah lo Ji, bilang aja lo senang karena bang Loey udah out dari sekolah ini dan lo gak perlu ijin dia bawa Rosé kesana kemari."

"Kayaknya lo juga sama deh Wen, tapi kalian gak perlu khawatir karena yang punya hubungan itu kalian sama adek gue. Asal jangan disakitin aja hatinya adek gue, kalian bakal berurusan langsung sama gue kalau salah satu dari mereka berdua nangis karena kalian." Pesan Chanyeol pada Wendy dan Jisoo yang langsung diangguki.

"Kantin yuk, gue lapar." Ajak Seulgi, tentu yang paling semangat adalah Rosé.













"Tadi kamu gak ngeh kalau D.Ana liatin kamu?"

"Tau kok, tapi masa aku harus datangin dia terus marahin kalau aku gak suka diliatin gitu. Lagian tadi kamu udah ngasih peringatan dengan langsung peluk aku, kenapa gak langsung kiss aja?."

Irene ngegeplak lengannya Seulgi.

"Bisa geger satu sekolahan kalau aku cium kamu depan umum, lagian siapa juga yang ngasih peringatan? Ingat ya kalau gak ada yang mau sama kamu kecuali aku."

"Iya-iya percaya deh."

"Woi yang dimeja sono sadar situasi kampret, masih di sekolah kale nanti dirumah aja mesra-mesraannya." Teriak Kai yang malah mendapat tampolan di bibirnya oleh D.O.

"Udah kak, malika emang gitu orangnya. Rada rese kek tetangga, eh tapi tadi pas sosialisasi ketemu sama mantan gak?"

Otomatis Irene langsung noleh ke Seulgi karena dia tau siapa yang Seulgi maksud.

"Apaan sih gak usah bahas orang lain, lagian ada teman kamu yang jagain aku jadi udah dipastiin dia gak berani deketin aku lagi."

"Yaudah iya kalau kamu ngomong gitu. Tapi udah tau gak nanti bakal lanjut kuliah dimana?"

"Udah sayang."

Itu bukan Irene, tapi Krystal yang tiba-tiba duduk ditengah-tengah mereka berdua bahkan makan kentang goreng yang Irene mau suapin ke Seulgi.

"Heh kutil tokek lo ngapain dah dimari, sana lo ngumpul bareng para pejuang ldr. Ganggu banget sih lo."

"Yeee... Si iler kebo, heh mata minimalis bisa gak sih gak usah bawa-bawa status iya oke gue tau gue lagi jauhan sama doi tapi kagak usah diungkit-ungkit juga kali. Dah lah malas banget gue ama ponakan gak ada akhlak kek lo, Rene gak niat cari yang baru?"

"Brantem ama gue yuk Krys? Licin banget itu mulut, udah sono lo pergi ganggu orang pacaran aja."

Krystal pergi tapi gak dengan tangan kosong malah dia bawa kentang goreng sama dua bungkus chiki yang Seulgi beli.

🐻🐰

Cool Hot Sweet Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang