London - Winter
"I wish I never met you" was the last thing Dave said to me and I never expected that.
❄
Zara Cortez.
Seorang gadis berdarah Inggris-Venezuela, salah satu korban keusilan Dave saat di pre-school. Dave berhenti menyembunyikan barang-barang milik Zara ketika menyadari bahwa anak itu tidak pernah menangis. Ketika aku bertanya, dia bilang tidak seru menjahili gadis bernama Zara makanya dia berhenti.
Lalu, Dave dan aku bertemu kembali dengan Zara di primary school daerah Primrose. Dave sudah berniat untuk terus mengusili anak-anak perempuan di sekolah, tetapi niatnya dibatalkan oleh kehadiran Zara.
Sebuah balas dendam yang diam-diam disiapkan oleh gadis itu.
Zara tidak pernah menangis ketika barang-barangnya hilang (baca: disembunyikan). Namun, itu bukan artinya dia tidak mencari tahu siapa yang menyembunyikannya. Hanya saja dia tidak mengatakannya pada saat itu. Dia menunggu waktu yang tepat. Cukup cerdas untuk dipikirkan oleh anak berusia lima tahun.
Dave dan aku tidak akan pernah tahu apabila Zara tidak melaporkan ke guru bahwa yang mencuri kertas origami adalah Dave. Saat itu Dave sangat membenci kertas origami di kelas kreativitas karena dia tidak pandai melipat kertas. Untuk menghindari kelasnya, dia mengambil semua kertas origami di kelas dan membuangnya. Dan parahnya, Dave tidak memberitahuku di mana dia membuangnya karena tahu aku akan mengembalikannya.
Ms. Alison, guru kami, bertanya ke kelas apakah ada yang melihat kertas origami. Zara, yang kebetulan sekali sekelas dengan kami, segera mengangkat tangannya. "Dave mengambilnya, Miss."
"Aku tidak mengambilnya, Miss. Aku tidak suka kertas origami. Untuk apa aku mengambilnya?" Dave tidak terima dituduh seperti itu. Kendati dia memang melakukannya, dia tetap harus membela diri dulu.
"Oleh sebab itu kau mencurinya!" Zara tidak membiarkan Dave lolos kali ini. "Karena kau tidak menyukainya jadi kau mengambilnya lalu menyembunyikannya seperti yang kau lakukan di pre-school."
"Apa yang kau tahu dari pre-school?" Dave masih belum menyerah.
"Miss, dulu Dave selalu mencuri barang-barang anak perempuan. Aku salah satu korbannya."
"Memangnya kau punya bukti? Tidak ada yang tahu itu benar."
"Andrew, kau saksinya. Jangan berbohong itu sama saja kau membela penjahat." Aku yang dari tadi bungkam menyaksikan perdebatan ini tiba-tiba dipaksa bersaksi oleh Zara.
Dan tepat pada detik itu, aku menganggumi keberaniannya dan kebijaksanaan seorang Zara Cortez. Tidak mudah bagi anak tahun pertama. Aku belum tentu bisa sepertinya.
Mataku lantas beralih pada Dave, yang juga balas menatapku dari seberang meja. Ini pilihan yang sulit. Perkara kertas origami yang menempatkanku ke ujung tebing jurang.
Menyadari situasi yang sudah lepas kendali, Ms. Alison akhirnya angkat bicara. "Sudah, tidak apa-apa. Masih banyak stok kertas origami di ruang penyimpanan."
Kekesalan Dave bertambah dua kali lipat. Pertama, Zara yang nyaris membuatnya mendapat masalah. Kedua, seharusnya dia juga mengambil stok kertas origami di ruang penyimpanan. Tidak, di toko-toko juga. Bahkan Dave bertekad menutup semua pabrik kertas origami.
![](https://img.wattpad.com/cover/160301503-288-k74237.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Journal: The Reasons
Teen Fiction[BOOK #2 OF THE JOURNAL SERIES] Andrew Stanley tidak pernah menulis jurnal sebelumnya, dia benci membaca dan menulis karena menurutnya membosankan. Hobinya adalah bermain sepak bola dan tujuan hidupnya hanya satu: menjadi seorang kiper profesional y...