19 | Supports

693 97 41
                                    

London - Autumn

I was honored to know the way you described me.

🍁

Sampai di rumah, aku segera memeriksa keadaan. Berharap tidak ada Dad di rumah sehingga aku bisa leluasa membaca majalahnya. Sebenarnya aku mengikuti futsal tanpa seizin Dad. Ia menentang keinginanku untuk menjadi seorang atlet sepak bola profesional. Ia ingin aku melanjutkan sekolah dan mengambil jurusan arsitektur.

Dad memang lulusan University of Manchester. Kampus dengan salah satu jurusan arsitektur terbaik di dunia. Sebenarnya aku oke-oke saja. Aku memang sedikit tertarik dengan arsitektur, tetapi karena Dad "memaksaku" dan secara terang-terangan melarangku menjadi kiper profesional, jadi timbulah rasa ingin memberontak dalam diriku. Aku menolak untuk mengambil jurusan arsitektur bukan karena aku tidak ingin, tetapi semata-mata menentang keinginan Dad.

Andaikan Dad tidak begitu menunjukkan ketidaksukaannya terhadap hobi futsalku, aku mungkin saja akan berdamai dengannya. Hubunganku tidak begitu buruk dengannya, kami baik-baik saja layaknya keluarga harmonis lainnya. Namun, akan terjadi perdebatan sengit ketika salah satu dari kami membahas tentang rencana masa depanku setelah lulus sekolah nanti. Apalagi saat ini aku sudah memasuki tahun terakhir di secondary school.

Semuanya terlihat mudah bagi Kate yang kini sedang belajar di sekolah fashion ESMOD, Prancis. Ia dan Mum memang kompak atau Mum yang berhasil membimbing Kate dengan cara yang benar. Berbeda dengan Dad. Aku tidak mengerti mengapa ia tidak suka sepak bola. Maksudku, Dad adalah orang Inggris dan sepak bola sudah seperti darah kami.

"Dad belum pulang?" Aku bertanya pada Mum yang muncul dari arah dapur dengan apron yang menutupi pakaiannya. Pasti Mum sedang melakukan eksperimen.

"Dia reuni dengan teman-temannya dari Dublin," jawab Mum yang kembali ke dapur. Sebelum aku menaiki tangga hendak menuju kamar, Mum kembali memanggilku dan aku menghampirinya di ruang tamu. "Andrew, aku membuat eton mess. Nanti kuantarkan ke kamarmu."

"Ah, sudah lama aku tidak makan itu! Terakhir saat...."

"Seminggu yang lalu." Mum berdecak dan menggelengkan kepalanya sebelum kembali ke dapur.

Aku terkekeh menanggapi respons Mum. Ia sosok ibu yang dibutuhkan oleh seluruh anak di dunia ini. Aku tidak pernah bercerita kepada siapa pun tentang alasanku untuk tidak melanjutkan di sekolah arsitektur, bahkan kepada Kate sekali pun. Namun, aku yakin Mum mengetahuinya dan ia membujuk Dad agar sedikit meringankanku hingga aku masih dapat bergabung dengan tim futsal sekolah selama masa secondary school.

Kakiku melangkah menaiki tangga menuju lantai dua. Kamarku dan kamar milik Kate bersebelahan. Ketika ia di Paris, suasana rumah jauh lebih tenang. Di rumah keluarga Stanley, hanya Kate yang berisik. Ialah yang membuat rumah hidup. Kini Kate hanya pulang ke rumah setiap liburan musim dingin dan panas saja. Sesekali pulang jika Mum menelepon karena rindu atau ketika Kate merasa ingin pulang. Tergantung kemauannya sendiri dan jarak London-Paris tidak begitu jauh. Namun, selain musim liburan, ia hanya tinggal paling lama tiga hari di London.

Kurebahkan tubuhku di kasur begitu memasuki kamar yang dindingnya dipenuhi hasil jepretanku selama liburan keliling Eropa ala backpacker dengan Dave, Emre, dan Ryan. Kamarku didominasi nuansa monokrom, termasuk foto-foto yang sengaja kucetak hitam putih. Satu-satunya yang membuat kamarku berwarna adalah stiker logo Arsenal di balik pintu dan poster John Lukic, kiper legenda Arsenal dan tim nasional Inggris. Aku ingin menjadi sepertinya tetapi rasanya tidak mungkin.

Aku mengambil majalah Islingsteen dari dalam ransel dan bangkit menuju meja belajar. Sampul majalah ini adalah seluruh anggota tim futsal yang berbaris layaknya pemain sepak bola profesional. Aku sebagai kiper berdiri paling ujung, bersebelahan dengan Emre. Aku tidak suka foto ini karena wajahku terlihat sangat kaku. Mikayla yang memotretnya bukan? Ryan memang terlihat bagus di sini ... tapi aku? Mikayla sepertinya tidak cukup profesional.

Journal: The ReasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang