20 | Group

603 101 50
                                    

London – Autumn

That day ... I just wanted to make your dream comes true.

🍁


"Middle ... your descriptive journey through this place or event or feel—"

Ponsel milikku yang berada di atas meja bergetar di tengah kelas bahasa Inggris yang teramat sunyi. Aku buru-buru memasukkan ponsel ke kolong meja. Mrs. Smith sontak mengalihkan matanya dari buku yang sedang dibacanya dan melayangkan pandangan maut ke arah kelas. Ia memicingkan mata seperti memindai muridnya satu per satu.

Namun, dugaanku salah.

"We will continue next week." Mrs. Smith menutup kelas bahasa Inggris yang berlangsung selama hampir satu jam ini. Ternyata ia berhenti bicara bukan karena terganggu dengan getaran ponselku, melainkan bunyi bel tanda kelas berakhir. Sudah waktunya makan siang.

Mrs. Smith keluar kelas, diikuti beberapa murid lainnya ikut berhamburan seperti tak kuasa menahan lapar—atau kantuk di kelas bahasa Inggris, yang memang terkenal menjadi kelas yang paling membosankan.

Tanganku meraih ponsel dari kolong meja dan melihat notifikasi dari grup yang hanya berisi empat orang yaitu aku, Ryan, Emre, dan tentu saja Dave.

Ryan sent a photo

Ponselku bergetar lagi, menampilkan notifikasi lainnya yang bermunculan pada layar ponsel. Semuanya berasal dari Emre, yang kemungkinan baru saja menyelesaikan kelas sepertiku.

NEW GUNNERS LEGENDS

Emre
What's that?
Ohhhh
Wait... that music teacher has announced the group?
Where did you get that?
Oh, nvm you don't have to answer

Emre adalah tipikal teman yang jarang berbicara ketika berkumpul, tetapi menjadi orang yang gemar memenuhi notifikasi ponsel karena mengirim begitu banyak pesan terutama di grup. Orang yang selalu meramaikan grup adalah Ryan dan Emre. Ryan sering mengirim stiker dan meme, sedangkan Emre mengirim apapun yang ada di pikirannya. Seolah-olah jempolnya secara otomatis mengetik semua yang ada di kepalanya. Dave jarang muncul di grup, katanya ia terlalu sibuk membalas pesan-pesan dari para gadis incarannya.

Semoga saja Zevania tidak termasuk ke dalamnya.

Oh, tambahan: Ryan juga menjadi sumber informasi berkat Mikayla Bennett. Entah bagaimana caranya gadis itu bisa mengetahui apapun yang sedang terjadi dan diperbincangkan di sekolah. Mungkin karena link anak klub jurnalis itu luas.

Mikayla juga yang memberitahu kami bahwa sekolah kami akan kedatangan murid pindahan dari Indonesia. Dave, yang merasa tidak pernah mendengar ada negara bernama Indonesia, tentu saja penasaran. Ia sudah menunggu-menunggu Zevania. Ditambah mengetahui bahwa gadis itu merupakan kenalan Annika dan dekat dengan Tyler, semakin gencarlah Dave untuk mendekatinya.

Aku menyesalinya. Kuharap waktu itu Mikayla tidak memberitahu kami perihal kedatangan Zevania. Dave bisa saja tidak begitu memikirkannya.

1 pesan baru muncul di layar ponsel.

Dave
Wah aku, Andrew, dan Zevania 1 grup!!! Keren!

Jantungku seperti berhenti berdetak. Rasanya seperti sedang menghadapi lawan ketika adu penalti. Aku tidak tahu apakah akan berhasil menghalau bola atau malah kecolongan dan membiarkan bola itu menjebol gawang.

Aku segera mengecek grup dan melihat foto yang tadi dikirim Ryan.

GROUP 13

Akira Horikita
Andrew Stanley
Dave Collins
Keira Hall
Zevania Sylvianna

Journal: The ReasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang