11 | Moment

1K 174 53
                                    

Autumn — London

I wanted you to stay forever.

🍁

Pagi ini aku memutuskan untuk bangun lebih pagi dari biasanya. Padahal hari Minggu merupakan hari untuk bermalas-malasan setelah satu pekan beraktivitas penuh. Ditambah hari Sabtu yang dipakai untuk latihan dari pagi sampai sore.

Namun, hari Minggu ini memang berbeda dari sebelumnya. Aku akan … DIWAWANCARAI OLEH ZEVANIA!

Masih ada dua jam lagi yang tersisa sampai waktu yang sudah dijanjikan dengan Zevania. Aku masih punya waktu untuk sarapan di The Aksov, café milik keluarga Emre. Begitu aku membuka pintu kafenya, aku dikejutkan oleh pemandangan yang cukup membuat jantungku berdegup kencang.

Annika dan Emre terlihat sedang mendiskusikan sesuatu di salah satu meja. Menyadari kehadiranku, mereka pun segera menyapaku. Aku menghampiri meja yang sudah ditempati dua temanku itu.

“Hai, Andrew. Biar kutebak, sarapan?” Emre dikenal paling buruk dalam basa-basi. Aku tidak menanggapinya.

“Oh, hai, Andrew.” Annika beranjak berdiri dari kursi. Tampak tidak nyaman setelah kedatanganku. “Kalau begitu, aku pergi dulu. Sampai jumpa besok.”

Mataku mengikuti langkah kaki gadis itu dan secara otomatis mengamati sekelilingku sebelum akhirnya bertanya hal yang membuatku penasaran pada Emre. “Annika datang sendiri?”

Emre mengangguk seraya menunjukkan kerutan di dahinya. “Memangnya kenapa? Kau berharap dia datang bersama seseorang?”

Aku buru-buru menggelengkan kepala sebelum Emre menaruh curiga padaku. “Tidak, aneh saja dia kemari hari Minggu. Bukannya dia libur?”

“Dia kemari bukan bekerja,” tutur Emre yang semakin menambah rasa penasaranku.

“Kenapa dia kemari?”

“Kenapa kau begitu ingin tahu tujuan Annika kemari?”

🍁

Pukul 09.30, aku meninggalkan The Aksov dan segera menuju Highbury Fields dengan skateboard kesayanganku. Aku memiliki koleksi skateboard sejak kecil tetapi tetap saja untuk sehari-sehari, aku paling sering memainkan skateboard kesayanganku. Seperti yang kubawa hari ini.

Taman terbesar di Islington ini selalu ramai di hari Minggu. Banyak warga sekitar yang menghabiskan akhir pekan mereka di sini karena lokasinya yang bisa dibilang strategis. Lokasi Highbury Fields berada di tengah pemukiman dan hanya berjarak 10 menit dari Stadion Emirates.

Apakah Zevania sudah datang? Aku berkeliling Highbury Fields dengan skateboardku di jalan setapak. Orang-orang yang tengah lari pagi sedikit mengganggu gerakku hingga beberapa kali aku terpaksa menenteng skateboard alih-alih memainkannya. Mataku menyapu seluruh area Highbury Fields berharap menemukan sosok gadis Asia yang beberapa waktu lalu selalu kupanggil dengan sebutan Gadis Eskimo.

Itu dia. Tidak seperti saat pertama kami bertemu, aku sadar dia mengulangi kesalahannya dulu: salah kostum. Kurasa dia sudah dapat beradaptasi dengan cuaca London. Mengingat kejadian di bandara itu membuatku ingin menertawakan diriku sendiri. Bagaimana bisa takdir membawaku ke gadis yang pernah kutertawai di bandara?

“Hai, maaf membuatmu harus menunggu lagi.” Lagi, Andrew, lagi. Kau terus membuatnya menunggu. “Boleh aku duduk?”

Gadis itu hanya menjawab dengan sebuah anggukan. Lagi-lagi dia membawa kamera. Apakah dia akan memotretku? Tidak tahu apa yang harus kukatakan, lantas aku mengalihkan mata ke sembarang tempat. Lalu sekelompok burung merpati putih yang sedang terbang bebas di langit Islington yang berawan menarik perhatianku.

Journal: The ReasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang