Thank you for keeping my secrets. I appreciate it a lot. And happy birthday! :)
London — Spring
🌸
Highbury Fields pernah menjadi saksi untuk pertama kalinya, aku menghabiskan waktu yang lumayan lama bersama Zevania. Pada waktu itu, aku menjadi man of the match setelah tim kami memenangkan pertandingan dan Zevania diutus oleh klub jurnalistik untuk mewawancaraiku sebagai tugas pertamanya. Bagi orang yang pertama kali mendapatkan tugas wawancara, mungkin sulit karena aku sudah pernah diwawancarai oleh beberapa anggota klub jurnalistik dan sebagian besar dari mereka gugup. Entah karena alasan apa dan pertanyaannya juga terkesan membosankan. Berbeda dengan Zevania tampak santai. Awalnya memang kami berdua merasa canggung, tetapi dia berhasil mencairkan suasana sehingga proses wawancara dapat berjalan lancar. Aku menceritakan kisah tentang hidupku padanya seperti kami sudah mengenal lama dan dia selalu antusias dan mendengarkanku dengan baik. Dapat kulihat bahwa dia memiliki semacam kemampuan untuk mengulik seseorang agar terbuka dengannya.
Atau ... hanya aku yang merasa demikian?
Setelah kupikir-pikir, aku belum mengenal Zevania begitu lama—setidaknya jika dibandingkan dengan Annika, Ashley, dan Mikayla sejak year 7. Namun, aku merasa bahwa aku lebih mengenalnya dan aku tidak ragu untuk membuatnya lebih mengenalku.
Apakah begini rasanya menyukai seseorang?
Maksudku, aku pernah menyukai seseorang, tetapi tidak pernah membuatku segelisah ini. Aku tidak berani mengutarakan perasaanku, aku tidak berani mengajaknya jalan, aku tidak berani melakukan apapun. Semua waktu yang kuhabiskan bersama Zevania adalah berkat ... takdir? Atau keisengan teman-temanku yang sengaja membuat kami dekat seperti ketika di Winter Wonderland, tahun baru, dan hari Valentine. Aku selalu bertanya-tanya mengapa mereka melakukan itu semua. Apakah mereka tahu sesuatu yang tidak kuketahui? Misalnya bahwa sebenarnya Zevania juga menyukaiku.
Tidak, tidak. Aku tidak boleh semakin menyukainya karena gadis itu akan segera pulang ke negara asalnya dan kami akan terpisahkan oleh jarak dan waktu yang tidak terbatas. Aku tidak tahu kapan akan bisa bertemu dengannya lagi. Jika ... seandainya Zevania juga memiliki perasaan yang sama denganku, bukankah hubungan kami hanya akan menyakiti keduanya? Kami tidak bersama-sama seperti Ryan dan Mikayla.
Betul, Andrew. Kau sudah melakukan hal yang benar. Bersikap normal saja dan berteman dengan semuanya. Lama kelamaan, perasaan ini akan pudar lalu hilang dengan sendirinya. Benar, kan?
Kuharap demikian.
Sekarang yang harus kulakukan adalah membantu menyelidiki kasus apakah benar Zevania yang mengunggah video band Annika dan teman-temannya tanpa sepengetahuan mereka. Aku yakin betul dia tidak melakukannya terutama pada Annika dan teman-teman terdekatnya selama di London. Hubunganku dan Zevania tidak sedekat itu, tetapi dia menjaga rahasiaku dengan baik, bahkan dia tidak pernah menyinggungnya lagi. Zevania bisa saja menuliskan segala cerita memalukan tentangku untuk majalah yang mungkin bisa saja menarik lebih banyak perhatian, tapi kenyataannya dia tidak melakukannya. Rahasiaku cukup menjadi rahasia antara kami berdua.
"Hai, Andrew. Maaf lama.." Dylan duduk di di sebelahku. Dia telah berjanji akan menemuiku hari ini di pinggir lapangan futsal sepulang sekolah tanpa sepengetahuan teman-temannya karena ini berhubungan dengan mereka—dan Zevania.
Tadi malam aku tidak bisa tidur; memikirkan strategi yang tepat untuk menyelidiki kasus Zevania ini. Dua nama terlintas dalam benakku: Annika atau Dylan. Mengingat Annika sangat dekat dengan Zevania dan aku tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka ketika di rumah, jadi aku memutuskan untuk tidak menghubunginya. Hubunganku dengan Dylan tidak begitu dekat, tetapi dia sempat mencurahkan hatinya dan memberiku saran tempo hari. Kurasa itu bisa menjadi lampu hijau bagiku untuk membahas perihal ini dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journal: The Reasons
Novela Juvenil[BOOK #2 OF THE JOURNAL SERIES] Andrew Stanley tidak pernah menulis jurnal sebelumnya, dia benci membaca dan menulis karena menurutnya membosankan. Hobinya adalah bermain sepak bola dan tujuan hidupnya hanya satu: menjadi seorang kiper profesional y...