Sakit!
Rasanya dadaku sakit sekali!
Apa yang terjadi?
Awalnya, aku ke sini untuk melihat Rikka dan Sekan tersiksa. Juga aku ingin melihat bagaimana iblis menyiksa manusia. Tadinya seperti itu. Namun entah mengapa, itu malah menjadi pertarungan antara Feri melawan Sekan dan Rikka. Lalu, aku merasakan rasa sakit yang luar biasa hebat. Sebenarnya, apa yang terjadi?
Begitu menyadarinya, aku melihat Rikka sudah tepat di depanku. Ia memasang senyum yang sangat mengerikan hingga membuatku bergidik ngeri. Namun, bukan itu yang membuatku terkejut. Bukan karena Rikka berada tepat di depanku atau ia memasang senyuman yang mengerikan. Itu karena ada sesuatu yang dipegang Rikka. Sebuah pedang berwarma perak yang bersinar tertancap di dadaku. Pedang itu bahkan menghancurkan tulang punggungku. Membuatku tidak dapat bergerak.
"ARGGHH!" teriakku merasakan rasa sakit yang luar biasa.
Aku mencoba melepaskan pedang itu dari dadaku, namun Rikka memegangnya dengan sangat erat. Aku juga tidak memiliki tenaga yang cukup untuk menyingkirkan tangan Rikka. Itu karena darah yang terus keluar dari dadaku. Rasanya seperti pedang itu merobek-robek jantung dan membuat darah bermuncratan ke mana-mana. Membuatku kehilangan banyak darah dengan cepat dibandingkan ketika leherku teriris. Rasa sakit yang ditimbulkan pedang itu juga sangat sakit, aku baru pertama kalinya merasakan sakit seperti ini.
Si-sial! Aku akan mati kalau begini terus!
Karena tulang punggungku hancur oleh pedang itu, aku sama sekali tidak bisa menggerakan kakiku. Jika saja bisa, aku akan menendang Rikka. Sialnya, pedang itu malah nenghancurkan tulang punggungku.
Bruk!
Dengan kecepatan kilat, Rikka tiba-tiba terhempas dari hadapanku. Itu karena Bella yang menendang Rikka dengan tenaga penuh hingga Rikka terpental dan menghantam bangunan. Begitu pula dengan Feri yang sedang bertarung dengan Sekan. Ia langsung menebas Sekan dengan pedangnya. Sekan juga terpental dan menghantam bangunan seperti Rikka. Benar-benar pelayan yang bisa diandalkan.
ARGHHH! SAKIITT!
Tiba-tiba, Viani melepaskan pedang yang menancap di dadaku. Tentu saja itu sangatlah sakit. Itu bahkan lebih sakit dibandingkan terkena NTR oleh sahabat sendiri. Ya, karena aku tidak pernah pacaran, jadinya aku tidak tahu bagaimana rasanya terkena NTR. Tapi karena aku penyuka genre vanilla, aku tidak menyukai NTR.
Kemudian, Bella dan Feri sepertinya berbincang tentang sesuatu. Rasa sakitnya menghantam saraf-sarafku, jadinya aku tidak bisa mendengarkan mereka. Apalagi, darahku entah mengapa, pendarahan hebat yang terjadi karena tikaman sudah berhenti. Lebih dari itu, aku merasakan kalau darahku beredar seperti biasanya. Bukankah mustahil untuk melakukan itu bahkan dengan teknologi terhebat yang ada di Bumi sekarang?
Sepertinya, Viani melakukan sesuatu terhadap pendarahanku. Jika kuingat lagi, dia adalah ahlinya sihir atribut spasial. Tentu saja mendominasi tubuh seseorang adalah sepotong kue untuknya. Jadinya, aku cukup berterima kasih kepada Viani yang sudah menghentikan pendarahan dan membantu peredaran darah. Coba saja jantungku tidak robek, maka Viani tidak perlu melakukan itu.
Owh! Owh! Owh! Aku merasakan sesuatu di tubuhku. Itu sepertinya karena Bella menggunakan sihir yang sama ketika leherku teriris. Tapi, kenapa itu tidak memiliki efek sama sekali? Aku masih merasakan sakit dan luka menganga yang menampilkan jantung dan sebagian paru-paruku tidak tertutup. Apa sihir penyembuhannya gagal?
Sialan! Rasanya sakit banget!
Walau pendarahan sudah berhenti dan peredaran darah lancar, aku masih merasakan rasa sakit yang luar biasa. Itu karena sakit akibat luka yang menganga terkena dengan udara-udara kotor akibat dari pertempuran Sekan dan Feri. Debu-debu itu bercambur dengan udara lalu mengenai luka, itu rasanya perih. Aku bahkan ingin menangis dengan keras saat ini.
Eh? Apa yang terjadi sekarang?
Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi tubuhku rasanya sulit untuk digerakan. Walau tulang punggungku sudah hancur dan jadinya aku tidak bisa menggerakan tubuh begitu banyak, aku masih bisa menggerakan tanganku. Tapi, sekarang aku benar-benar tidak bisa menggerakan tubuhku walau hanya sedikit. Sialan! Apa sih yang sebenarnya terjadi?
Tiba-tiba, rantai biru muncul dan melilit tubuhku. Rasanya seperti diriku dirantai. Eh? Aku memang sedang dirantai. Tapi, darimana rantai ini muncul? Apakah karena ini aku tidak bisa bergerak? Sialan!
Setelah aku melihat situasinya, aku melihat Viani sedang berada di tengah-tengah lingkaran sihir. Lalu, entah mengapa ada Firman yang menggantikan posisi Viani. Kemudian, secara ajaib Viani memegang sebuah pedang. Pedang itu terlihat seperti pedang Lethanan yang digunakan Viani untuk latihan pedang. Tapi, pedang itu terlihat lebih keren. Ada juga rantai berwarna biru yang melayang-layang di depan Viani.
Memperhatikannya dengan seksama, aku bisa melihat mulut Viani komat-kamit. Ia seperti sedang mengucapkan sesuatu. Nampaknya, ia sedang mengucapkan sebuah mantra yang terdengar hebat. Walau aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas, itu terlihat luar biasa. Apalagi, lingkaran sihir itu nampak keren. Sepertnua sihir yang sedang dirapalkan Viani adalah sesuatu yang benar-benar luar biasa.
Lalu, Viani mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. Ekspresi Viani menjadi serius seperti akan melakukan sesuatu yang sangat penting. Setelah itu, Viani melayangkan pedangnya menuju rantai yang melayang-layang di depannya. Dengan kecepatan tinggi, pedang itu menghantam rantai dan rantai itu hancur berkeping-keping.
Lingkaran sihir yang berada di bawah Viani hancur seketika dan ledakan energi terjadi. Tanpa kusadari, rantai yang membelengguku hancur berkeping-keping bersamaan dengan rantai yang dihantam oleh Viani. Lalu, pusaran angin tercipta disekitarku. Pusaran angin itu perlahan berubah menjadi sesuatu berwarna hitam dan terserap ke dalamku?
Tiba-tiba, aku merasakan kekuatan luar biasa mengalir dalam tubuhku. Luka yang ada di dadaku juga pulih dengan cepat. Aku bahkan merasa kalau itu adalah sesuatu yang mustahil. Dada yang menganga, rusuk yang patah, jantung yang robek, dan tulang punggung yang hancur langsung sembuh dengan cepat. Itu bukan seperti sihir penyembuhan, namun lebih seperti regenerasi diri. Tapi, bukankah aku tidak memiliki kekuatan seperti itu.
Luka-lukanya sudah sembuh. Aku langsung berdiri dan tanpa sadar jubah Feri terbang. Angin berkibar dengan cepat dan mengibarkan dasi abu-abu yang melilit leherku. Seragam SMA yang tadinya berlumuran darah kini sudah kembali menjadi putih. Entah mengapa, saat ini aku merasa kalau diriku saat ini sangatlah keren. Seperti sesuatu sedang bangkit, namun itu bukanlah juniorku.
Kekuatan ini? Apa-apaan ini?
Aku mulai menyadari sesuatu berubah kepadaku. Diriku yang tadinya manusia, kini berubah menjadi monster mengerikan dengan berbagai kemampuan yang juga sama mengerikannya. Dengan cepat, aku sudah memahami kekuatanku.
Pertama, jumlah sihir. Jumlah sihir yang kumiliki bisa dikatakan sama dengan seperti yang dimiliki Viani. Potensi serangan Viani adalah satu alam semesta, maka aku juga memiliki potensi serangan satu alam semesta. Benar-benar kemampuan yang mengerikan yang kudapat secara tiba-tiba.
Kedua, skill. Banyak sekali skill-skill yang sangat mengerikan. Salah satunya adalah skill yang bernama [False God]. Itu seperti kekuatan [Otoritas Sub-Tuhan], namun lebih superior. Kekuatannya bukanlah main-main. Bahkan, entah mengapa aku sudah mengetahui cara menggunakan kekuatan itu. Dengan memakai kekuatan itu, aku bisa menjadi otoritas tertinggi di banyak dunia yang kumau. Jika aku mau menjadi otoritas tertinggi di seluruh dunia yang entah berapa jumlahnya, aku masih bisa melakukannya. Benar-benar cocok untuk menyandang kata God.
Banyak juga skill-skill yang mengerikan. Seperti skill [Claimer] yang memiliki arti penggugat menurut [Google Translate]. Kemampuan yang dimiliki skill itu adalah mengambil segala sesuatu yang dimiliki oleh orang yang kubunuh. Segala sesuatu itu mencakup dengan kekuatan, pengetahuan, kemampuan, umur, dan bahkan skill. Aku juga bisa mengklaim itu walau diriku tidak membunuh, asalkan aku menjadi assist dalam pembunuhan itu. Jika aku menghancurkan satu alam semesta, seluruh kekuatan yang dimiliki oleh makhluk yang tinggal di alam semesta itu akan menjadi milikku. Benar-benar skill yang mengerikan.
Namun untuk sekarang, aku akan membalaskan dendam terlebih dahulu.
"Jadi, siapa yang menikamku?" tanyaku dengan nada yang terdengar keren.
![](https://img.wattpad.com/cover/243596690-288-k513373.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaimana Mungkin Aku Adalah Raja Iblis?
FantasiSeorang siswa SMA bernama Devan Steviano menjalani kehidupan sekolahnya yang monoton. Ia menyukai kehidupan klise yang ia jalani setiap harinya. Suasana damai adalah yang ia nikmati. Merasakan damai dengan setiap bagian dari tubuhnya. Namun, itu sem...