Bagaimana Mungkin Aku Adalah Raja Iblis?

Chapter 58. Pertarungan Melawan Malaikat (Bagian Kedua)

Di sisi lain pertarungan, berdiri seorang wanita dengan rambut bergaya twin tail yang sedang menginjak tubuh manusia. Wanita itu menggunakan seragam militer berwarna hijau kehitaman dengan topi militer yang malah membuatnya kelihatan imut daripada keren. Rok pendeknya membuat paha putih mulus miliknya terlihat dengan sengat jelas. Bahkan ketika rok pendeknya terkena angin, samar-samar bisa terlihat celana dalam yang dikenakan wanita itu. Sepatu boots berwarna hitam menambahkan sedikit tinggi wanita itu. Itu adalah Satella Tania, perwujudan langsung dari Amarah.

Tania memiliki sebuah pedang besar berwarna merah kehitaman yang terlihat sangat kuat. Ia memberi nama pedang itu dengan nama Wrathy. Pedang itu ia biasa gunakan ketika pertarungan atau ketika dirinya ingin menghancurkan dunia. Hanya perlu mengisi kekuatan yang cukup lalu mengayunkannya dan seketika dunia akan langsung hancur. Bahkan terkadang itu akan berefek ke dunia lain dengan terbentuknya lubang hitam yang menghisap banyak galaksi besar.

Berbicara tentang menghancurkan alam semesta, potensi sebenarnya dari Tania adalah tak terhitung via dirinya lepas kendali. Tapi, rekor sejauh ini adalah ia menghancurkan lima belas alam semesta ketika dirinya lepas kendali. Jadi, itu dimasukan dalam potensi serangannya. Tidak ada yang tahu bagaimana jika dirinya terus lepas kendali. Apakah itu akan menghancurkan alam semesta yang tak terhingga ini, tidak ada yang tahu. Bahkan, Tania sama sekali tidak pernah menyentuh batasnya.

Untuk ras iblis seperti Tania, menghabisi Seraphim adalah sepotong kue untuknya. Ia bahkan bisa berhadapan dengan sepuluh Seraphim sekaligus dan masih tanpa terluka. Soalnya, ini bukanlah tentang kuantitas. Tania memiliki pengalaman pertarungan yang panjang dibandingkan dengan Seraphim yang diproduksi massal dalam semalam. Tentunya ada perbedaan jauh dalam hal kualitas. Untuk itu, Tania menghadapi sepuluh Seraphim sekaligus kali ini.

"Kalian yang merupakan Seraphim buatan massal semalam tidak akan bisa menandingi diriku walau aku hanya mengeluarkan setengah kekuatan," ujar Tania yang merupakan adik dari kesombongan.

Tidak ada respon dari para Seraphim. Mereka semua hanya bersiap untuk langsung menyerang. Tidak ada niat untuk bernegosiasi atau sekedar berbasa-basi. Mereka semua dirancang untuk pertarungan. Tugas mereka hanyalah satu, lenyapkan musuh apapun yang terjadi. Kali ini, Satella Tania sudah diidentifikasi sebagai musuh oleh sepuluh Seraphim. Sangat sesuai dengan harapan Tania.

Dengan kecepatan yang tidak dapat dilihat oleh manusia, para Seraphim langsung maju. Mereka menggunakan pedang suci dan beberapa menggunakan tombak suci. Ada juga yang membawa sabit, tapi dia tidak menghadapi Tania. Yang menghadapi Tania adalah tujuh pengguna pedang, dua pengguna tombak, dan satu pengguna pedang dan perisai. Mereka semua menyerang Tania secara bersamaan.

Cret!

Pedang dan tombak menusuk tubuh Tania. Tapi, Tania malah tersenyum licik dengan pedang dan tombak yang menembus di tubuhnya itu. Bahkan, terdengar suara tawa dari mulut Tania. Entah apa yang dipikirkannya, nampaknya itu sesuai dengan apa yang ia rencanakan. Ia terlihat sangat senang hingga tertawa dengan kencang.

"Kalian semua serangga terbang bodoh! Aku ini mantan Archangel seperti kakak, tentunya aku memiliki resistensi mutlak terhadap atribut suci. Lagipula, yang kalian tusuk itu bukanlah tubuh asliku." Tania seperti sudah mendeklarasikan kemenangannya padahal pertarungan nampak baru mulai. "Aku akan mengakhirinya dengan sekali serangan!"

Tiba-tiba, tubuh Tania berubah menjadi partikel cahaya dan menghilang di udara. Para Seraphim yang melihat itu langsung mencari-cari keberadaan Tania. Salah satu dari mereka berbalik dan menemukan Tania tengah memakai kuda-kuda seperti ingin menebaskan pedang besarnya. Ia mengangkat pedang besarnya itu dengan sangat tinggi, lalu mengisinya dengan sejumlah energi yang cukup untuk menghancurkan satu dunia.