fed up
***
Arra melipat dan memasukan kembali kaos dan celana trening olahraga nya kedalam loker miliknya.
Dia menekuk wajah nya tak bersemangat sama sekali. Sungguh membosankan, gara-gara butiran es putih itu turun, semua kegiatan luar ruang saat jam olahraga jadi di tiadakan. Sebenarnya ini bukan hal baru, sejak dahulu jika musim salju tiba para siswa tidak boleh keluar dari gedung sekolah jika tidak dalam urusan penting. Tapi tetap saja, Arra sudah kehilangan semangatnya sejak beberapa hari lalu dan hari ini dia lebih kehilangan semangatnya.
Menyebalkan.
Jam olahraga adalah salah satu yang paling di nanti gadis itu, meskipun Arra tergolong orang yang mageran, dan begitu malas jika harus banyak bergerak tapi sekedar bermain-main di lapangan atau hanya sekedar menonton anak-anak lain main basket atau badminton saat jam olahraga misalnya, adalah salah satu kegemarannya.
Bahkan salju yang turun cukup lebat, hari ini Arra terpaksa menggunakan angkutan umum untuk sampai ke sekolah. Jalanan begitu licin dan cukup berbahaya bagi pelajar seusianya mengendarai kendaraan pribadi ke sekolah.
Satu lagi, gara-gara lebatnya salju, keberangkatan Yeji ke Seoul ditunda. Ini membuat sahabatnya itu harus absen untuk beberapa hari kedepan. Padahal rencana nya hari ini Yeji akan kembali setelah pemakaman neneknya.
Arra sudah mengobrol banyak kemarin dengan sahabatnya itu melalui telepon, dia sedikit bernafas lega karena semua berjalan lancar, Yeji juga sudah tidak terlalu terlarut dalam kesedihannya. Arra bisa mengetahui itu dari caranya berbicara kemarin. Syukurlah.
Ditutupnya kembali pintu loker berukuran sedang itu dan tak lupa pula untuk menguncinya, dia membiarkan seberkas udara keluar dari bawah hidungnya. Gadis itu kemudian mengeratkan kembali jaket yang dia pakai untuk tetap menghangatkan tubuhnya. Yah, Jaket tebal milik Jungwon yang dipinjam nya malam itu. Bukan, lebih tepatnya Jungwon yang memaksa untuk memakainya.
Jaket itu juga kini sudah berpindah tangan menjadi miliknya, setelah malam itu, Jungwon memutuskan memberikan nya pada Arra. Toh, lumayan kekecilan juga jika dipakai oleh Jungwon.
Arra juga menerima nya, entahlah. Gadis itu biasanya akan menolak apapun yang diberikan jungwon, dengan alasan laki-laki itu terlalu muluk-muluk padanya. Tapi berbeda dengan jaket ini, kebetulan Arra merasa nyaman dengan jaket yang bermerek cukup mahal itu, jadi tanpa penolakan sedikitpun gadis itu langsung menerima nya.
Udara dingin sialan ini berhasil membuat Arra alergi, sejak salju turun malam itu, Arra mulai menunjukkan gejala alerginya. Dia banyak bersin dan mulai terserang flu. Ini adalah puncak dari kemuraman wajah gadis itu ketika sudah terserang flu.
Arra berjalan keluar dari ruang loker yang kebetulan tak jauh dari kelasnya, hanya terletak beberapa ruang saja dari kelasnya. Dia berjalan pelan sambil memasukan kedua tangannya ke dalam kantong jaket itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon
FanfictionSuatu kebenaran besar yang Kim Arra sembunyikan dari teman-temannya. Yang Jungwon, laki-laki yang dia sebut sebagai saudara kembarnya. Akankah Kim Arra akan terus bungkam dengan kebenaran besar ini? Lalu bagaimana kisah cintanya dengan Jay ditengah...