Bagian 46

3.5K 529 168
                                    

Seperti yang sudah dia rencanakan, pagi ini Jungwon akan kembali ke Rumah Sakit, untuk menjenguk Arra. Kebetulan pula dia tidak ada kelas pagi, jadi hari ini adalah hari yang paling tepat untuk dirinya menemui istri tercinta nya itu.

Menjenguk orang yang sakit berbeda dengan menemui orang yang sehat, tidak perlu membawa apa-apa, makanan apa lagi, Arra tentu hanya makan makanan rumah sakit. Jadi semenjak beberapa minggu ini Jungwon menggantinya dengan membawa beberapa tangkai bunga segar.

Hampir setiap hari Jungwon selalu datang ke toko bunga dekat rumah sakit untuk membeli bunga, dan sama hal nya dengan hari ini, dia akan kembali ke toko itu lagi kemudian membeli bunga lagi.

Jam di arloji nya menunjukan pukul sepuluh pagi, Laki-laki yang kini sudah rapi dengan setelan sweater hitam rapi yang dipadukan dengan celana jeans abu-abu itu kemudian masuk kedalam toko bunga, menoleh kesana-kemari mencari bunga yang hendak dia beli.

Ya, bunga pilihannya jatuh pada bunga krisan, bunga yang sudah menjadi rutinitas untuk dia beli sebagai oleh-oleh sewaktu dia menjenguk istirnya.

Bunga krisan berwarna putih yang melambangkan kesucian, kesetiaan, dan kejujuran. Putih juga menggambarkan sesuatu yang baru, awal yang baru. Mewakili keadaan nya saat ini, rumah tangga mereka yang tengah di terjang badai, Jungwon pun berharap hubungan mereka masih bisa diperbaiki sehingga mereka masih bisa bertemu dengan awal baru, yang tentu saja menjadi cerita baru untuk nya, juga kebahagiaan yang baru pula.

Sebuket bunga sudah berpindah tangan menjadi milik Jungwon, kemudian dengan segera Jungwon kembali ke mobilnya untuk bergegas pergi ke rumah sakit.

Tak butuh waktu lama, keadaan jalan yang cukup lengang membuat Jungwon tak perlu berjumpa dengan kemacetan, membuatnya semakin girang lagi karena bisa sampai lebih cepat. Mobilnya kini sudah terparkir dengan rapi kemudian si pemilik mobil itu keluar dengan sebuket bunga nya yang tak ketinggalan.

Langkah kakinya nampak santai, tidak terburu-buru seperti kemarin. Senyum khas dari seorang Yang Jungwon terlihat dengan jelas, semakin menambah atensi bahwa Jungwon memanglah sangat tampan.

Jungwon mengedarkan pandangan keseluruh penjuru arah, kemudian menghirup udara khas bau rumah sakit.

Kedua kakinya kemudian terhenti sewaktu dia sudah sampai di depan pintu ruang rawat istrinya. Karena sudah mendapat izin dari dokter tadi saat berbicara melalui telephone sebelum dia berangkat tadi, maka tidak ada rasa sungkan bagi Jungwon untuk masuk kedalam sana.

Diraihnya kenop pintu kemudian perlahan mendorongnya hingga pintu benar-benar terbuka, hal pertama yang dilihat oleh Jungwon adalah ruangan yang ukurannya cukup luas itu, dengan sebuah ranjang rumah sakit di tengah ruangan. Namun, seseorang yang seharusnya ada disana tidak ada. Arra tidak ada diranjang itu.

Jungwon kemudian masuk kedalam ruangan itu untuk melihat lebih jauh lagi, ternyata Arra ada disana, hanya saja dia tengah duduk disebuah kursi roda yang saat ini menghadap kearah jendela yang letaknya sedikit di ujung ruangan.

Jungwon yang melihat itu tentu menjadi lebih berbinar lagi, mengetahui fakta bahwa ternyata istirnya itu sudah cukup baik kondisi nya untuk bisa duduk, tidak hanya berbaring saja.

Si Laki-laki yang hatinya tengah dirundung kebahagiaan itu kemudian menaruh sebuket bunga di meja kecil yang letaknya tak jauh dari posisinya berdiri saat ini.

Dengan tarikan nafas yang cukup panjang, Jungwon berusaha mengumpulkan keberanian untuk datang kesana, untuk berjalan lebih dekat dengan Arra.

Melangkahkan kedua kaki nya menuju keberadaan Arra yang kini masih membelakanginya, mungkin saja gadis itu tidak menyadari kehadirannya, terlebih sewaktu Jungwon masuk beberapa detik tadi, dia membuka pintu dengan sangat perlahan yang pastinya tidak dapat di dengar oleh Arra.

[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang