Jungwon menyernyitkan alis heran melihat Arra yang duduk sembari menyandarkan punggungnya di meja rias, sudah biasa sebenarnya. Tapi bagian yang membuat terheran adalah gadis itu mengenakan masker berwarna putih, penuh hingga menutupi seluruh wajahnya.
Beberapa jam yang lalu Arra juga baru pulang dari salon, katanya dia baru saja creambath. Tidak tanggung-tanggung gadis itu datang ke salon mahal dikorea. Tidak masalah sebenarnya, hanya saja ini tidak biasa.
Selama mereka menikah, Arra sangat jarang melakukan hal-hal demikian. Biasanya gadis itu sangat acuh jika bersangkutan dengan penampilan.
Masih begitu penasaran, Jungwon mendekati Arra di meja riasnya. Gadis itu hanya memakai handuk kimono karena baru selesai mandi.
Jungwon menyernyit lagi melihat dua potong timun yang ditaruh diatas matanya, tentu dia tidak tau apa fungsi semua itu.
Arra nampak diam dan tenang seolah begitu menikmati kegiatannya. Jungwon lalu mencomot salah satu timun itu melihat apakah istrinya itu memejamkan matanya atau tidak.
Arra yang merasa terganggu langsung membuka matanya yang semula terpejam, dia melirik Jungwon yang tampak terkejut melihat dirinya.
"Hei, ganggu sekali sih kamu!" Arra langsung mengambil sepotong timun miliknya dari tangan Jungwon. Kemudian menaruhnya di tempat semula.
Jungwon tertawa melihat nya "Jadi sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan, kenapa seharian ini berbeda sekali. Dan itu, kenapa berdandan seperti hantu huh?!"
"Astaga Jungwon. Kenapa kamu kudet sekali? Ini bukan berdandan seperti hantu, ini namanya perawatan tau" sahut gadis itu masih bertahan pada posisinya.
"Ya tetap saja kamu mirip hantu"
"Mana ada hantu yang cantik sepertiku begini" bantah gadis itu membela diri.
Jungwon hanya geleng-geleng kepala melihat istrinya. Ya memang benar, Arra memang cantik tapi gara-gara topeng putih diwajahnya itu membuat Arra lebih mirip hantu.
Jungwon lalu mendekat ke arah lemari dan mengambil handuk miliknya yang kemudian dia sempirkan pada bahu nya.
"Aku mau keluar sebentar, ada sesuatu yang harus aku beli. Mau ikut tidak?" Tawar laki-laki itu sembari berjalan menuju kamar mandi.
"Ah tidak perlu. Pergi saja sendiri" balas Arra acuh, masih sibuk menyandarkan diri di kursi tadi sembari merileks kan pikirannya.
"Ya baiklah kalau begitu" Jungwon kemudian menghilang bersamaan dengan pintu kamar mandi yang tertutup.
"Tapi awas ya kalau sampai kamu bertemu Eunha!" Teriak Arra. Gadis itu baru ingat soal Eunha yang menyukai Jungwon. Jadi sebelum terlambat lebih baik dia ingatkan dari sekarang.
"Iya" sahut Jungwon dari dalam kamar mandi.
"Mengerti tidak?! Awas ya kalau sampai kamu bertemu dia lagi" teriak Arra lagi, gadis itu masih belum puas jika Jungwon belum benar-benar mengerti. Bagaimana tidak, ini adalah hal yang cukup serius. Mereka sudah menikah dan menjalani bahtera rumah tangga. Lalu kemudian ada orang ketiga yang datang di antara hubungan mereka. Tentu Arra selalu serius jika menyangkut hal-hal seperti ini.
"Iya, Aku mengerti sayang!"
[Skipeu]"Jadi kamu pergi sama siapa?" Tanya Arra sambil memoles sebuah lipbalm di bibirnya. Sesekali dia juga menoleh melihat Jungwon yang tengah bersiap-siap.
"Sama Nichol. Tenang saja, Aku gak akan pergi dengan Eunha kok" sahut Jungwon to the point, karena dia tahu betul pasti Arra akan mengomelinya lagi mengenai Eunha.
"Oh ya? Bagus lah kalau kamu sudah mengerti" Arra kemudian beralih menyambar sebuah toner di meja rias hadapannya, lalu mulai memolesnya ke seluruh wajah nya lagi.
Tiba-tiba bel rumah berbunyi, menandakan ada sesorang yang datang. Arra yang sebelumnya tengah asik-asik scincare-an, langsung dengan sigap bangkit dari kursinya lalu berlari keluar untuk melihat siapa tamu yang datang.
Jungwon sekali lagi hanya bisa geleng kepala melihat segala hiruk pikuk istrinya yang seharian ini begitu aneh dan tak biasa. entahlah gadis itu memang sulit ditebak.
Tidak ingin berlama-lama Jungwon akhirnya memilih untuk kembali fokus pada kegiatan semulanya.
Setelah dirasa sudah siap, laki-laki itu kemudian ikut keluar dari dalam kamarnya beralih menuruni satu persatu anak tangga menuju ruang tengah.
Jungwon menyernyit heran ketika mendapati dua orang perempuan berseragam dengan sebuah koper yang dibawa salah satu dari mereka. Dua orang itu nampak seperti bukan orang biasa.
Bahkan yang paling aneh lagi adalah dua perempuan itu mengobrol dengan begitu akrab dengan istrinya.
Jungwon kemudian mendekat kearah mereka bertiga.
"Raa, siapa mereka?" Tanya Jungwon sembari menatap dengan dua orang itu penuh penasaran.
Arra yang mendapati pertanyaan itu seketika wajahnya berubah begitu berbinar "Mereka pegawai di salon Queena. Mereka kemari karena ada janji denganku untuk perawatan dan spa pribadi dirumah, oh ya. Mereka juga akan menata rambutku, aku bosan dengan rambutku yang sekarang. Aku ingin sedikit merubahnya Jungwon"
Setelah berkata panjang lebar, dua orang itu kemudian tersenyum ramah pada Jungwon sebagai rasa hormat.
Sementara Jungwon hanya bisa melongo, entah angin darimana yang membuat istrinya ini berubah secara drastis seperti ini. Sebelum-sebelumnya dia tidak pernah sama sekali melakukan perawatan atau bahkan untuk sekedar pergi ke salon.
Dan kali ini, Arra bahkan sampai menyuruh pegawai salon datang kerumah untuk melakukan perawatan pribadi? Oh sungguh, Jungwon benar-benar terkejut.
"Kamu mau pergi kan? Hati-hati dijalan ya" Arra langsung pergi melewati Jungwon yang masih begitu terkejut, diikuti dua orang pegawai tadi yang juga ikut mengekori di belakang Arra.
Jungwon lalu menoleh melihat Arra yang menaiki tangga dengan wajah bersemangat nya.
"Astaga, Arra. Sejak kapan dia jadi seperti ini?" Gumam laki-laki itu masih dengan wajah melongo nya yang tak ketinggalan.
***"Jadi, gadis itu menyukaimu? Dan kamu sudah punya pacar" tanya Nicholas sambil menatap wajah Jungwon dari samping sembari menyimak setiap yang dikatakan oleh Jungwon.
"Iya, sepertinya dia menyukai ku. Dia sering datang ke kelas cuma untuk menemuiku ataupaun sekedar ingin melihatku. Jujur aku terganggu, dan pacarku jadi sering marah-marah denganku karena itu" perjelas Jungwon sambil menguasai kemudi mobilnya, mengendarainya di jalanan kota yang cukup lengang setelah mereka berdua baru saja pergi dari salah satu pusat perbelanjaan terbesar di seoul.
"Memangnya pacarmu siapa sih?" Nicholas kemudian merubah posisi duduknya sedikit menyamping tepat menghadap Jungwon lalu menatapnya dengan seksama seperti anak kecil yang hendak di ceritakan sebuah dongeng.
"Tidak usah kepo. Kamu mau tau saja" Sinis Jungwon sambil mengeluarkan raut wajah khas nya ketika sedang sinis.
"Aku cuma ragu kalau orang sepertimu punya pacar" Jungwon yang mendengar itu hanya bisa memasang wajah garang, bagaimana tidak. Ucapan temannya ini terkesan sangat meremehkannya.
"Gini-gini banyak tau yang suka, tidak sepertimu!" Jungwon tertawa meremehkan. Semantara Nicholas hanya bisa merubah raut wajahnya menjadi tidak bersemangat setelah mendengar ucapan Jungwon.
"Terserah"
"Jadi, apa yang akan kamu lakukan kalau jadi aku?" Tanya Jungwon pada temannya itu, tentu ingin tau seperti apa pendapatan nya tentang ini.
"Pacari saja Eunha, Kamu jadi punya dua pacar. Lumayan kan!" Nicholas tertawa lebar tanpa dosa.
Dasar gila. Bukan ini yang ingin Jungwon dengar. Jungwon hanya geleng kepala mendengar jawaban itu, dasar bocah ini. Bibit-bibit playboy sepertinya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon
FanfictionSuatu kebenaran besar yang Kim Arra sembunyikan dari teman-temannya. Yang Jungwon, laki-laki yang dia sebut sebagai saudara kembarnya. Akankah Kim Arra akan terus bungkam dengan kebenaran besar ini? Lalu bagaimana kisah cintanya dengan Jay ditengah...