[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon

Bagian 9

extinct

***

Arra keluar dari mobil lebih dulu. Sementara Jungwon tengah sibuk menyetir mobilnya di parkiran sekolah. Mencari celah untuk memarkirkan mobilnya.

Arra menatap sekeliling halaman sekolah. Ramai dan bising. Pandangan matanya kosong, wajahnya juga datar tak menunjukan ekspresi apapun. Pikirannya seketika berkelana mengingat kejadian-kejadian menyedihkan yang dia lihat waktu itu. Hatinya harus hancur melihat semua penghianatan jay pada dirinya.

Semua harapan yang dia tanam pada sosok Jay telah lenyap begitu saja.

Arra memejamkan matanya dan menarik nafas panjang.

Dia mencoba menetralkan perasaanya se santai mungkin. Berharap tidak bertemu dengan mantan pacarannya itu.

Selesai dengan urusan parkirnya. Jungwon berjalan mendekat menuju keberadaan Arra berdiri saat ini. Alisnya menyernyit melihat Arra yang hanya diam mematung dan tak bergeming sama sekali.

"Ra, kamu.." ucapan Jungwon terhenti saat melihat Arra yang justru pergi.

Arra langsung berjalan duluan dengan langkah kaki lebar. Meninggalkan Jungwon yang dia abaikan.

Jungwon semakin heran dengan tingkah gadis itu. Tapi Jungwon tak mempedulikannya, dia ikut menyusul berjalan di belakangnya.

Arra memang seperti itu senjak tadi pagi, tidak banyak bicara dan selalu mengabaikan dirinya. Jungwon tidak heran lagi jika sikapnya akan seperti ini, kerena memang semenjak dulu Arra selalu menghindarinya jika dia tengah dalam masalah. Arra lebih suka sendiri.

Jungwon berjalan di belakang gadis itu dan terus menatap nya. Memastikan gadis itu tetap dalam pengawasannya. Melewati koridor sekolah yang cukup ramai.

Hingga mereka sampai di kelas. Seketika Jungwon menghela nafas berat saat melihat kemunculan jay dikelasnya.

Untuk apa lagi dia datang kemari? Seharusnya jay tidak perlu menampakan dirinya di sini.

Kedatangannya hanya akan membuat keadaan Arra semakin tidak baik.

"Arra?" Panggil jay sesaat setelah melihat Arra masuk ke dalam kelas.

Jay sudah lama menunggu kedatangan Arra. Dia mendekati gadis itu dengan senyum lebarnya. Matanya berbinar saat melihat gadis itu muncul di hadapannya.

Dengan segara jay langsung menganggam tangan gadis itu, dia menatapnya penuh penyesalan.

"Ra. Maafin aku!"

"Sungguh, aku gak bermaksud untuk menghianatimu"

Arra menepis kasar tangan Jay. Tatapan matanya kini penuh dengan sorot kebencian, dia memundurkan dirinya sedikit menjauh dari jay.