Arra menghembuskan nafas, dia mengelap keringat yang memenuhi wajahnya saat ini.
"Bagaimana?"
"Semua sudah siap eomma"
"Ah baiklah. Berikan itu pada Jungwon lalu minum obatnya. Dia akan lekas pulih Nak"
Arra hanya mengangguk, dia menatap semangkuk sup dan bubur yang baru saja dia buat. Melelahkan sekali, meski hanya membuat dua menu ini, tapi untuk Arra yang masih pemula cukup sulit baginya.
"Nee, eomma"
"Eomma, aku akan menutup teleponnya"
"Ah baiklah. Jaga Jungwon baik-baik! Jaga dirimu juga!"
"Um. Ya baiklah. Gomawo, eomma"
Sedetik setelahnya panggilan terputus. Arra menatap layar ponselnya, riwayat panggilan dengan ibu mertua nya itu berdurasi tujuh puluh menit lebih.
Selama itu kah dia mengobrol dengan ibu mertuanya?
Ya, ibu mertuanya mengajari Arra cara memasak dan lainya. Tak hanya itu, mereka juga mengobrol banyak, saling menceritakan keseharian mereka, dan masih banyak lagi.
Ini adalah kali pertama Arra begitu dekat dengan ibu mertuanya itu, meski hanya melalui telepon.
Tapi sungguh Arra tak mengira jika dia bisa sedekat ini dengan ibu mertua hanya dalam waktu singkat. Ibunya Jungwon sangat baik padanya, tutur katanya lembut, dia juga perhatian dan sangat peduli pada nya.
Arra tersenyum dan meletakan kembali ponselnya, dia beralih menatap makanan didepannya yang sudah dengan susah payah dia buat.
Dia kembali ternyum dan bangkit dari kursinya, dengan senyum lebar dia berjalan menuju kamar Jungwon.
Perlahan Arra membuka kenop pintu, dilihatnya Jungwon yang masih terlelap.
Arra langsung masuk dan berjalan mendekat, diletakannya makanan itu di nakas samping tempat tidur.
Dia berniat kembali ke dapur untuk membereskan beberapa kekacauan setelah dirinya memasak tadi. Namun belum sempat pergi Jungwon sudah membuka matanya.
Arra teekejut. Entah sejak kapan tapi saat ini mereka berdua saling menatap dengan tatapan bingung.
"J-jungwon? Kamu udah bangun?" Tanya gadis itu terkejut.
Jungwon mencoba bangun dari posisi nya saat ini, Arra yang menyadari itu langsung mendekat dan membantunya.
Jungwon menyandarkan punggungnya di headboard, matanya memerah, wajahnya tetap pucat seperti tadi.
Laki-laki itu menyernyitkan alisnya menyadari sesuatu, Jungwon mengambil handuk kecil yang masih setia berada di dahinya.
Arra langsung mengambilnya dari tangan jungwon.
"Ah itu. Aku tadi mencoba meredakan suhu tubumu, aku gak tau yang kulakukan itu benar atau enggak" Arra menggaruk kepalanya lagi, dia benar-benar bingung saat ini, juga merasa kikuk dengan suasana ini.
Jungwon tersenyum, dia menatap Arra dengan kekehan kecilnya.
Arra langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, dia menghela nafas lega.
Selanjutnya gadis itu beralih mengambil nampan yang diatasnya tersedia bubur nasi dan sup yang dia buat tadi.
Arra melatakan nampan itu di atas pengakuannya, setelahnya gadis itu mengambil sesendok bubur dan mengarahkan sendok itu ke hadapan Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon
FanficSuatu kebenaran besar yang Kim Arra sembunyikan dari teman-temannya. Yang Jungwon, laki-laki yang dia sebut sebagai saudara kembarnya. Akankah Kim Arra akan terus bungkam dengan kebenaran besar ini? Lalu bagaimana kisah cintanya dengan Jay ditengah...