Arra menghentikan langkahnya saat sampai di teras, pandangannya seketika menangkap sosok paman choi yang tengah memanaskan mesin mobilnya. Sementara Jungwon yang juga ada disana tengah sibuk mengotak-atik motor besar di depannya.
Arra menyernyit heran melihat Jungwon yang sibuk dengan motor berbodi besar dan berwarna hitam itu, namun tak berselang lama karena dia sendiri ingat jika harus mengantarkan pesanan cake milik tetangga yang harus disegera diantar.
Arra melangkahkan kakinya lagi melewati halaman rumah hingga sampai ke jalanan aspal yang sedikit tertutup salju. Udara pagi yang sejuk juga dingin seketika menyapa dirinya.
Senyum gadis itu mengembang sempurna melihat Susana perdesaan yang masih begitu sunyi dan menenangkan. Meski tertutup oleh salju, namun tak menyurutkan panorama indahnya desa kecil dihulu sungai han ini.
Meski udara begitu dingin dan menggelikan sebisa mungkin Arra berusaha untuk tetap menikmati Susana tenang disini. Akan lebih baik lagi jika datang kemari saat musim dingin sudah berlalu. Selain karena pemandangan alam yang akan terlihat lebih indah lagi juga tentang Arra yang alergi terhadap suhu dingin nya ini. Dia tak dapat menikmati natal sekaligus liburannya nya dengan baik gara-gara flu yang masih saja menyerangnya.
Meskipun salju hari ini tidak turun selebat hari-hari lalu. Tetap saja, ini sangat menggangu nya. Arra menyernyit mendengar suara motor dari arah belakangnya, belum sempat menoleh Jungwon sudah sampai di depannya, memblokir jalannya dengan menghentikan motor besar itu tepat di depannya.
"Mau kemana?" Tanya nya sesaat setelah mematikan mesin motor.
Arra menatap heran Jungwon juga motor besar berwarna hitam dengan beberapa corak merah dibagian badan motor.
"Sejak kapan kamu bisa mengendari motor seperti ini?" Tanya balik Arra sambil menujuk motor di depannya ini dengan raut bingung dan terkejut nya.
Jungwon tersenyum bangga "sejak dulu!"
"Mau kuantar tidak? Daripada harus jalan kaki" tawar nya, Jungwon yang sudah rapi dengan helm dan jaket khusus berkendara itu nampak begitu keren.
Arra menggeleng kecil "Tidak perlu, aku akan jalan kaki sekalian olahraga"
Jungwon menyinggung senyum mendengar jawaban Arra yang begitu dia ragukan
"olahraga? Aku yakin baru sampai depan sana kamu udah ngos-ngosan dan kembali pulang lagi" cibir laki-laki itu dengan jahilnya yang berhasil membuat Arra kesal.
"Kamu itu hobi banget bikin aku kesel ya Jungwon!" Omel gadis itu dengan galaknya, dia mengerucutkan bibirnya hingga beberapa senti karena kesal kembali mendapat kejahilan dari laki-laki itu.
Jungwon hanya terkekeh senang, entah sejak kapan mengganggu Arra hingga merajuk seperti ini menjadi salah satu kegemarannya.
Karena muak Arra hendak beranjak pergi namun kembali di halangi oleh Jungwon. Gadis itu mengendus kasar dan kembali menoleh ke arah laki-laki di depannya ini dengan penuh kesal.
"Jungwon biarkan aku pergi sekarang juga! Aku harus mengantarkan pesanan ini segera. Kalau kamu menghalangiku begini aku akan terlambat" celoteh Arra panjang lebar sesekali melotot geram pada Jungwon. Alih-alih menurut pada celotennya, Jungwon justru tersenyum lebar menyaksikan gadis di depannya ini mengomel.
"Singkirkan motor besar ini dari hadapanku!" Pekik gadis itu, sedetik setelahnya dia langsung mendang-nendang roda depan sepeda motor itu dengan emosi.
Jungwon semakin tertawa geli melihat ke randoman gadis ini saat tengah merajuk. Arra memang selalu berhasil membuat suasana hatinya menjadi lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon
FanfictionSuatu kebenaran besar yang Kim Arra sembunyikan dari teman-temannya. Yang Jungwon, laki-laki yang dia sebut sebagai saudara kembarnya. Akankah Kim Arra akan terus bungkam dengan kebenaran besar ini? Lalu bagaimana kisah cintanya dengan Jay ditengah...