Udara sore hari cukup sejuk, awal-awal musim semi memang sangat dinanti. Dedaunan hijau mulai tumbuh, tanaman-tanaman berdiri kokoh lagi, bunga-bunga bermekaran, aroma rerumputan kembali semerbak, diikuti angin spoi-spoi yang nikmat. Mengikis habis sisa-sisa salju dimuka bumi.
Ini juga berlaku bagi sepasang suami istri yang baru saja selesai dengan jadwal kuliahnya untuk minggu ini, esok hari adalah weekend untuk mereka bersantai sejenak dari aktivitas melelahkan itu.
Menjadi mahasiswa tidaklah mudah memang, setiap hari harus berurusan dengan hal-hal yang meribertkan, ditambah lagi dengan banyaknya praktek dan tugas-tugas yang diberikan dalam kurung waktu dendail yang singkat, ini lah yang paling menyebalkan dan tidak disukai. Juga dosen cerewet yang selalu saja bersuara dalam setiap hal yang menurutnya tidak benar.
"Jungwon, bagaimana kalau besok kita kerumah Arin" usul Arra sembari menghentikan langkahnya ketika sampai di depan mobil milik mereka berdua, mobil yang di hadiahkan dari ayahnya Arra sewaktu mereka menikah.
Jungwon pun ikut menghentikan langkahnya, kemudian nampak berfikir sebentar, mengingat kembali jika saja mungkin besok dia ada kesibukan lain diluar jadwal kuliah.
"Untuk apa?" Tanya Jungwon merasa asing dengan permintaan istrinya itu, pasal nya sejak mereka masih di sekolah dulu tidak pernah sekalipun Arra meminta pergi ke rumah Arin atau sekedar bermain kesana.
"Aku ingin menemuinya, lama sekali aku tidak bertemu, Jungwon. Dia mahasiswa psikologi, jadi tidak memungkinan bagiku untuk bertemu dengannya saat di kampus" perjalanan gadis itu meski sedikit bersedih di kalimat terakhirnya.
Jungwon yang mendengar itu akhirnya mengangguk. Apapun demi istrinya, ya walaupun mungkin besok dia harus membagi-bagi waktu luangnya. Tidak apa-apa kebahagiaan Arra adalah kebahagiaannya juga.
Arra yang melihat Jungwon telah menyetujui permintaan nya, seketika melompat girang, dengan wajah sumringah.
"Sungguh?" Jungwon mengangguk lagi, kali ini dia menampakan senyum manis nya yang khas.
"Baiklah, aku akan menelpon Arin kalau begitu" Arra yang masih girang-girang nya itu akhirnya merogoh tote bag yang dia sampirkan di pundak kirinya, diobrak-abriknya isi tas demi menemukan ponsel nya.
Seketika dapat gadis itu langsung mencari nama Arin didaftar kontak nya, namun belum sempat karena terhalang oleh seseorang yang harus datang di tengah waktu mereka bersama.
"Jungwon kau ada disini?!" Teriak Eunha begitu keras. Membuat aktivitas dua orang yang tengah bersiap untuk pulang itu terhenti, dan beralih menatap sumber suara pekak itu.
Wanita yang akhir-akhir ini menjadi salah satu orang yang tidak disukai oleh Arra itu berlari kecil menghampiri keberadaan mereka berdua. Bukan, lebih tepatnya menghampiri Jungwon. Yang notabene memang tidak ada urusannya jika wanita itu menemui Arra.
"Eunha?"
"Kau ada disini Jungwon?" Tanya Eunha lagi, dengan raut tak percaya melihat Jungwon ada dikampusnya. Pasalnya dia dan Jungwon berbeda kampus.
Jungwon mengangguk, lalu tersenyum ramah "Ya, aku menjemput Arra, jadi aku kemari"
Eunha menoleh ke arah Arra sebentar, dia hampir saja lupa jika Jungwon dan Arra bersaudara. Sedetik setelnya adu tatap datar itu berakhir. Eunha kembali mengalihkan pandangannya pada Jungwon seperti semula saat dia baru datang tadi.
"Jungwon, kau punya waktu? Aku ingin mengobrol sebentar dengan mu" tanya Eunha sedikit memohon, kedua mata wanita itu berbinar penuh permohonan.
Arra merotasikan bola matanya jengah, sangat jengah. Harusnya tadi dia segara pulang agar tidak bertemu wanita satu ini. Ini akan menjadi pelajaran untuk Arra, lain kali saat Jungwon datang ke kampusnya dia harus segara pulang, atau hal-hal seperti ini akan terjadi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon
Fiksi PenggemarSuatu kebenaran besar yang Kim Arra sembunyikan dari teman-temannya. Yang Jungwon, laki-laki yang dia sebut sebagai saudara kembarnya. Akankah Kim Arra akan terus bungkam dengan kebenaran besar ini? Lalu bagaimana kisah cintanya dengan Jay ditengah...