Eunha tersenyum lebar, dia benar-benar bahagia kali ini. Pencapaiannya sangat luar biasa. Tidak sia-sia perjuangannya selama ini dia selalu mengorbankan air mata, tenaga, bahkan perasaannya untuk pekerjaannya.
Tapi kali ini semuanya terbayar lunas, dia terpilih menjadi perwakilan brand pakaian untuk melakukan fhasion show pertamanya di Jepang. Sungguh Eunha sangat senang.
Produk yang akan dia kenalkan di panggung catwalk ini adalah produk buatan korea selatan, prodak buatan perusahaan yang mengontrak dirinya. berharap dengan mengikutinya event ini, produk buatan perusahaanya bisa mendunia tidak hanya di korea saja.
Dan Eunha bangga, dia adalah satu-satu nya model yang terpilih, setelah melakukan sleksi dengan model-model lain yang juga sama dikontraknya seperti dirinya.
Mendengar namanya di panggil sebagai perwakilan saja sudah membuat Eunha sangat bahagia, belum lagi saat nanti dia benar-benar sudah mengikuti fashion show nya, pasti dia jauh lebih bahagia.
"Yerin, bisa kau bagikan undangan ini pada teman-teman kuliah ku?! Mereka harus datang, mereka harus melihatku berjalan di catwalk" Eunha tersenyum begitu lebar, impiannya akhirnya benar-benar tercapai. Pencapaian terbesar dari seorang model adalah ketika dia diberi kesempatan untuk mengikuti fashion show.
Yerin ikut tersenyum lebar, tentu saja tersenyum bahagia karena melihat sahabatnya itu bisa lolos seleksi dan mengikuti fashion show di Jepang. Selain itu, dia juga bahagia karena Yerin bisa kembali melihat senyum manis sahabatnya setelah beberapa waktu. Semenjak dia mengalami depresi berat waktu itu, kala dia ditolak oleh Jungwon.
Yerin khawatir jika Eunha tidak bisa bangkit dan terus terpuruk pada kesedihannya, tapi tidak lagi. Yerin melihatnya tersenyum lagi hari ini.
"Ah baiklah, Siapa saja?"
Eunha mengulurkan selembar kertas yang langsung di terima oleh Yerin "Itu dia, daftar teman-teman ku berserta alamat rumah nya"
Yerin hanya melihat sekilas kemudian mengangguk setelah mendengar ucapan Eunha. Yerin kemudian mengemasi lembaran undangan itu bermaksud untuk membagikannya.
"Yerin, tunggu! Jangan yang itu!" Jari telunjuk Eunha mengarah pada selembar undangan yang sudah berpindah tempat berada di tangan Yerin.
"Kenapa memangnya?"
Eunha kemudian mengambil undangan yang dia maksud itu dan menyimpannya dalam tas salempang miliknya.
"Ah bukan apa-apa, undangan ini untuk orang yang spesial. Jadi aku ingin memberikannya sendiri" ucap Eunha malu-malu.
Yerin tersenyum antusias, dia mengangguk-angguk paham "Sungguh? Siapa orang itu, Na?"
"Haruskah aku mengatakannya padamu?" Eunha ikut tersenyum setengah merasa malu-malu.
Yerin kemudian menopang dagunya, menatap Eunha serius dan sudah bersiap-siap untuk mendengar siapa orang yang Eunha maksud "Tentu saja, ayo katakan?! Siapa dia? Apa dia kekasihmu? Apa dia pacarmu?"
"Ah bukan Yerin. Jungwon, aku akan memberinya pada Jungwon" Wajah Eunha kini berubah sangat antusias, lebih antusias dari sebelum-sebelumnya.
Berbeda dengan Yerin, dia justru merubah raut wajahnya menjadi sedikit murung setelah mendengarnya. Ada sedikit rasa khawatir dalam hatinya ketika membayangkan nama Jungwon.
Biar bagaimana pun Eunha menyukai Jungwon, dan Jungwon tidak menyukainya. Yerin takut jika Jungwon akan kembali menolak Eunha, menolak undangan fashion show itu. Dan Eunha akan kembali mengalamai depresi nya seperti beberapa bulan lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon
FanfictionSuatu kebenaran besar yang Kim Arra sembunyikan dari teman-temannya. Yang Jungwon, laki-laki yang dia sebut sebagai saudara kembarnya. Akankah Kim Arra akan terus bungkam dengan kebenaran besar ini? Lalu bagaimana kisah cintanya dengan Jay ditengah...