Bagian 23

3.2K 559 94
                                    

Bet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bet

***

"Ah akhirnya ujian nya sudah berakhir, tinggal menunggu pengumuman kelulusan" Arra sejak tadi tak henti-hentinya berseru semangat, terlebih hari ini adalah hari terkahir ujian dan sejak tiga puluh menit yang lalu dia sudah keluar dari ruang ujian.


Kini dia dan Arin tengah berdiam diri di perpustakaan, menjadi udara segar sembari me-rileks kan pikiran dengan membaca beberapa komik.

Kebetulan juga, dia sempat bertemu Arin yang baru saja keluar dari ruang ujian nya. Jadi berakirlah mereka dengan pergi bersama ke perpustakaan.

"Hmm ya, aku rasa aku tidak bisa mendapat nilai yang terbaik di kelas" keluh Arin berkecil hati, Arra yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas.

"Apa yang kamu katakan huh?!  Aku yakin kamu akan dapat nilai terbaik di kelas, lagipula saingan di kelas mu gak terlalu berat. Maksudku, kamu adalah siswa yang cukup menonjol di kelas mu kan?"

Arra mengelus bahu Arin sebentar lalu kembali fokus pada buku komik di tangannya. Semenjak kejadian beberapa waktu lalu dirumah sakit, dia dan Arin menjadi lebih dekat. Meski pada awalnya Arra sempat membenci gadis itu karena hancurnya hubungan nya dengan Jay.

Tapi tidak saat ini, Arra baru sadar jika Arin bukanlan penyebab utama, dan opsi tentang membenci gadis itu adalah hal salah. Jay lah yang sepenuhnya bersalah.

"Iya aku tau Ra, tapi aku gak bisa mengerjakan soal ujian dengan baik, aku merasa kesulitan, harusnya aku mempersiapkannya dengan baik sebelumnya" Arin terduduk lesu memegang buku di tangannya dengan lemas.

Arra yang melihat itu, langsung bersimpati yang sama dengan Arin. Ya, mungkin saja karena apa yang baru saja menimpa gadis itu membuat dia tidak bisa mempersiapkan ujian dengan benar-benar baik.

"Arin, aku tau ini berat buat mu, aku yakin semua akan berjalan sesuai yang kamu inginkan" sekali lagi Arra memberi gadis itu semangat dengan begitu tulus. Menjadi sosok sahabat yang baik.

Arin mengangguk setelahnya, menyetujui ucapan Arra.

Hening sebentar.

"Apa, kamu sudah bertemu dengan Jay?" Tanya Arra sesaat setelah keheningan menyelimuti mereka.

Arin sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu, namun tak berselang lama karena dia akhirnya mengangguk.

"Apa kamu menceritakan semua nya padanya, dan apa reaksinya?" Tanya Arra berturut-turut.

Arin sedikit kaku mendengar pertanyaan itu kembali, dalam hati dia benar benar tak ingin mengungkit kembali semua yang terjadi antara dirinya dan Jay, namun dia juga tak bisa terus menghindari tatapan serius dari Arra yang menanti jawaban darinya.

[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang