"Sejak kapan kamu jadi rajin merawat diri seperti ini hmm?" Jungwon tak henti-hentinya menanyakan pertanyaan ini itu pada istrinya yang beberapa hari terakhir hiruk-pikuk nya begitu berbeda dan mengherankan.
Arra yang baru saja selesai memoleskan toner diwajahnya hanya menoleh sebentar kearah Jungwon yang sibuk memandanginya sejak sepuluh menit yang lalu.
"Bukannya dulu kamu gak pernah ya melakukan semua itu?"
"Apa ada alasan tertentu dari tindakanmu ini huh?"
"Jungwon, berhentilah bertanya dan cepat berangkat sana!" Ujar gadis itu masih belum beralih dari tempatnya, juga masih melakukan hal-hal serupa sejak tadi. Yaitu memoles wajahnya dengan bermacam-macam produk kecantikan yang diborongnya sehari yang lalu.
"Kamu gak kuliah ya hari ini?" Tanya Jungwon lagi, kini laki-laki itu sudah berpindah tempat berdiri di depan rak bukunya, memasukan beberapa buku kedalam ransel hitam yang begitu setia menemaninya beberapa tahun ini, melewati hari-hari melelahkan di kampus.
"Kebetulan dosen nya tidak bisa datang karena sakit, jadi aku bisa gunakan waktu ini untuk ke salon kecantikan, aku ada jadwal untuk mewarnai kuku" Jungwon hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar nya. Inilah yang selama ini menjadi topik utama dari rasa penasarannya.
"Mewarnai kuku? Itukan hal mudah bisa dilakukan dirumah, kenapa harus ke salon?" Laki-laki itu kemudian berjalan mendekati keberadaan Arra yang masih begitu sibuk dengan urusan kecantikannya.
Memang sudah menjadi jamak lumrah jika seorang wanita melakukan hal-hal itu, bahkan semua wanita pun pasti tidak akan melewatkannya. Hanya saja, Arra. Tak pernah sekali pun dia melakukan semua ini sebelum-sebelumnya.
Tak pernah sekali pun Jungwon melihat gadis ini berdandan, ataupaun melakukan rutinitas kecantikan seperti ini.
"Laki-laki tidak akan paham, ah sudahlah Jungwon, lebih baik cepat berangkat sana. Nanti terlambat" Arra kemudian bangkit dari tempatnya lalu menggandeng tangan Jungwon dan mengantarnya hingga teras rumah.
Jungwon sekali lagi hanya geleng kepala, tanpa berlama-lama dia langsung berjalan menuju mobilnya.
"Sampai jumpa sayang, jangan pulang telalu sore ya!" Arra melambaikan tanggannya memberi salam perpisahan pada suaminya itu.
Jungwon mengangguk singkat kemudian Laki-laki itu hilang dibalik perginya Mobil Audi berwarna hitam itu dari halaman rumah.
***
Jungwon tengah melangkahkan kakinya menuju kantin, semenjak tiga puluh menit yang lalu perutnya sudah berdemo meminta di berikan asupan makanan. Kesibukannya selama ini membuat dirinya jadi tidak bisa mengatur waktu makan yang tepat, dan keseringan terlambat seperti ini.
Kebetulan pula hari ini dia tidak membawa bekal makanan dari rumah. Bagiama tidak, istrinya itu sibuk berdandan setiap waktu hingga jarang memperhatikannya seperti sekarang ini, tapi itu tidak masalah bagi Jungwon, asalkan istrinya itu senang.
Jungwon sendiri juga sangat jarang pergi ke kantin yang di kampusnya ini, selain letaknya yang cukup jauh, juga makanannya yang tidak terlalu dia sukai. Dia lebih suka makanan sederhana buatan istrinya, baginya makanan buatan Arra lah yang paling enak dan paling bersahabat dengan lidahnya.
Jungwon tersenyum mengingat tangan mungil istrinya ketika memasak, menyajikannya dimeja makan, dan menyiapkan segalanya untuknya. Bukan hanya rasa masakan nya saja yang begitu dia sukai tapi juga perhatian-perhatian seperti itulah yang tidak bisa dia dapatkan ditempat lain dan dari orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon
FanfictionSuatu kebenaran besar yang Kim Arra sembunyikan dari teman-temannya. Yang Jungwon, laki-laki yang dia sebut sebagai saudara kembarnya. Akankah Kim Arra akan terus bungkam dengan kebenaran besar ini? Lalu bagaimana kisah cintanya dengan Jay ditengah...