"jadi semua itu benar?" Tanya balik Arra pada wanita tua yang usianya sudah memasuki kepala lima itu. Dan mendengar pertanyaan demikian, wanita tua di depannya itu langsung mengangguk sebagai balasan atas pertanyaan yang di ajukan sang menantu.
Sesuatu yang sangat tajam seolah baru saja menembus dada Arra, rasanya sangat sakit. Gadis itu kini benar-benar tidak percaya, syok, juga terkejut sewaktu mendengar segalanya dari ibu mertua. Dia sangat tidak menyangka dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia benci mendapati kenyataan ini, dia sudah salah faham pada Jungwon.
Dan pada saat yang bersamaan pula Arra benar-benar merasa seperti orang paling bodoh di muka bumi ini. Betapa teledornya dirinya dalam menyikapi segala yang telah terjadi saat ini.
Ibu mertua nya baru saja menceritakan alur kejadian hari itu, hari sewaktu dirinya salah paham terhadap Jungwon, dan yang paling membuat nya terkejut lagi adalah semua yang diceritakan oleh ibu mertuanya sama persis dengan yang di ceritakan oleh Jungwon.
Dan payahnya lagi, Arra justru tidak mempercayai apapun yang di jelaskan Jungwon waktu itu, dia terlalu di kuasai oleh amarah dan kecewa sehingga hatinya sudah tertutup untuk menerima penjelasan apapun dari Jungwon hari itu.
Arra kini merasa seperti penjahat, tidak pernah memberikan kesempatan kepada Jungwon untuk menjelaskan yang terjadi, kemudian sewaktu Jungwon telah berhasil menjelaskan semuanya, dirinya justru tidak mempercayai apapun yang dikatakan laki-laki itu.
Arra memang tidak pernah berubah, fikirannya yang masih belum begitu dewasa, juga sikapnya yang terlalu keras, serta amarahnya yang begitu labil membuat semuanya tambah kacau.
Betapa bodohnya dirinya selama ini karena telah salah menilai Jungwon, seharusnya jika saja Arra mencari tau semuanya sejak awal atau paling tidak dirinya mau mendengarkan penjelasan dari Jungwon, mungkin semua yang terjadi tidak akan separah ini.
Arra mengacak-acak rambutnya seorang diri, ia menyesal, merasa tak berguna, berminggu-minggu lamanya bahkan semenjak dirinya salah faham waktu itu, ia terus menyalahkan Jungwon, dirinya selalu memvonis Jungwon yang bersalah, dia tidak pernah mau mendengarkan secuil apapun penjelasan dari laki-laki itu, bahkan bagian paling parahnya adalah sewaktu dirinya melontarkan Kalimat-kalimat yang jahat pada kaki-laki itu, dia tidak memikirkan perasaan Jungwon kala itu. Jungwon brengsek, jahat. Ya, itulah kalimat yang sering dia lontarkan, dan saat ini Arra benar-benar menyesalinya.
Namun pada kenyataannya? Dirinya lah jahat karena sudah salah faham pada Jungwon.
"Lalu, dimana Jungwon sekarang, eomma? Apa dia baik-baik saja"
"Tentu saja tidak. Setelah mendengar kabar perceraian kalian aku segera kembali ke Seoul untuk menjenguk Jungwon, dan ya seperti yang sudah aku duga sebelumnya putraku itu tentu saja tengah di rundung kesedihannya, dilihat dari sorot matanya dia tengah menahan beban berat, dia sangat tidak bersemangat. Jungwon tidak menceritakan apapun pada ku tentang rencana perceraian kalian, mungkin dia tidak ingin membuat ku khawatir tapi aku mengetahui semua ini dari paman"
"Jungwon putus asa, dia tidak pernah makan dengan benar, dia tidak memperdulikan kesehatannya lagi, badannya juga sedikit mengurus, aku sudah berusaha membujuknya untuk makan tapi tetap saja dia tidak ingin. Justru Jungwon lebih sering diam dan tidak banyak bicara, dia lebih sering berdiam diri di kamarnya"
"Jungwon benar-benar berubah"
Arra meremas tangannya sendiri, mendengar itu membuat hatinya nyeri. Tidak ada yang lebih menyakitkan dari melihat seseorang yang dicintai tengah menderita karena kecerobohan nya.
"Dia... Apa selama ini terus seperti itu?" Arra sempat ragu sewaktu menanyakan itu pada ibu mertuanya, takut jika jawaban yang akan di ucapkan justru semakin membuat dirinya merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon
FanfictionSuatu kebenaran besar yang Kim Arra sembunyikan dari teman-temannya. Yang Jungwon, laki-laki yang dia sebut sebagai saudara kembarnya. Akankah Kim Arra akan terus bungkam dengan kebenaran besar ini? Lalu bagaimana kisah cintanya dengan Jay ditengah...