Arra POV....
Arra sejak tadi tak henti-hentinya mengumpat memberi sumpah serapah yang entah ditujukan pada siapa, tapi lebih tepatnya ditujukan pada keadaan yang menimpanya kali ini.
Bagaimana tidak, waktunya yang berharga harus sirna karena Jungwon yang memintanya datang ke kampus untuk mengantarkan bekal makan siang nya yang tertinggal, belum lagi di perjalanan tadi dia sempat terjebak macet, selama lima belas menit lebih dia terjebak dalam bisingnya klakson kendaraan yang saling bersahutan, belum lagi dia benar-benar merasa kepanasan selama terjebak macet. Sial memang, AC mobil nya juga tiba-tiba tak berfungsi ditengah kemacetan.
Entah mimpi apa semalam dia, hingga harus mengalami hari buruk seperti ini. Tadinya Arra tengah berada dirumah, sembari melakukan perawatan hariannya seperti biasa, bukan apa-apa, karena hari ini kebetulan dia tidak ada kelas jadi dimanfaatkannya untuk bermanja dengan alat-alat kecantikannya di rumah.
Arra memberhentikan mobilnya di parkiran kampus, kemudian keluar dari dalam mobil dan tak lupa menenteng kantung plastik yang didalamnya berisi makan siang untuk Jungwon. Dia melangkahkan kakinya menuju taman belakang. Beruntungnya Jungwon tidak sedang berada di kelas tapi di taman, jadi Arra cukup berjalan beberapa meter saja lewat samping gedung dan sudah sampai, tidak perlu menaiki puluhan anak tangga untuk sampai pada ruang kelas Jungwon.
Meski sedikit kesal tapi Arra berusaha melpakan kejadian di jalan tadi, tidak ada gunanya terus merasa berunting dengan kejadian tadi itu bukan? Anggap saja ini hanya ketidak beruntungannya.
Maka Arra berusaha untuk menunjukan senyumnya disaat dia hampir sampai ke area taman, dia harus terlihat gembira di depan Jungwon bukan. Jika tidak, bisa jadi laki-laki itu akan tau kesialan apa yang baru saja dia alami kemudian menertawakan nya, ah itu sangat menyebalkan.
Suaminya itu memang menyebalkan terkadang, tapi bisa bersikap manis pula diwaktu yang bersamaan. Laki-laki itu juga jahil, tapi Arra suka dengan segala macam kejahilannya, juga sifat jenaka dan manja nya. Oh astaga Jungwon, dia lebih cocok menjadi seorang balita dibanting suaminya.
Arra hampir sampai, taman terletak tepat di belakang gedung kelas, terkadang saat Arra mampir ke ruang kelas Jungwon, dia bisa melihat taman belakang dari jendela yang berada tepat di atas taman.
Gadis itu membenahi sedikit pakaiannya yang berantakan, dengan langkah tidak sabar kaki-kaki mungilnya berderab mendekati taman. Taman yang ukurannya tidak terlau luas, hanya beberapa meter saja tapi sangat bagus, kebersihan dan kesejukannya sangat terjaga.
Dan demi Tuhan! Arra membenci pemandangan yang dia lihat dari sini. Ditengah-tengah taman, tepatnya di dekat sebuah bangku taman bercat putih Arra bisa dengan jelas melihat siluet seorang lelaki yang tengah di peluk oleh seorang wanita. Dan Arra yakin dengan pasti dia adalah Jungwon dan Eunha.
Penglihatannya tidak mungkin salah, terbukti dari pakaian yang dikenakan orang itu sangat mirip dengan pakaian yang di pakai Jungwon tadi pagi, kemeja putih dan celana panjang berwarna hitam yang tadi pagi sempat Arra setrika untuk Jungwon.
Dan wanita di depannya yang tengah memeluk Jungwon erat. Arra juga yakin jika itu adalah Eunha. Tubuh nya sangat jelas dan mudah di kenali, karena Arra juga sering melihat Eunha di majalah kecantikan oleh sebabnya dia benar-benar yakin dan paham dengan jelas ciri fisik Eunha. Dan ciri fisiknya sama seperti wanita yang dia lihat saat ini.
Tak berselang lama, hanya beberapa detik saja memandangi siluet itu. Arra kemudian berbalik dengan hati yang terlampau sakit, dan mungkin bisa hancur jika dia terus berdiri disana, melihat dua orang itu saling berpelukan.
"Cukup!" Ucap nya pada dirinya sendiri. "Kau memang penipu yang luar biasa hebat, Jungwon!" Lanjutnya dengan nada suara yang mulai bergetar. Air matanya sudah berkumpul di pelupuk matanya, bersiap-siap untuk terjun bebas pada pipi putih mulus seputih susu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Crazy Husband | Yang Jungwon
FanfictionSuatu kebenaran besar yang Kim Arra sembunyikan dari teman-temannya. Yang Jungwon, laki-laki yang dia sebut sebagai saudara kembarnya. Akankah Kim Arra akan terus bungkam dengan kebenaran besar ini? Lalu bagaimana kisah cintanya dengan Jay ditengah...