Chapter 2

1.9K 224 14
                                    

- offer (rejected) -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- offer (rejected) -

________________________________________


"Hh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hh.."

Berulang kali menghela nafas. Tanpa suara dan tanpa melakukan apapun. Hanya berdiri memandang tiga gundukan makam dengan batu nisan dari tiga orang yang meninggalkannya didunia ini. Kakek, Ayah serta Ibunya.
Bahkan, angin dan dedaunan dari pohon gingko saja cukup berisik.
Han Seyoung seperti benar-benar menyelam dalam pikirannya sendiri, hingga begitu senyap.

"Kakek-- kau sungguh.. ini sangat menyebalkan."

Wajah Seyoung mulai sendu dan menunduk kecil sebagai salam perpisahan.
Setelah meletakkan tiga buket bunga lili di masing-masing gundukan, dia mulai melangkah menjauh.
Langkahnya menyeret seolah menunjukkan dia benar-benar tanpa semangat. Wajahnya nampak mengarah kesana kemari. Tempat yang begitu lenggang, hari ini tidak ramai karna bukan hari penting untuk mengunjungi pemakaman. Mungkin hanya dirinya dan-- ahh.. ada sosok Pria yang tidak jauh dari posisinya berdiri sekarang. Pria itu nampak mengelus batu nisan begitu lama. Hh.. benar, bukan hanya kau saja yang ditinggalkan Han Seyoung. Banyak orang yang sepertimu. Kau tidak sendiri.
Masuk kedalam mobil miliknya dan menancap gas dengan kecepatan sedang keluar dari area pemakaman.
Setiap kali ia datang ke sini, Seyoung tidak pernah diantar oleh supir. Karna antisipasi saja ada pihak mata-mata Baek Sungjin. Si keparat itu tidak perlu tau dirinya dalam keadaan rapuh maka itu menjadi hal bagus untuk memojokkan Seyoung hingga kesudut ruang yang gelap.

"Hh.."

Seyoung terus menghela nafas berat yang artinya dia tengah berkelut dalam pikirannya sendiri. Berperang mencari solusi. Solusi akan masalahnya kali ini.
Setelah berputar-putar tanpa tujuan, akhirnya dia berhenti ke tempat dimana ia selalu bersama Yoohyun untuk mengistirahatkan otak sejenak dalam pekerjaan setiap coffee break.
Coffee shop ini lagi.
Masuk kedalam dan memesan di barista seperti biasa.

The Heirs (Jung Jaehyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang