Chapter 46

414 57 10
                                    

- blood -____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- blood -
____________________

Na Yuta, duduk di kursi kayu sembari menunggu sosok yang meringkuk dengan tangan serta kaki terikat yang masih tidak sadarkan diri. Berada di sebuah gudang terbengkalai dengan hanya penerangan satu bohlam di tengah ruangan.
Tidak berapa lama, seseorang itu mulai tersadar. Baek Sungjin yang menyedihkan. Berada di tangan Yuta yang cukup dia hindari dari dulu. Anjing milik Han Seyoung satu ini cukup membuat nyalinya menciut.

"YAKK! LEPASKAN AKU—YAKK NAKAMOTO SIALAN,"

Yuta hanya memasang wajah super datarnya. Pria Jepang itu mulai beranjak dan berjalan semakin dekat dengan Sungjin. Dia benar-benar tenang, melepas tali pengikat tanpa suara.
Setelah terlepas, Sungjin seolah memiliki kesempatan untuk berlari. Pikirnya.

DUG

BRUKK

Baru selangkah, tendangan telak membuat tubuhnya jatuh tersungkur menggenaskan. Yuta  tidak memberi kesempatan, kini menendang berulang kali seolah dia muak dengan Sungjin. Darah mulai keluar, luka lebam juga mulai nampak. Rintihan permohonan ampun juga sudah terdengar.  Namun, Na Yuta seperti enggan memberi jeda. Sol sepatu kulitnya terus menghantam bagian wajah dan tubuh Sungjin seperti tidak kenal ampun.

DUAGH

DUAGH

DUAGH

"Nakamoto—Argh.. ampuni.. DUAGH!

Sungjin hampir kehilangan kesadaran kembali, Namun, Yuta seperti benar-benar tidak memiliki nurani sedikitpun pada Pria setengah baya itu. Menyeret Sungjin hingga sampai ke sebuah pilar ditengah-tengah gudang. Mengikatnya kembali dengan posisi berdiri meskipun ambang kesadaran Pria itu benar-benar terkikis.

"Nakamoto—ampuni aku.."

"Ck, Mendōkusai!"
 
Yuta meninggalkan Sungjin sejenak, sebelum kembali membawa satu jeriken.. Eoh-- apakah itu minyak tanah?
Mengguyur tubuh Sungjin hingga basah kuyup. Aroma kuat dari bensin membuat Sungjin semakin panik.

"Yakk.. apa yang kau lakukan?"

_________________________________________

Pintu ruang operasi pada akhirnya terbuka setelah hampir 4 jam mereka berdua menunggu kepastian.

"Dokter-- bagaimana?"

Jaehyun tidak sabar.

"Kabar baiknya Nona Han melewati masa kritis. Namun.. maaf Tuan, kami--"

The Heirs (Jung Jaehyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang