Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- killing -
______________________________
Joshua memburu Na Seonam adalah hal yang sudah di prediksi. Penghianatan adalah hal yang tidak dapat di toleransi. Apalagi untuk manusia seperti Joshua Hong, wajahnya saja seperti malaikat. Namun.. sungguh, dia benar-benar iblis berdarah dingin.
"Na Seonam-- bedebah busuk."
Joshua menemukannya di sebuah flat rumah susun. Menendangnya berulang kali dengan sepatu kulit bersol keras, tanpa nurani dan belas kasihan sedikitpun.
"Siapa?"
Na Seonam masih saja tetap bungkam. Ya, Tuhan Pria ini sungguh membuatnya muak. Mengambil duduk di depan Seonam seolah masih menunggu jawaban dari bedebah satu ini. Keadaan yang sungguh menyedihkan. Berlutut di hadapan Joshua dengan wajah yang sudah tidak berbentuk karna lebam.
"Serius--"
DORR
Joshua menolehkan wajahnya saat peluru datang dari arah pintu yang kebetulan posisi Joshua memunggungi hingga dia tidak tau siapa yang berani melakukan ini. Menembus kepala Seonam dengan dua kali tembakan peluru. Joshua sontak berlari mengikuti, namun.. hilang saat seseorang bertudung itu masuk ke dalam elevator. Sial,
"Hh.."
Merogoh saku celananya dan menghubungi bawahannya untuk melihat siapa si penembak di lantai dasar.
"Shit.."
Tanpa membuang waktu, Pria itu juga ikut turun. Meninggalkan jasad Na Seonam yang akan di urus para pengawal lainnya yang sudah ia perintahkan. Ini juga kesalahannya karna dia datang tanpa membawa pengawal satupun. Tepat saat pintu elevator terbuka di lantai dasar, ia mendapati bawahannya yang mengatakan sudah melacak seseorang itu pergi ke mana.
"Apa wajahnya asing?"
"Ya, Tuan.."
Joshua nampak berjalan cepat dengan dua pengawal bertubuh tinggi yang nampak jelas bahwa mereka adalah orang-orang terlatih. Joshua memang tidak memerintahkan mereka untuk memangsanya, ia ingin tau siapa di balik ini semua.
________________________________
Apakah semuanya telah berakhir? Menghabisi nyawa adalah jalan tanpa ambil pusing. Menggunakan koneksi dengan bayaran uang. Yeah.. fakta kehidupan bukankah memang seperti ini. Jangan munafik, hampir semua manusia di dunia ini sudah seperti kutu uang.
