Chapter 8

1.3K 179 27
                                    

- party -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- party -

___________________________________

Jaehyun dan Seyoung. Duduk dalam kesunyian tanpa ada perbincangan. Hanya suara televisi yang menyala dengan acara anak-anak, kartun pororo. Berapa usia mereka? Lupakan tentang usia, pasangan itu hanya mengisi kekosongan dengan menonton televisi dihari libur.

"Bagaimana kalau kita berjalan-jalan?"

Jaehyun mengusulkan. Karna ia merasa Seyoung akan mati bosan sepertinya.

"Ini musim panas,"

Seyoung mendesah pelan. Kau tau musim panas adalah cuaca neraka. Demi Tuhan, itu alasan Seyoung tak ingin lama-lama berada diluar saat siang hari begini.
Bukankah, setiap hari libur pasangan ini hanya duduk-duduk santai sembari membaca buku diperpustakaan pribadi. Atau hanya menghabiskan waktu mereka dengan berguling-guling diatas kasur. Eyy! maksudnya, ini hanya rebahan. Tidak macam-macam.
Dan kenapa baru sekarang Seyoung merasa bosan?

Usia pernikahan sudah mencapai 2 minggu lebih. Terlalu cepatkah? Seyoung pikir juga begitu. Mereka nampak dekat seperti layaknya pasangan muda pada umumnya.
Urusan perusahaan nampak baik-baik saja sejauh ini.
Namun, dalam hal pembuatan generasi? Ya, Tuhan! Apakah ini harus dibahas? Percayalah mereka belum melakukannya walaupun tidur dalam satu ranjang setiap hari. Hanya sebatas memeluk dan kecupan ringan itu sudah biasakan? Anggap saja itu sebuah awal, kata Seyoung. Kau tidak akan berpikir bayi tabung-kan? Tidak, akan ada jejak yang tertinggal disana. Ini semua harus rapi dan nampak nyata serta realistis.
Dan Jaehyun? Lupakan, sifat yang sebenarnya Pria itu telah muncul kepermukaan. Dia sangat memperhatikan apa yang dikatakan Seyoung dan percayalah, Seyoung baru menyadari kalau Jaehyun memang sedikit-- Err, perhatian mungkin. Bukankah itu awal yang bagus agar tidak canggung bila melakukannya. Asal perusahaan masih baik-baik saja, itu bukan masalah untuk tetap menjalin hubungan ini. Setidaknya, setelah mereka bercerai nanti itu nampak natural. Ya , hanya itu dalam pikiran Seyoung. Hidup dan tetap diatas yang stabil.

"Ash-- nanti ada pembukaan Resort baru milik Jeno-kan?"

Seyoung menghembuskan nafasnya. Ia baru ingat, nanti sore masih ada acara. Lumayanlah, setidaknya acara seperti itu sedikit menarik karna menjadi ajang temu kangennya bersama Jeno.
Lee Jeno-- dia itu sepupu jauh, bagaiamana ya-- dia adalah cucu dari adik Kakek Seyoung yang tinggal di Amerika. Dan baru tahun ini dia kembali ke Korea untuk mengurus bisnis.

"Seyoung, kau mau kemana?"

Jaehyun merasa ISTRInya memang dalam taraf kebosanan yang mencapai ujung.

"Tidur siang. Itu lebih baik, dari pada duduk termangu seperti orang dungu."

____________________________________

The Heirs (Jung Jaehyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang