Chapter 54

199 43 18
                                    

- jealousy -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- jealousy -

___________________________

Seyoung berjalan memasuki kamar dan mendapati Jaehyun yang terlihat membalut sendiri luka di tangannya dengan kain kasa. Pria itu masih belum menyadari Seyoung yang berjalan mendekat dan mengambil duduk di sampingnya. Hening.
Inisiatif menarik dagu Jaehyun dan melihat setitik luka di ujung bibir Pria itu. Setidaknya Hyunsoo lebih parah sih.
Jaehyun yang mendapat perlakuan itu memalingkan wajah agar jari-jari Seyoung terlepas dari wajahnya. Tanpa bicara, Pria itu kembali membalut luka di tangannya seolah tidak peduli akan keberadaan Seyoung yang jelas-jelas memperhatikan dirinya.
Wanita cantik itu beranjak, mengambil kotak P3 di atas nakas. Mencari salep untuk luka. Astaga, kenapa begitu hening.

"Aku bisa sendiri,"

Gumam Jaehyun sembari meraih salep luka dari tangan Seyoung. Eyy.. kenapa dia.

"Jae--"

"Tidurlah, ini sudah larut."

Seyoung terdiam karna kata-katanya di sela. Terlihat jelas sekali Jaehyun begitu kesal. Kenapa? Apa karna hal tadi?

"Kau mau kemana?"

Jaehyun tiba-tiba beranjak. Sontak Seyoung menahan lengan Pria itu. Astaga, kalau Jaehyun marah pada Seyoung karna menghentikan ulahnya itu-- itu sungguh.. Hh.
Jaehyun tanpa sadar melihat jari manis Seyoung yang tidak tersemat cincin pernikahan mereka membuat dia semakin mendidih.

"Kemana cincinmu?"

"Ada."

Seyoung masih bergumam santai. Seolah tidak peka sama sekali suaminya tengah merajuk.

"Kenapa tidak memakainya?"

"Aku--"

Masih dengan lembut meskipun dia kesal, Jaehyun melepaskan pegangan Seyoung. Pria itu nampak membuang nafasnya secara kasar karna tidak dapat berbuat di luar kontrol.

"Hanya aku yang berharap pernikahan ini selamanya, hanya aku yang berusaha dan hanya aku yang mencintaimu. Selamanya hanya aku sendirian-- sendirian melakukannya."

Jaehyun memejamkan kedua matanya. Pria itu terlihat lelah hingga emosinya seperti meluap-luap.

"Apa yang kau bicarakan, Jaehyun-- aku--"

"Hh.. sudah cukup. Aku tidak ingin kita bertengkar, aku lelah--"

Ini memang tidak baik. Situasi ini masih terbawa akan emosi. Hingga Jaehyun memutuskan tidak melanjutkannya.

The Heirs (Jung Jaehyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang