Chapter 9

446 33 116
                                    

Sebulan sekali, olahraga renang dilaksanakan di sebuah sport club tak jauh dari sekolah Galaxi. Renang dibagi 2 sesi. Murid perempuan di sesi pertama dan murid laki-laki di sesi kedua.

Nadine menyelesaikan renang gaya bebas dan gaya dadanya dengan sempurna. Setelah selesai mandi, Nadine dan anak-anak Hera diminta untuk menunggu anak-anak Zeus menyelesaikan sesi renangnya. Mereka menunggu di Kafetaria Sport Club.

Habis renang paling enak makan yang berkuah panas. Nadine langsung memesan Mie Bakso dan Lemon Tea hangat. Di sela-sela makannya, Nadine langsung terbatuk-batuk begitu melihat pemandangan di depannya.

"Nad.. lo kenapa? Makannya makan itu pelan-pelan.. minum dulu gih" ucap Xena sambil menepuk-nepuk punggung Nadine.

Nadine langsung minum hingga tersedaknya mereda "Haduh.. gila ini mata gua yang bermasalah atau halusinasi gua aja sih? Itu si Valderama beneran punya Tato di punggung???"

"Masa sih? Mana coba gua lihat" ucap Xena berusaha membuktikannya.

Valderana siap meluncur, saat posisinya sedang membungkuk. Tato berbentuk jangkar terpampang di punggungnya. Tidak terlalu besar tapi tetap terlihat dari jauh.

"Iyaa bener, gila si cupu tatoan ternyata. Gambar apa sih itu?" ucap Xena.

"Iya gambar apaan ya? Penasaran gua" ucap Nadine.

"Jangkar... " ucap Queensa.

Seketika Xena, Nadine, Ghea, dan Calista langsung menatap Queensa.

Queensa merasa tak nyaman dengan tatapan teman-temannya "Kenapa? Lo semua heran gua tahu? Ya dari Viga-lah. Cowok gua kan teman sebangkunya"

"Oh... Kirain lo pernah macem-macem sama dia" ucap Ghea.

"Gila kali lo, gua udah punya Viga" ucap Queensa.

"Yaelah santai kali bercanda gua" ucap Ghea.

"Eh tapi kalau diperhatiin, si cupu badannya bagus juga ya. Ada roti sobeknya. Sumpah gak keliatan cupu kalau lagi kaya gini, ada tatonya pula ya ampun" ucap Calista.

"Naksir lo? Nih saingan sama Nadine" ucap Xena.

"Hah? Lo suka sama Valderama Nad? Terus Devon gimana?" tanya Calista.

"Xena jangan didengerin" ucap Nadine sambil menatap Xena dengan kesal.

"Kayanya lo lebih cocok sama Valderama deh Nad.. dia jarang bisa deket sama cewek loh. Baru lo doang cewek yang dia antar pulang di sekolah ini" ucap Queensa.

"Hah? Ah biasa aja" ucap Nadine malu-malu anjing Pudel.

"Bukan cuma pulang bareng kali, nonton bareng juga pernah" ucap Xena yang mulutnya ember.

"Hah????" ucap Ghea, Calista, Helen berbarengan. Sementara Queensa hanya tersenyum.

"Mulut lo ya Xen, persis ember bocor" ucap Nadine kesal.

"Hahahahaha... Itu prestasi buat lo Nad. Itu cewek-cewek Rohis dan KIR (ekskul Karya Ilmiah) pada nangis darah kalau lo jadian sama dia" ucap Xena.

"Lebay lo Xen, dia kayanya udah punya cewek" ucap Nadine.

"Hah serius lo? Anak mana?" tanya Xena.

"Mana gua tahu, gua pernah lihat dia gandengan sama cewek di rumah sakit" ucap Nadine.

"Dia belum pacar Nad.. siapa pun itu pasti bukan ceweknya" ucap Queensa.

"Yah patah hati dong lo Nad, eh tapi masih ada Devon. Gua lebih setuju lo sama Devon" ucap Helen.

VALDERAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang