Chapter 16

377 33 34
                                    

Nadine masuk ke kamar Ivan. Dia langsung naik ke sofa di dekat jendela. Ivan masih fokus main game tanpa menyadari kehadiran Nadine "Van.. van.. IVANNNNNNN!" teriak Nadine.

"Ebusettt, gak usah teriak kali, lo kira gua budeg?" Ivan Kesal.

"Lagian lo dipanggil gak nyaut-nyaut.. Hemm... gua boleh minta saran lo gak?" tanya Nadine.

"Saran apaan sih? buruan ngomong, gua mau main game lagi nih" ucap Ivan tidak sabar.

"Eumm.... Val nembak gua Van... gua terima gak ya?" ucap Nadine.

"Halu lo ketinggian" ucap Ivan.

"Ih nyebelin banget sih, seriusan Van.. dia dua kali minta gua jadi ceweknya. Pertama gua tolak, nah yang kedua ini gua lagi mikir-mikir" ucap Nadine.

"Terus Devon mau dikemanain? lo yakin mau pacaran sama si Batu Kali itu? nanti kalau dia nyakitin lo gimana? gua lagi yang repot ngurusin lo" ucap Ivan.

"Menurut lo Val gimana Van?" tanya Nadine.

"Hemmm... gak tahu kenapa gua ragu sama dia Nad. Lo ngerasa gak sih dia itu kaya menyimpan sesuatu yang disembunyikan?" tanya Ivan.

"Hemm.. iya sih.." Nadine setuju.

"Gua rasa Viga sekali pun gak benar-benar mengenal dia Nad" ucap Ivan.

"Euumm Van, gua sama Devon pernah ketemu Val dan Queensa jalan bareng. Menurut lo aneh gak sih?" tanya Nadine.

"Serius lo?" tanya Ivan.

"Kata Queensa dia mau beli sesuatu buat Viga dan dia minta Val yang milih barang yang tepat buat Viga" ucap Nadine.

"Hemmmm... mencurigakan sih.. Masa Queensa ada main sama Val? setahu gua Queensa sayang banget sama Viga" ucap Ivan.

"Atau mungkin si Val yang kegatelan?" ucap Nadine.

"Bisa jadi, yakin lo mau jadian sama cowok kegatelan kaya dia? pikirin yang matang deh Nad. Gua tau lo udah naksir si Batu Kali dari lama, tapi percuma lo jadian sama orang yang gak benar-benar tulus sama lo Nad" tanya Ivan.

"Tumben omongan lo bener Van, habis makan apa tadi?" tanya Nadine.

"Sialan.. heh gini-gini gua peduli sama lo Nad" ucap Ivan.

"Sayang sama gua gak?" tanya Nadine.

"Najis" ucap Ivan.

"Huuuu gengsi banget sih lo.. " ucap Nadine.

"Udah sana...gua mau telefonan sama Calista, awas jangan nguping ya!" ucap Ivan.

"Yeee, siapa juga yang mau nguping. Yaudah gua mau ngerjain PR dulu" ucap Nadine lalu pergi ke kamarnya.

*******

Alan dan Queensa kini tengah berada di tempat rahasia mereka. Sebuah bukit di daerah Sentul.

"Ada apa Al?"tanya Queensa yang duduk di sebelahnya.

"Kalau aku jadian sama Nadine menurut kamu gimana?" tanya Alan.

Queensa nampak terkejut "kenapa kamu tanya aku? yang ngejalanin kan kamu" ucap Queensa.

"Aku minta pendapat kamu, boleh kan?" ucap Alan.

"Kamu yakin Al? aku gak mau kamu menyakiti Nadine" ucap Queensa.

"Segitu buruknya reputasi aku ya? sampai kamu yakin kalau aku akan meyakiti Nadine" ucap Alan.

"Bukan begitu Al, aku mengenal kamu lebih dari siapa pun. Kamu gak benar-benar serius soal Nadine. Akui itu AL" ucap Queensa.

"Apa salahnya aku menjalin hubungan dengan Nadine? siapa tahu berhasil?" ucap Alan.

VALDERAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang