Chapter 2

831 45 95
                                    

Ivan memarkirkan motor Valderama di parkiran motor. Nadine masih saja termenung di atas motor. Dia tidak sadar jika sudah sampai sekolah.

"Lo mau jadi demit penunggu ni motor?" ucap Ivan.

"Eh apaan sih lo?" ucap Nadine yang tersadar dari lamunannya.

"Turun buruan.. mau sekolah gak lo?" ucap Ivan.

"Iya.. iya... sebentar gua turun nih" ucap Nadine lalu turun dari motor itu.

"Lo bisa ke kelas sendiri kan? males gua jalan bareng lo. Ntar cewek-cewek yang suka sama gua mengira kita pacaran terus patah hati deh" ucap Ivan.

"Ih amit-amit gua punya cowok kaya lo... gaya-gaya-an di sekolah nge-geng sama cowok-cowok tukang berantem tapi digertak dipotong uang jajan sama mami aja langsung ciut nyali lo" ucap Nadine.

"Heh... asal lo tau ya.. di Zeus itu gua menjabat sebagai Danus, ATM berjalan buat Zeus pokonya. Kalau jajan gua dipotong, bisa jatuh miskin itu Zeus tanpa gua" ucap Ivan bangga.

"Terus kalau temen-temen lo lagi pada berantem lo ngapain? lo dijewer Mami aja udah kayak mau mati" ucap Nadine.

"Ya gua bagian jagain tas mereka lah, sama beliin minum.. Baik kan gua?" ucap Ivan sambil nyengir..

"Ya ampun sumpah gua malu banget punya sepupu modelan kaya lo, jagain tas orang aja bangga. Gua rasa Viga jadiin lo curut di Zeus hahahahaha" ucap Nadine.

"Ganteng begini dibilang curut, gak usah ngadi-ngadi lo.. udah sana ke kelas, males gua lama-lama liat muka lo" ucp Ivan kesal.

"Yau udah gua ke kelas nih. Pas istirahat samperin gua ya, gua mau introgasi lo" ucap Nadine.

"Introgasi apaan sih? gua mau makan di luar sekolah sama anak-anak Zeus" ucap Ivan.

"Soal pemilik motor ini?" ucap Nadine.

"Oh soal si master bengkel? yaudah iya.. nanti gua ke kelas lo. Jangan lama-lama ya, nanti anak-anak Zeus nyariin gua" ucap Ivan.

"Nyebelin, berasa penting lo ya?" ucap Nadine.

"Ya resiko jadi ATM berjalan, semua orang ngebutuhin gua dong" sahut Ivan bangga.

"Anjrit gua mau muntah" ucap Nadine.

"Hahahahaha.... ya udah gua duluan ya.. mau nyontek PR" ucap Ivan lalu berjalan menuju kelasnya.

Di SMA Galaxi, ada geng cowok-cowok tajir bernama Zeus dan geng cewek-cewek modis bernama Hera. Zeus diketuai oleh Viga, anggota lainnya terdiri dari Jevin, Devon, Enzo, dan Ivan. Sementara Hera diketuai oleh Queensa, anggota lainnya terdiri dari Helen, Xena, Ghea, dan Calista. Mereka semua campuran anak IPA dan IPS kelas XII.

Ivan anak XII IPA 2 sementara Nadine anak XII IPS 2. Nadine sebelumnya sekolah di New Zealand, namun ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan tinggal bersama Tante dan Om-nya. Papa dan Mamanya tinggal di New Zealand, mengingat Papanya seorang diplomat dan ditugaskan di sana.

Berbeda dengan SMA lainnya, di SMA Galaxi justru jurusan IPS berisi anak-anak yang cerdas. Tak heran setiap tahun jurusan IPS di SMA ini selalu jadi yang terbaik diantara semua SMA di Bogor. Anggapan anak IPS sebagai anak 'buangan' tidak berlaku di SMA Galaxi. Walau pun kelakuan anak IPS ajaib-ajaib di kelas tapi kalau kecerdasan mereka, guru-guru tidak ada yang meragukannya.

Nadine duduk manis di bangkunya. Teman bangkunya adalah Xena, salah satu anggota Geng Hera. Xena sedang menyalin PR yang ditulis sekretaris di papan tulis. Ajaib memang anak IPS, solidaritas dan saling tolong menolongnya tinggi. Anak yang paling rajin mengerjakan PR adalah Novita dan Dina. Mereka ikhlas-ikhlas saja PR mereka dibagikan untuk teman satu kelas, bahkan Amar sang ketua kelas menugaskan Rini, sekretaris kelas untuk menyalin PR Dina dan Novita di papan tulis agar teman-teman satu kelas bisa menyalin berjamaah. Kalau ada pelajaran kosong, kelas sudah kaya dipasar. Ada yang main Skateboard, ada yang main bola di kelas, ada yang main salon-salonan di kelas, ada yang ngelambe sampai berbusa-busa, ada yang tidur pulas, dan ada juga yang mengaji. Semua campur jadi satu.

VALDERAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang