Extra Part

175 4 3
                                    

Varsha mulai jengah dengan perlakuan Papa Devon yang sangat protektif kepada dirinya. Varsha yang kini duduk di kelas XI masih saja diperlakukan layaknya anak TK. Diantar jemput dengan supir memang biasa, tapi supirnya bahkan menunggu Varsha selama sekolah. Varsha benar-benar tidak ada celah untuk pulang sekolah sendiri atau jalan-jalan bersama teman layaknya anak remaja seumurannya. Jika Varsha ingin ke toko buku, supirnya ikut dan mengekornya ke mana pun dia pergi. Benar-benar menyebalkan bagi Varsha.
Teman-teman sekolah Varsha juga seolah menjaga jarak dengannya. Takut jika berurusan dengan keluarga Arshavin yang punya pengaruh di sekolah.

"Cerita sama Om Papa" ucap ayah sambung Varsha yang sangat menyayangi Varsha seperti putrinya sendiri.

"Aku ingin seperti anak-anak yang lain Ompap, kenapa Papa selalu memperlakukan aku seperti anak TK yang tidak berdaya? Papa keterlaluan, aku jadi tidak punya banyak teman sejak kelas X. Aku ingin seperti mama dulu, dia bisa jalan ke mana aja tanpa harus dibuntuti orang suruhan Papa, bisa bawa mobil sendiri. Aku bisa menyetir, tapi Papa tidak mengizinkanku bawa mobil sendiri ke mana pun" ucap Varsha dengan suara parau.

Val tersenyum pada Varsha "Papa Devon sayang banget sama kamu, Putri Gemintang. Papa Devon takut kamu bertemu cowok-cowok yang tergabung di penakaran Buaya, seperti Ompap dulu.

Val terkekeh, teringat kelakuan bodohnya dulu "Begini, nanti Ompap cari solusi terbaik untuk kamu ya"

Varsha langsung memeluk Papa sambungnya "Sayang banget sama Om Papa"

***

Dia Jevano Regaza, Ketua Ekskul Taekwondo yang dipilih Om Papa Val untuk menggantikan supir sekaligus bodyguard yang disewa Papa Devon untuk menjaga Varsha.

"Kok jadi Jevan sih Om Pap? Benar-benar di luar prediksi BMKG" ucap Varsha.

Val terkekeh "Kalau Jevan yang ditugaskan untuk menjaga kamu, Om Papa rasa itu lebih manusiawi. Atau mau pilih pengawal yang dipilih Papa Devon? Semua terserah kamu"

"Aduh pasti canggung banget, Jevano itu irit ngomong. Aku juga gak kenal secara personal. Memangnya dia mau?" tanya Varsha penasaran.

"Ya mau lah sayang, pokonya mulai besok kamu diantar jemput sama Jevano. HP Jevano juga dipasang alat pelacak ya jadi jangan coba-coba kabur" ucap Val lalu mencubit lembut ujung hidung putri sambungnya.

Varsha menggelembungkan pipi "Pasti ide Papa Devon"

***

Jevano tiba di kediaman keluarga Valderama yang super megah. Dia termenung sejenak, mengingat rumahnya dulu yang tidak kalah megah dari rumah ini. Sekarang hidupnya berubah. Dia tinggal di rumah kontrakan tipe 45 bersama ibunya sejak 6 bulan yang lalu.

Rasanya canggung sekaligus excited ketika Jevano mulai menyalakan mobil yang dulu dia punya yaitu Lexus RX 300. Mobil ini difasilitasi oleh Om Devon Arshavin, Papanya tuan Putri. Begitulah julukan Varsha Gemintang Putri Arshavin di sekolah. Mobil ini adalah salah satu kesepakatan Jevano dengan Om Alan ketika dia menyetujui menjadi 'bodyguard' Varsha.

Dari kaca depan mobil, Jevano bisa melihat interaksi hangat antara Varsha dengan Mama dan Papa sambungnya. Dia berdecak "Keluarga Cemara yang sempurna"

Lamunan Jevano terhenti ketika mendengar suara ketukan di kaca samping kemudi. Jevano langsung membuka pintu dan mencium tangan Om Alan dengan sopan.

"Titip Putri Gemintang ya, kalau dia sampai lecet sedikit saja, kamu tahu kan akan berhadapan dengan siapa?" ucap Alan dengan tatapan mengintimidasi.

VALDERAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang