Chapter 46

322 20 38
                                    

Setelah pertemuannnya dengan Nadine tempo hari, Alan lebih banyak menghabiskan waktu bersama Argo dan Queensa. Dia tidak mau insiden seperti tempo hari terjadi lagi. Alan bisa saja tak sengaja bertemu Nadine lagi. Bogor adalah kota yang tidak terlalu besar, besar kemungkinan jika ia bisa bertemu lagi dengan Nadine. Ini adalah libur liburan akhir semester yang paling suram bagi Alan. 

Queensa menyajikan Lasagna kepada Alan dan Argo "Dimakan ya Al, Ar"

"Waaaah Lasagna buatan lo memang gak pernah salah Sa, terima kasih ya.." ucap Argo lalu mengambil Lasagna bagiannya.

"Al, dimakan dong..." ucap Queensa.

"Euummmm... iya pasti aku makan kok" ucap Alan. Walau sudah putus, Alan tetap berbicara 'Aku-Kamu' dengan Queensa.

"Kamu jadi ikut ke H Island kan Al? Masa aku sendiri?" tanya Queensa.

"Ar.. lo temenin Queensa ya.. gantiin gua" ucap Alan.

"Laaah yang dapat paket liburan ke H Island kan lo Al. Masa gua wakilin? Lo lupa gua bukan anak SMA Galaxi" ucap Argo.

"Lo kan bisa sewa villa di sebelahnya Ar.. Ajak siapa juga kek biar rame" ucap Alan.

"80 juta tuh duit ya Al, paket liburan ke sana semahal itu. Uang segitu lumayan kan buat modif Hayabusa gua" ucap Argo.

"Gak usah sok miskin deh lo. Jangan lupa ingatan pernah beliin tas buat mantan seharga 100 juta" ucap Alan.

"Sialan, itu hal beda Al.." ucap Argo.

"Lo gak mau berkorban dikit buat gua dan Queensa?" ucap Alan yang membuat Argo tidak bisa berkutik kali ini.

"Ya udah iya, gua temenin lo ya Sa. Si bangsat ini gak mau ikut sih" ucap Argo.

"Kamu belum merelakan Nadine untuk Devon, Al?" tanya Queensa.

"Aku gak siap kalau melihat mereka bersama tepat dihadapanku Sa. Apalagi status mereka yang sudah menikah. Aku gak sekuat itu Sa" ucap Alan.

Queensa menghampiri Alan. Dia menepuk lembut bahu Alan "Iya, aku mengerti kok. Aku juga gak akan pernah siap jika melihat Viga bersanding dengan perempuan lain"

*******

Nadine sedang melahap Es Oyen kesukaannya. Kehamilannya masih ia rahasiakan kecuali pada Val dan Ivan. Ia ingin memberitahu Devon secara langsung, setelah itu baru memberitahu Papa, Mama, Mertua, Tante, dan Om-nya. 

"Cukup kan 2 Cup Es Oyennya? Sudah habis nih kalau malam-malam kaya gini. Harusnya Devon yang nyariin lo Es Oyen, ini malah gua yang kelimpungan menuhin ngidam lo" ucap Ivan.

"Jadi gak ikhlas nih sama calon ponakan sendiri?" sewot Nadine.

"Ya gak gitu juga elah gitu aja sewot... Besok jadinya gua yang gantiin Devon ke H Island nih?" tanya Ivan.

"Iya.. Ajak Jevin juga boleh, yang penting gua ada temennya Van" ucap Nadine antusias.

"Gak canggung lo ketemu mantan Nadz?" tanya Ivan.

Nadine tersenyum "Enggak kok, biasa aja" 

"Serius gak apa-apa? gua tahu perasaan lo sama dia belum sepenuhnya usai Nadz" ucap Ivan.

"Van, tolong jangan bahas hal ini ya. Gua sudah jadi istrinya Devon" ucap Nadine.

"Gua cuma takut Val akan selalu jadi duri di rumah tangga lo Nadz" ucap Ivan.

VALDERAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang