Chapter 56 (END)

445 21 10
                                    

3 bulan kemudian

Rumah keluarga Valderama terasa lebih hangat dengan kehadiran kepala keluarga baru. Alan dan mama Delia tidak lagi sarapan berdua, tetapi kini bertiga dengan kehadiran laki-laki yang berstatus suami dari mama Delia, Papa sambung Val.

Val tersenyum melihat interaksi Mama dan Papa sambungnya. Senyum manis selalu menghiasi wajah cantik Mama Delia setelah kembali berstatus istri.

"Kenapa gak dari dulu aja sih Om, eh Om Papa, nikahin Mama Alan?" tanya Alan sambil menatap papa sambungnya.

"Om, eh Om Papa menunggu sampai Mama kamu siap"

"Jangan salahkan Alan, dulu Alan pernah berfikir bahwa Om Papa tidak suka dengan perempuan" ucap Alan tanpa difilter.

"Alan, jangan bicara tidak sopan sama Om Papa kamu" tegur Mama Delia.

Alan berdecak "Santai aja Ma, Om Papa sudah biasa menghadapi sikap Alan yang gak suka basa basi, bukan begitu Om Papa tersayang?"

Laki-laki paruh baya yang dipanggil Om Papa oleh Alan langsung tersenyum lalu geleng-geleng kepala.

"Om Papa masih kuat loh bikin wajah ganteng kamu memar sana sini"

"Tantangan diterima, Alan tunggu nanti malam di ring Tinju" ucap Alan sambil senyum meremehkan.

"Ya ampun kalian ini.. Pa, tolong ingatkan anak ini kalau besok pagi dia akan datang melamar pujaan hatinya. Jangan sampai perjuangannya sia-sia hanya karena datang dalam keadaan wajah babak belur" ucap Mama Delia yang berusaha menahan emosinya.

"Al, itu dengarkan nasehat Mama kamu"

Alan tertawa kecil "Oh iya, Alan sudah siap kok punya adik. Nanti adik sama anaknya Alan bisa sekolah bareng" Alan mengedipkan sebelah matanya menggoda Mama dan Om Papanya.

"ALAN!!!!!" Mamanya ingin sekali melempar Alan dengan piring.

Alan dan Om Papanya kompak tertawa melihat Mama Delia yang terlihat kesal.
Sejak awal Alan sudah menerima kehadiran Papa sambungnya. Menurutnya dia adalah orang terbaik yang bisa membahagiakan Mamanya. Mama Delia akhirnya menikah lagi dengan Giano Valderama yang tidak lain adalah adik dari Lazaro Valderama, mendiang suaminya. Om Gian, begitu panggilan Alan selama ini. Om Gian adalah sosok ayah pengganti sejak dahulu. Alan sejak kecil kurang kasih sayang Papanya, hubungan mereka kurang baik hingga dewasa. Om Gianlah yang selalu menyempatkan diri untuk memperhatikan Alan, mengajarinya banyak hal. Om Gian bukan hanya seorang paman bagi Alan, tapi juga Ayah,  mentor, dan sahabat.

****

Mobil keluarga Valderama mulai memasuki halaman rumah keluarga Median, diikuti mobil Viga dan mobil Argo di belakangnya. Tidak seperti orang lain yang membawa rombongan keluarga dalam jumlah yang besar untuk melamar, Alan hanya datang bersama Mama, Om Papa Gian, Queensa, Viga, dan Argo. Ini adalah pertemuan pertama Alan dengan orang tua Nadine. Alan sangat berharap orang tua Nadine akan menyambut niat baiknya untuk mempersunting putri cantik kesayangan mereka. Alan hari ini mengenakan kemeja berwarna biru dongker lengkap dengan ikat pinggang dan celana hitam. Acara hari ini lebih seperti meminta restu, bukan acara lamaran yang membawa seserahan dan bertukar cincin. Karena itulah Alan tidak menggunakan pakaian yang terlalu formal untuk acara ini.

Keluarga Valderama diterima dengan baik oleh tante Mara dan Om Gali sebagai tuan rumah. Teman-teman Alan dan Nadine juga sudah berkumpul di area sekitar kolam renang. Ada Enzo dan Xena yang telah menikah 2 bulan lalu, Ivan dan Calista yang telah menikah 1 bulan lalu, Jevin dan Ghea yang telah jadian 2 minggu yang lalu, serta Helen yang datang sendiri tanpa didampingi Devon. Semua orang mengerti kenapa Devon tidak hadir di acara ini. Walau bagaimana pun Devon melepas Nadine bukan karena sudah tidak mencintai Nadine lagi, tapi karena ia merelakan Nadine untuk bersatu dengan laki-laki yang benar-benar dicintai Nadine. Saat acara reuni SMA Galaxi 3 bulan yang lalu, hati Devon sakit saat melihat kebersamaan Nadine dan Val. Nadine begitu bahagia bersama Val, sesuatu yang tidak pernah Nadine dapatkan secara utuh saat masih bersama Devon dulu. Kenyataan itu membuat hati Devon sakit. Demi menjaga kesehatan mentalnya, lebih baik Devon tidak hadir hari ini.Semua orang mengerti dengan posisi Devon. Mereka memaklumi ketidakhadiran Devon. Ia memilih pergi liburan bersama putri cantiknya Varsha ke Universal Studio Jepang. Varsha tahu akan ada momen bahagia antaranya Mamanya dan Om Alan, tapi dia lebih memilih untuk menghibur dan menguatkan Papanya. Varsha menyayangi Papa Devon dan Om Alan yang akan segera menjadi Om Papa bagi Varsha. 

VALDERAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang