Wanita paruh baya yang duduk di kursi roda tersenyum pada putra satu-satunya yang baru saja pulang dari sekolah. Dia adalah Delia Valderama, istri dari mendiang Lazaro Valderama.
Setiap anak laki-laki di keluarga Valderama akan diberi nama Valderama dengan nama kecil yang berbeda-beda. Seperti Lazaro Valderama yang memiliki nama kecil Lazaro, dan putranya Alano Valderama yang memiliki nama kecil Alano. Di akte kelahiran nama mereka hanya tertulis Valderama, untuk membedakannya setiap orang tua akan memberikan nama kecil.
Senyum manis menghiasi wajah Delia yang cantik. Putranya langsung mencium punggung tangannya lalu beralih ke kening Mama-nya.
"Bagaimana sekolah kamu Al?" tanya Mama.
"Baik-baik saja Ma.. nilai Alan gak ada yang turun kok" ucap Alan.
"Kamu sudah makan?" tanya Mama.
"Sudah Ma tadi di Bengkel" ucap Alan.
"Kamu mandi dulu ya habis itu Mama mau bicara" ucap Delia.
"Soal apa Ma?" tanya Alan.
"Sudah mandi dulu sana" ucap Mama.
"Iya Ma" Alan lalu memasuki kamarnya.
Setelah mandi dan ganti baju, Alan menghampiri Mama-nya yang sedang merajut syal di ruang keluarga "Hal apa yang akan dibicarakan Ma?" tanya Alan.
"Cella bilang kamu sudah punya pacar. Apa benar begitu?" tanya Mama.
"Jangan dengarkan cewek gila itu Ma" ucap Alan.
"Ya ampun sayang, jangan bicara seperti itu tentang Cella" ucap Mama.
"Dia itu tidak tau malu Ma, dia berpenampilan seperti Queensa untuk menarik perhatian aku" ucap Alan.
Mama Delia tersenyum "Itu tandanya dia berjuang untuk mendapatkan perhatian kamu sayang"
"Dia tidak perlu seperti Queensa Ma, Queensa tidak akan tergantikan. Harusnya dia jadi diri sendiri saja" ucap Alan.
"Lalu perempuan yang bersama kamu saat Cella melihatnya siapa? Benar pacar kamu?" tanya Mama.
"Hemmm... Alan sudah minta dia untuk jadi pacar Alan, tapi ditolak mentah-mentah" ucap Alan.
"Apa??? Mama gak salah denger? Kamu ditolak? Waaw sebuah prestasi dong buat kamu" ucap Mama.
"Kok prestasi sih Ma?" ucap Alan dengan raut muka kesal.
"Kamu kan belum pernah ditolak perempuan, bukan begitu sayang?" tanya Mama.
"Maaa... Sudahlah jangan bicarakan soal hal itu" ucap Alan.
"Sayang... Mama hanya mengingatkan. Jangan sampai kejadian masa lalu terulah lagi. Kamu tidak mau kan ditinggalkan perempuan yang kamu cintai karena kesalahanmu sendiri?" ucap Mama.
"Iya Ma..." ucap Alan.
"Jadi siapa nama perempuan itu?" tanya Mama.
"Ma.. sudah minum obat belum?" Alan mengalihkan pertanyaan Mama.
"Jangan mengalihkan pertanyaan Mama" ucap Mama mengingatkan.
Alan memutar matanya dengan perasaan kesal "Nadine.. mah namanya Nadine"
"Oooh.. dia yang nolak kamu" ucap Mama.
"Gak penting Ma, Alan bisa cari perempuan lain" ucap Alan.
"Sayang.. coba ajak teman kamu ke sini. Mama mau bertemu" ucap Mama.
"Untuk apa Ma? Dia bukan siapa-siapanya Alan juga. Dia bentar lagi jadi pacar orang" ucap Alan.
"Terus kamu diem aja?" ucap Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALDERAMA
Teen FictionNadine Alexandria hampir saja jadi korban pelecehan saat perjalanan pulang dari tempat Les Bahasa Prancis, namun ia diselamatkan oleh laki-laki asing dengan pakaian serba hitam dan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Laki-laki itu tanpa ra...