Nadine Alexandria sedang berjalan mondar-mandir menunggu sepupunya, Ivan menjemputnya. Ivan sudah berjanji akan menjemputnya di tempat Les Bahasa Prancis. Sudah pukul 9 malam namun batang hidung Ivan belum juga muncul ke hadapannya. Nadine menghubunginya berkali-kali namun tidak diangkat. Nadine akhirnya memutuskan untuk memesan taxi online melalui aplikasi di HP-nya. Sialnya HP Nadine langsung mati sebelum ia sempat memesan Taxi Online.
"IVAN SIALANNNN... AWAS AJA AKU ADUIN SAMA TANTE MARA!!!!" batin Nadine menjerit.
Mau tidak mau Nadine harus mencari Taxi biasa untuk bisa pulang ke rumah. Dia sudah menunggu 10 menit namun tidak ada Taxi yang lewat. Nadine akhirnya berjalan sendirian menuju jalan yang lebih ramai. Ia berharap akan menemukan Taxi di sana. Untuk menuju jalan besar, Nadine harus berjalan kaki sejauh 350 meter. Waktu menunjukkan pukul 9.30 malam. Nadine melihat kanan-kiri karena tidak ada satu pun pejalan kaki selain dirinya di jalan itu. Jujur saja Nadine sebenarnya merasa takut, tapi Nadine tidak punya pilihan. Akhirnya dia terus berjalan kaki, berusaha memberanikan dirinya.
Perasaan Nadine mendadak tidak enak. Beberapa meter di depannya ada 3 laki-laki yang sedang nongkrong di sebuah pos Satpam yang terbengkalai. Nadine menghentikkan langkahnya. Dia mencoba menimbang-nimbang apakah dia akan putar balik atau terus berjalan melewati 3 laki-laki itu. Nadine menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Nadine memilih untuk terus berjalan kaki. Nadine pura-pura tidak melihat 3 laki-laki yang sedang nongkrong itu. Dia mempercepat langkahnya berharap mereka tidak melihatnya.
Dugaan Nadine salah, mereka langsung menghampiri Nadine dan menghalangi jalan Nadine.
"Hei cantik.. mau ke mana malam-malam sendirian? mau kita temenin gak?" ucap salah satu laki-laki dengan mulut yang bau alkohol.
"Maaf.. gua mau pulang. Tolong jangan halangi jalan gua" ucap Nadine dengan ketus.
"Oooooo mau pulang.. Ya udah nanti kita anterin yaa.. tapi sebelumnya kita seneng-seneng dulu yuk. Asyik loh, tinggal pilih aja mau sama siapa dulu, tapi kayanya mending sama gua dulu yuk. Gua gak suka dapet bekasan itu 2 curut" ucap laki-laki itu sambil menunjuk 2 temannya.
"Jangan kurang ajar ya.. gua bisa teriak!!!" ucap Nadine dengan suara bergetar.
"Oooo jadi mau teriak" laki-laki itu tersenyum mengerikan.
Dengan gerakan cepat laki-laki itu langsung membekap mulut Nadine, sementara 2 temannya memegangi tangan kanan dan kiri Nadine. Nadine mencoba teriak dan memberontak sekuat mungkin tapi itu sia-sia karena tenaganya tidak sebanding dengan 3 orang bajingan itu. Nadine menangis di sela-sela ketidakberdayaannya.
"Lo boleh teriak.. tapi teriak enak habis gua perawanin.. eh lo masih perawan gak ya? yaudah nanti gua cek sendiri" ucap laki-laki itu.
Nadine lalu diseret menuju pos terbengkalai tak jauh dari situ. Nadine sungguh frustasi, dia terus berontak dengan derai air mata sambil berdoa dalam hatinya semoga ia bisa selamat dari 3 bajingan ini. Masa depannya masih panjang, Nadine tidak bisa membayangkan bagaimana suramnya masa depannya jika 3 bajingan itu berhasil memperkosanya.
Krekkkkk.... baju Nadine ditarik paksa hingga robek dibagian lengan. Nadine semakin berontak kali ini lebih kuat hingga ia berhasil menggigit tangan laki-laki yang membekap mulutnya..
"TOLONG......TOLONG.....TOLONG" teriak Nadine.
Plak...
Nadine langsung ditampar oleh salah satu bajingan itu "Sekali lagi lo teriak, gua bunuh lo" ancam bajingan itu.
"LEPASIN CEWEK ITU!!!!" ucap laki-laki yang entah dari mana datangnya.
Kegiatan melucuti pakaian Nadine terhenti oleh suara itu. Perhatian 3 bajingan itu teralihkan oleh kehadiran laki-laki berpakaian serba hitam dan masker hitam yang turun dari motor Hayabusa miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
VALDERAMA
أدب المراهقينNadine Alexandria hampir saja jadi korban pelecehan saat perjalanan pulang dari tempat Les Bahasa Prancis, namun ia diselamatkan oleh laki-laki asing dengan pakaian serba hitam dan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Laki-laki itu tanpa ra...