Nadine benar-benar menjaga jarak dengan Valderama selama konser berlangsung, terlebih lagi setelah terciduk oleh Viga dan Queensa. Nadine makin merasa tidak nyaman. Nadine menyesali keputusannya untuk ikut nonton konser ini bersama Valderama.
Setelah selesai konser, Valderama, Nadine, Viga, dan Queensa mampir ke sebuah Kafe. Mereka seperti melakukan double date. Setelah memesan makanan, Valderama izin ke toilet, tak lama kemudian Queensa pun izin ke toilet. Tinggalah Nadine dan Viga dalam suasana canggung.
"Gua pikir lo sama Devon" ucap Viga.
"Eumm... Ya kami sedang pendekatan" ucap Nadine.
"Lalu apa artinya malam ini lo jalan sama Val?" ucap Viga.
"Dia ngajak gua nonton konser, itu aja" ucap Nadine.
"Val teman gua, Devon juga, gua gak mau ada ribut-ribut diantara mereka" ucap Viga.
"Val gak pernah serius sama gua, mungkin dia cuma butuh teman aja" ucap Nadine.
"Hemm... Ya, Val gak pernah serius dengan cewek mana pun di sekolah. Apa Devon tahu lo jalan sama Val?" tanya Viga.
"Enggak, tolong ya Viga jangan kasih tahu Devon dan yang lain. Cuma lo dan Ivan aja yang tahu, eumm tolong kasih tau Queensa juga jangan bilang ke yang lain" ucap Nadine.
Viga berfikir sejenak "Ya udah.. Nad, gua cuma mau bilang, Devon itu cowok baik, kita semua tahu itu. Kalau lo nanya gua lebih baik lo pilih siapa, gua akan bilang Devon. Oke, Val juga teman gua, tapi gua gak tahu kenapa seperti ada yang dia sembunyikan dari kita semua. Dia sangat tertutup soal kehidupan pribadinya"
"Iya.. gua tahu Val cuma bermain-main sama gua, dia gak ada niat serius. Harusnya gua sadar sejak awal. Kita gak tahu dia yang sebenarnya seperti apa" ucap Nadine.
Di lain tempat Queensa menghadang Valderama. Queensa menatap Valderama dengan tatapan mengintimidasi "Kamu apa-apaan sih Al? Kamu bilang gak mau pacaran, terus ini apa? Kamu jalan sama Nadine. Hei... Nadine itu lagi dekat sama Devon"
"Baru dekat kan? belum jadian juga" ucap Valderama.
"Terus memangnya kamu mau jadian sama dia? Enggak kan? Kamu cuma mau mempermainkan dia aja kan seperti cewek-cewek malang yang dulu-dulu?" ucap Queensa.
"Ini gak ada hubungannya dengan yang dulu-dulu Sa.." ucap Valderama.
"Al.. tolong berubah.. aku sayang sama kamu walau pun bukan seperti perasaan aku yang dulu, tapi aku tetap peduli sama kamu" ucap Queensa.
"Kamu peduli atau kasihan sama aku? Aku gak butuh dikasihanin Sa" ucap Valderama.
"Al, sekarang jawab jujur. Apa kamu masih sayang sama aku?" ucap Queensa.
"Gak, aku gak tahu" ucap Valderama.
"Al... Kalau kamu masih sayang sama aku, tolong jauhin Nadine. Hilangin dulu perasaan kamu itu, supaya kamu siap menerima hati yang lain" ucap Queensa.
"Aku sama Nadine, gak ada hubungannya sama kamu" ucap Valderama.
"Gak ada hubungannya? Sekarang aku tanya sama kamu, cewek-cewek yang kamu permainkan kamu lupa siapa mereka? Sahabat-sahabat aku di Surabaya. Dari semua kota yang bisa kamu singgahi kenapa kamu pilih Bogor? Dari semua sekolah, kenapa kamu pilih SMA Galaxi? Dan ini yang paling mencengangkan, dari semua siswa, kenapa kamu pilih sebangku sama Viga? Kenapa Al? Ayo jawab!!!" ucap Queensa.
Valderama terdiam. Mulutnya kelu untuk sekedar mengucapkan sesuatu.
"Kenapa kamu diam? Kamu tahu kan alasannya? Karena aku. Kamu belum bisa move on dari aku Alan, tolong ikhlasin aku. Maafkan atas segala kesalahan aku, maafkan aku karena gak ada untuk kamu di masa sulit kamu dulu. Kalau aku tahu kamu akan kaya gini, mungkin aku akan tetap sabar mendampingi kamu saat papa kamu gak ada" ucap Queensa yang kini mulai meteskan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALDERAMA
Teen FictionNadine Alexandria hampir saja jadi korban pelecehan saat perjalanan pulang dari tempat Les Bahasa Prancis, namun ia diselamatkan oleh laki-laki asing dengan pakaian serba hitam dan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Laki-laki itu tanpa ra...