Viga membuka kotak makannya. Queensa membuat Lasagna untuk Viga. Wanginya lezat sekali, Viga sangat bersemangat untuk mencobanya. Valderama yang tadinya tidur di meja mendadak langsung bangun saat mencium aroma yang dikenalnya. Valderama melirik ke kotak makan Viga. Ada Lasagna, pasti itu buatan Queensa. Valderana sangat hafal aroma lezat Lasagna buatan Queensa.
"Masih hidup lo? Nih mau cobain Lasagna buatan cewek gua gak?" ucap Viga.
"Boleh nih?" tanga Valderama.
"Santai, nih gua potongin ya" Viga lalu membungkus potongan Lasagna dengan tisu makan.
"Thanks ya bro" ucap Valderama lalu melahap Lasagna yang ia rindukan. Queensa memang yabg terbaik dalam membuat Pasta.
"Enak Val?" tanya Viga.
"Banget" ucap Valderama.
"Maklumlah bikinnya pakai cinta" ucap Viga.
"Alay lo" ucap Valderama.
"Makanya pacarin cewek sono, betah banget jadi bujang lapuk" ucap Viga.
"Gua pemilih orangnya" ucap Valderama.
"Jangan kebanyakan milih, nanti kalau lo gak dipilih baru kerasa nyeseknya" ucap Viga.
"Dapetin cewek itu gak susah bro, yang susah itu cari yang satu frekuensi" ucap Valderama.
"Mau gua cariin?" tanya Viga.
"Gak usah, gua bisa cari sendiri. Oh iya satu lagi, gua bukan bujang lapuk" ucap Valderama.
"Hahahaha bercanda gua, kaya cewek lo baperan" ucap Viga.
"Sialan lo" ucap Valderama.
Valderama lalu pergi ke luar sekolah. Dia beralasan disuruh Viga untuk membeli sesuatu, alhasil ia diizinkan ke luar pagar sekolah oleh Pak Satpam. Ia memutuskan untuk makan Soto Mie yang berjarak 200 meter dari sekolah. Dia berjalan kaki menuju tempat Soto Mie. Tepat di sebelah Soto Mie adalah penjual Mie Ayam. Valderama tak terkejut menemukan Nadine dan Devon sedang makan Mie Ayam di situ.
Devon menyapa Valderama, dan Val menanggapi seperlunya. Ia makan dengan anteng tanpa menghiraukan kehadiran Nadine dan Devon yang duduk tidak jauh dari tempatnya duduk.
Devon mendapat telefon dari guru Fisika, dia diminta menemui guru Fisika karena harus membicarakan jadwal belajar tambahan demi persiapan Olimpiade Fisika. Devon jadi salah satu perwakilan sekolah untuk mengikuti Olimpiade Fisika tingkat Nasional.
"Nad, gua harus menemui guru Fisika. Lo mau ikut gua atau mau belakangan aja selesai makan?" tanya Devon.
"Ya sudah, santai aja. Sayang nih Mie Ayam kalau gak dihabiskan. Kamu ke sekolah duluan gak apa-apa kok" ucap Nadine" ucap Nadine.
"Ya sudah, hati-hati ya. Ini Mie Ayam dan minuman biar gua yang bayar" ucap Devon.
"Terima kasih Dev" ucap Nadine dengan senyum manisnya.
Devon lalu bergegas pergi kembali ke sekolah. Valderama tidak mempedulikan Nadine dan Devon, dia asyik menyeruput Es Kelapa Jeruk yang menyegarkan. Valderama melihat di kejauhan ada gerombolan anak sekolah yang sedang menuju ke sekolah Galaxi. Valderama mengenali orang terdepan yang mempimpin gerombolan tersebut. Leon ya itu Leon.
Valderama langsung membayar makanan dan minumannya. Ia juga membuka jaket dan seragam sekolahnya, menyisakan kaos hitam. Val lalu menghampiri Nadine "Ikut gua"
"Apaan sih" Nadine sewot.
"Lo mau dilecehkan sama Leon dan gerombolannya?" ucap Valderama.
Nadine langsung melongo. Dia melihat di kejauhan ada Leon dan gerombolan teman-temannya sedang berjalan menuju sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
VALDERAMA
Ficção AdolescenteNadine Alexandria hampir saja jadi korban pelecehan saat perjalanan pulang dari tempat Les Bahasa Prancis, namun ia diselamatkan oleh laki-laki asing dengan pakaian serba hitam dan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Laki-laki itu tanpa ra...