Chapter 45

297 21 58
                                    

1 tahun kemudian

Val terbangun dari tidur nyeyaknya. Hari ini adalah hari terakhir Ujian Akhir Semester. Sesuai harapannya, Val jadi mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Val sangat menikmati dunia perkuliahannya. Argo dan Queensa juga satu fakultas dengannya. Argo di Jurusan Teknik Perkapalan dan Queensa di jurusan Arsitektur. Hal yang benar-benar mengejutkan adalah Ivan dan Jevin juga satu jurusan dengan Queensa, yaitu Arsitektur.

Val sudah menyelesaikan sarapannya, dia mengambil jaket dan kunci motornya. Motor Hayabusa kesayangannya jadi teman setia menuju kampus. Tidak hanya Val, Argo juga kembali momotoran Hayabusa. Nampaknya Alegro aktif kembali. Hanya Argo dan Val yang memakai motor Hayabusa ke kampus. Terkadang mereka jadi pusat perhatian, tapi sikap bodo amat Val dan Argo di atas segalanya. 

Banyak yang mengira Val berpacaran dengan Queensa karena mereka sering berangkat dan pulang kampus bersama. Val tidak memusingkan hal itu. Val hanya ingin menjaga Queensa sebelum ia mendapatkan laki-laki baik lain selain Viga. Maklum saja, Queensa banyak diincar teman seangkatan dan senior di kampus. Tak sulit bagi mereka untuk jatuh cinta kepada Queensa. Selain cantik, murah senyum, Queensa juga ramah pada siapa pun.

Siapa pun yang akan mendekati Queensa mau tidak mau harus menghadapi Alan dan Argo. Val kembali memakai nama Alan di kampusnya. Setiap kali teman sekolahnya yang memanggil 'Val' dia selalu teringat Nadine. Karena itulah Val memilih untuk kembali menggunakan nama panggilan awalnya, Alan.

*****

Di Kantek (kantin teknik)

Alan, Argo dan Queensa duduk di bangku yang sama. 

"Gimana tadi ujiannya Al?" tanya Queensa.

"Gampang..." ucap Alan.

"Kalau kamu Ar?" tanya Queensa pada Argo.

"Pusing dikit" ucap Argo lalu menyeruput Ice Coffee.

Queensa memberi kode pada Argo, nampaknya ia ingin memeritahu Alan tentang suatu hal.

Argo geleng-geleng, Queensa mengerakan bibirnya tanpa bersuara "Dia harus tahu"

Argo masih belum yakin, dia tetap geleng-geleng kepala.

Alan yang melihat gelagat aneh dari Queensa dan Argo akhrnya buka suara "Kalian kenapa sih? jangan main rahasia-rahasiaan deh"

"Eumm.. gak ada apa-apa kok Al" ucap Queensa dengan gugup.

"Iya, gak ada apa-apa kok bro" ucap Argo.

Alan menatap Queensa dan Argo bergantian "Gua kenal lo berdua gak setahun dua tahun ya, cepet bilang ada apa?"

Queensa dan Argo bungkam.

Alan semakin penasaran "Cepat bilang atau gua cari tahu sendiri" ucap Alan dengan penuh penekanan.

Queensa melirik Argo sekilas lalu bersiap mengatakan sesuatu pada Alan "Al.. maaf kami baru kasih tahu kamu sekarang soal berita ini"

"Gak usah bertele-tele, cepet bilang Sa" ucap Alan.

"Nadine... eumm Nadine dan Devon sudah menikah secara agama di Boston" ucap Queensa.

Hening..

Dunia Alan berhenti sejenak..

Queensa melirik Argo yang sama-sama cemas dengan reaksi Alan nantinya.

Setelah 5 menit diam salam keheningan, akhirnya Alan angkat suara "Kapan?"

"Liburan tengah semester lalu Al. Gua tahu dari bokap gua" kini Argo yang menjawab.

"Aku tahu dari Ivan dan Jevin yang keceplosan saat menceritakan liburan mereka di USA" ucap Queensa.

VALDERAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang