Chapter 32

285 21 39
                                    

Mobil Val sampai di rumah Queensa. Tak perlu menunggu lama, Queensa langsung menghampiri mobil Val dan naik ke dalam mobil. Val melirik Queensa sejenak, Queensa selalu cantik seperti biasanya. Queensa mengambil ponselnya dan berselfie ria tepat saat matahari sore bersinar dengan indahnya.

 Queensa mengambil ponselnya dan berselfie ria tepat saat matahari sore bersinar dengan indahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Val tersenyum "Kamu gak berubah ya? masih suka selfie di mobil"

"Kamu juga gak berubah, selalu saja mengomentari ketika aku selfie" ucap Queensa.

Val terkekeh "Kamu itu mau ngambil foto dari angle manapun tetap cantik. Kamu lupa? aku kan mantan fotografer pribadi kamu. Coba aku tebak, pasti hasil jepretan aku lebih bagus dari hasil jepretan Viga" ucap Val.

"Sok tahu" ucap Queensa.

"Hey.. kamu lupa kalau Viga itu teman sebangku aku? aku tahu lah kalau hasil jepretan dia alakadarnya" ucap Val meremehkan.

"Parah kamu ngatain hasil karya tunangan aku" ucap Queensa.

Val terkekeh "Aku terbaik untuk beberapa hal, akui saja" ucap Val dengan penuh percaya diri.

"Sudah jangan dibahas, kamu dan Viga punya kelebihan dan kekurangan. Aku tidak mau membandingkan kalian" ucap Queensa.

Mobil Val sampai di bukit rahasia tempat biasa mereka bertemu. Val dan Queensa turun dari mobil. Mereka lalu duduk di bangku taman yang langsung menghadap ke bukit.

"Ada apa Al? pasti kamu ingin membicarakan sesuatu" tanya Queensa.

"Apa aku harus jujur sama Nadine? Kapan-pun Devon bisa membongkar kebohonganku. Aku tidak tahu Nadine akan memaafkanku atau tidak jika dia tahu semuanya" ucap Val.

"Aku pun tidak tahu Viga akan memaafkanku atau tidak jika dia tahu semuanya" ucap Queensa dengan tatapan sendu.

"Kita harus bagaimana Sa?" tanya Val yang bingung harus berbuat apa.

"Harusnya aku jujur dari awal pada Viga bahwa kamu adalah mantan aku, harusnya kalian tidak duduk sebangku, harus kalian tidak menjalin pertemanan. Sekarang semuanya jadi sulit Al, sulit untuk aku dan Viga, sulit untuk kamu dan Nadine" ucap Queensa yang merasa menyesal.

"Semuanya salah aku Sa. Aku yang terlalu berharap kamu akan kembali padaku lagi hingga aku melakuakn semua cara agar bisa dekat dengan kamu, termasuk jadi teman sebangku Viga. Jujur, awalnya aku mendekati Nadine hanya untuk membuat kamu kesal. Dia bukan tipe perempuan yang aku suka, tapi seiring dengan berjalannya waktu aku baru sadar bahwa aku nyaman bersama Nadine" ucap Val.

"Kamu sayang sama Nadine?" tanya Queensa.

"Aku belum bisa memastikan sedalam apa, tapi iya.. aku rasa aku sayang Nadine" ucap Val.

Queensa tersenyum "Aku ikut bahagia Al, aku bahagia karena kamu mau membuka hati kamu untuk Nadine. Aku bahagia karena kamu sudah melepaskan aku. Walau pun kita tidak punya hubungan apa-apa lagi selain pertemanan. Kamu tahu kan bagaimana rasa bersalah aku sama kamu karena dulu aku meninggalkan kamu di saat kamu sedang hancur oleh kematian Papa kamu? Harusnya aku bersabar sedikit dan tetap ada di samping kamu di masa-masa sulit itu, tapi aku tidak bisa...Aku juga hancur Al..hancur karena kamu selingkuh dengan sahabatku sendiri hingga dia hamil. Aku tidak bisa menerimanya...hiks..." Queensa mulai menitikkan air mata.

VALDERAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang