Chapter 28

248 24 31
                                    

Kantin SMA Galaxi

Val menghampiri Enzo yang sedang suap-suapan makan Batagor dengan Xena di meja bundar. Enzo dan Xena memang juara soal 'perbucinan'. SMA Galaxi mempunyai ketua OSIS yang bucin to the max. Nadine duduk di samping Xena, dan dia terkejut dengan kehadiran Val yang tiba-tiba. Nadine dan Val belum berbaikan. Nadine masih menghindar dari Val.

"Enzo.. bisa kita bicara sebentar?" ucap Val.

Devon langsung melirik ke arah Val. Menunjukkan ekspresi tidak suka.

"Mau bicara soal apa sih? lo gak lihat gua lagi suap-suapan gemas sama cewek gua?" ucap Enzon yang merasa terusik.

"Soal bisnis, gua serius" ucap Val.

Mata Enzo langsung berbinar-binar "Serius mau beli barang dan instalasi di perusahaan bokap gua?"

"Makanya kita bahas dulu dan gak bisa di sini" ucap Val yang merasa tidak nyaman dengan tatapan anak Zeus yang lain.

"Oke siap... bebeb sayang, aku tinggal dulu ya.. aku mau berbisnis dulu sama si banyak drama" ucap Enzo lalu bangkir dan berjalan bersama Val menjauhi meja bundar.

Nadine jadi penasaran, bisnis apa yang dimaksud Val dan Enzo.

"Eumm Xen, lo tahu gak mereka mau berbisnis apa?" ucap Nadine dengan Kepo maksimal.

"Gak tahu gua Nad, nanti gua tanyain sama bebeb Enzo ya. Oh iya kenapa lo gak tanyain langsung sama Val aja? lo kan ceweknya"  ucap Xena.

"Masih marahan kali Xen" ucap Ghea.

"Heran gua, lo berdua lebih sering marahannya daripada uwu-uwu gemasnya" ucap Ivan.

"Mendingan sama abang ganteng di sebelah gua Nad, dijamin bahagia uwu-uwu gemas" ucap Jevin sambil melirik Devon.

"Yoi, berprestasi pula.. mewakili sekolah di Olimpiade Fisika cuy, otaknya gak kaleng-kaleng" ucap Ivan.

"Lo berdua bisa diem gak sih? laki kok mulutnya nyerocos mulu" ucap Devon yang merasa tidak nyaman.

"Yaelah, gua promosiin padahal. Bukannya terima kasih malah sewot. Gak asik lo Dev" ucap Jevin.

"Iya nih, harusnya lo berterima kasih sama gua yang udah merestui lo sama sepupu gua, dibanding sama si Valval Batu Kali itu" ucap Ivan.

"Batu Kali???" Viga seketika bingung.

"Iya, panggilan sayang Nadine tuh sebelum jadian wkwkwkwkw" ucap Ivan sambil tertawa cekikikan.

"Dasar sepupu bangcat!!!! mulut lo ya minta disumpel pake bulu ketek Jevin" ucap Nadine.

"Lah.. kok gua lagi yang kena Nad? emang bulu ketek gua salah apa?" tanya Jevin.

"Lo berdua bacot bukan pada tempatnya sih.. kalau nyampah itu lihat tempat" ucap Viga.

"Di tong sampah sana kalau mau nyampah" Calista menambahkan.

"Aduuuh... yayang Calista kok malah mojokin bang Ivan sih? belain dong" ucap Ivan.

"Jijik lo, Cal.. beneran lo mau jadi pacar cowok modelan kaya Ivan?" ucap Viga.

"Mampus" ucap Helen.

"Udah-udah jangan diperpanjang. Memang enak sih ngebully Jevin sama Ivan tapi jangan kebablasan juga" ucap Queensa.

"Asyeeeemmm lo Sa, gua pikir lo mau belain gua sama Ivan" ucap Jevin.

"Ngajak ribut lo ngatain cewek gua asem, ketek lo tuh bau asem" ucap Viga.

"Heran gua, dulu ngebully mereka berujung sempak, sekarang berujung ketek. Sungguh sangat tidak ada faedahnya" ucap Ghea.

Bel tanda waktu istirahat telah usai berbunyi..

VALDERAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang