𝗛𝗘𝗥 || Chapter 08

2.8K 467 51
                                    

"hei tukang tidur, ayo bangun."

draco menepuk-nepuk pelan pipi valerie sesekali mengguncang-guncangkan bahunya, membuat si pemilik mata biru laut itu tersadar seketika. menguap kecil lalu menatap draco heran.

"ada apa, dray?"

"kita sudah hampir sampai, vee." ucap draco. "sebaiknya kau segera memakai jubahmu itu."

valerie yang masih setengah sadar pun mengedarkan pandangan, menatap william, louis, dan draco yang kini sudah berganti dengan jubah hitamnya. sementara mereka bertiga masih bertahan menatap valerie yang menjadi sangat lucu ketika setengah sadar seperti itu.

"ini jubahmu." ucap william, menyodorkan jubah hitam valerie yang tadi telah ia ambil lebih dulu dari koper gadis kecil itu. "cepat pergi ke kamar mandi perempuan. sebentar lagi keretanya berhenti."

valerie mengangguk. "terima kasih, will." ucapnya, lalu bangkit dan pergi menuju ke kamar mandi perempuan yang sudah tampak sepi. hanya ada satu orang yang masih tertinggal disana. ekspresinya datar dengan rambut coklat tebal, tampak berwibawa.

"hai." valerie berdiri di sebelah gadis itu, lalu mulai memakai jubahnya. "namaku valerie."

anak perempuan tadi yang merasa diajak bicara pun langsung menoleh, tersenyum manis dengan gigi-gigi depannya yang besar. tampak menggemaskan menurut valerie.

"hai. aku hermione granger." ucap gadis itu--hermione. senang ada yang mengajaknya berbicara duluan. "sudah mendengar tentang hogwarts sebelumnya?"

valerie sedikit menoleh. "hermione ya. nama yang cantik." kedua pipi hermione langsung memerah mendengar pujian valerie. "aku sudah mendengarnya. kedua orang tuaku berasal dari hogwarts. ibuku slytherin dan ayahku ravenclaw. bagaimana denganmu, mioney?"

"eh?" kedua kelopak mata hermione mengerjab, membuat valerie terkekeh gemas. "mioney?"

"panggilanku untukmu." valerie tersenyum manis, sembari mengulurkan sebuah coklat batang pada hermione. "ayo berteman, mioney. bagaimana menurutmu?"

hermione terkekeh, mengambil coklat yang disodorkan valerie. "tentu kita bisa berteman, valerie. dan terima kasih untuk coklatnya. aku menyukai ini."

valerie tersenyum. "sama-sama."

•••

pintu langsung terbuka. seorang penyihir wanita jangkung memakai jubah hijau
zamrud berdiri disana. valerie langsung tersenyum lebar, mengenali wanita itu sebagai aunty minerva yang sering mengunjunginya bersama dumbledore.

"kelas satu, profesor mcgonagall." ucap hagrid.

"terima Kasih, hagrid. biar aku ambil alih sekarang."

dibukanya pintu lebar-lebar. aula di belakang pintu benar-benar sangat luas, dengan dinding batunya di terangi obor-obor menyala. langit-langitnya tinggi
sekali sehingga tak bisa dilihat, dan ada tangga pualam megah di depan mereka, menuju ke lantai atas.

mereka semua lantas mengikuti profesor mcgonagall melintasi lantai batu kotak-kotak. valerie bisa mendengar dengung ratusan suara dari pintu di sebelah kanan --murid-murid lainnya pastilah
sudah ada di sana-- tetapi profesor mcgonagall membawa murid-murid kelas satu ke kamar kecil kosong di luar aula. Mereka bergerombol, berdiri lebih berdekatan daripada biasanya,
memandang berkeliling dengan cemas.

"selamat datang di hogwarts." ucap profesor mcgonagall. "pesta awal tahun ajaran baru akan segera dimulai, tetapi sebelum kalian mengambil tempat duduk di aula besar, kalian akan di seleksi untuk masuk ke asrama kalian. seleksi ini adalah upacara yang sangat penting, karena selama kalian berada di sini, asrama kalian akan menjadi semacam keluarga bagi kalian di hogwarts.
kalian akan belajar dalam satu kelas dengan teman-teman seasrama kalian, tidur di
asrama kalian, dan melewatkan waktu luang di ruang rekreasi asrama kalian."

𝙃𝙀𝙍 | Draco Malfoy x OC (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang